Bab 70

471 26 0
                                    


   Dengan langkah gontai Lisa memasuki appartementnya, Lisa menghentikan langkahnya di ruang tamu dan mengenduskan hidungnya saat mencium aroma masakan. "Nasi Goreng" Gumam Lisa lalu tersenyum dan menuju ke dapur. Lisa berdiri di ambang pintu saat melihat sosok Jennie tengan menncuci peralatan masak dengan masih mengenakan apronnya.

  Dengan pelan Lisa melanggkah ke arah Jennie dan memeluk tubuhnya dari belakang, Jennie yang terkejutpun menoleh ke belakang. "Kau mandi lah setelah itu kita makan"" Ucap Jennie lalu meneruskan aktifittasnya.

  Lisa tak menjawab kata kata Jennie dan langsung masuk ke dalam kamar dan mandi. Lisa terpekur di depan kaca, di tatapnya pantulan wajahnya dengan rasa bersalah. "Aku pikir dia akan marah dan tak akan pulang ke mari" Gumam Lisa, Lalu iapun segera bergegas melepaskan pakaiannya dan menuju ke dalam dan mengguyur tubuhnya di bawah air shower, Lisa yang tak ingin membuat Jennie menunggupun segera menyelesaikan mandinya dengan cepat dan mengganti pakaiannya dan turun menemui Jennie yang telah menunggunya di meja makan.

  "Sayang aku minta maaf,,"

  "Sebaiknya kita makan sekarang Lisa" Potong Jennie cepat dan Lisapun mengangguk dan segera memakan nasi goreng yang telah di siapkan oleh Jennie lengkap dengan kimchi sebagai pelengkapnya.

  Jennie memakan makanannya dengan diam dan Lisapun tak berani untuk membuaka percakapan, setidaknya dia tak ingin merusah nafsu makan Jennie dan juga dirinya dengan obrolan yang mungkin bisa membuat Jennie kembali kesal.

  Setelah selesai makan Jenniepun membereskan piring dan mencucinya sementara Lisa masih duduk di meja makan sambil mengamati gerak gerik Jennie.

  "Au mau mandi!!" Seru Jennie lalu bergegas masuk ke dalam kamar meninggalkan Lisa yang hanya mampu menatap tubuh Jennie yang semakin menjauh dan hilang ke dalam kamar.

  "Ternyata dia masih kesal terhadapku" Gumam Lisa yang terduduk  untuk beberapa saat hingga ahitrnya iapun menyusul masuk ke dalam kamar. Lisa segera membuka Laptopnya karena mendapat pesan dari Lois bahwa ada satu email berisi sebuah perjanjian kerja dengan kontraktor baru yang harus Lisa periksa dan Lois menunggu jika ada revisi dari Lisa.

  Lisa membaca point demi point perjanjian dengan teliti namun ekor mata Lisa memantau pergerakan Jennie yang baru keluar dari kamar mandi lalu mengeringkan rambutnya dan mengganti pakaiannya hingga merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

  Sebenarnya Lisa tak tahan untuk menghampiri Jennie namun ia menahannya dan berusaha fokus terhadap pekerjaannya mengingat Lois saat ini tengah menunggu hasil revisi darinya,  Sementara Jennie beberapaa kali melihat ke arah Lisa yang duduk di sofa dan terlihat sangat serius,  Jennie beberapa kali menghela nafas panjang lalu kembali mencoba fokus pada ponselnya.

  "Apakah dia masih kesal, karena tak biasanya dia bekerja di luar jam kantor" Gumam Jennie yang kemudian turun dari tempat tidur dan menuju ke kulkas untuk mengambil sekaleng soft drink, Jennie sengaja berjalan melewati Lisa dan melirik Laptopnya lalu Jennie memilih keluar ke balkon Appartement Lisa dan duduk di sana, Jennie yang hanya mengenakan piyama berbahan tipispun beberapa kali menyedekapkan tangannya karena rasa dingin yang mengusik permukaan kulitnya namun ia masih enggan beranjak dari sana dan memilih menahan dinginnya sambil menikmati langit malam itu yang berhias taburan bintang.

   Jennie sedikit terperanjat saat merasakan sebuah kain lembut yang di lingkarkan ke pundaknya dengan di sertai pelukan Lembut yang hangat, Jennie tau betul Lisalah yang melakukannya dan Jennie meresponnya dengan datar dan tak mengalihkan pandangannya dari ponsel di tangannya.

  "Di sini dingin, sebaiknya kita masuk" Terdengar Suara Lisa dengan nada lembutnya. Jennie menggelengkan kepalanya

  "Aku masih ingin di sini" Sahut Jennie pelan, Lisapun melepaskan pelukannya dan berjalan ke hadapan Jennie dan berjongkok di depan kursi yang Jennie duduki, Lisa meraih tangan kiri Jennie yang dingin dan menggenggamnya sembari menggosok gosoknya lalu menngecupnya beberapa kali.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang