BAB 12

3.6K 287 0
                                    

   Dengan besiul riang Lisa berjalan santai memasuki Mansionnya, saat hendak menaiki tangga menuju kamarnya mata Lisa menangkap Mommy dan Dadynya yang tengah duduk di ruang keluarga sambil menikmati teh mereka. Lisapun mengurungkan kakinya yang telah menginjak anak tangga pertama dan menghampiri kedua orang tuanya. Cuupp!!! Lisa mengecup pipi Mommynya lalu duduk di samping Nyonya Chittip.

    "Waah sepertinya putri Mommy sedang bahagia ini" Seru nyonya Chittip yang melihat wajah Lisa yang berseri bahagia.

  "Kok Mommy tau, waah jangan jangan Mommy cenayan ya yang bisa membaca isi hati orang" sahut Lisa sambil mencomot sebuah donat dan memakannya.

   "Mana ada Cenayan sayang, tak perlu menjadi Cenayanpun Mommy bisa mengetahui suasana hati semuua orang di rumah ini" Sahut Nyonya Chittip sambil memukul gemas bahu Lisa.

  "Mommy aku mau Uyyu Cokelat" Rengek Lisa dengan manja dan Nyonya Chittippun segera bangkit menuju ke dapur untuk membuatkan Susu buat Lisa.

   "Lisa apa kau saat acara makan malam kemarin sempat bertemu dengan Diana?" Tanya Mr Marco yang dari tadi hanya diam saja.

   "Iya Dad aku bertemu dengannya, tapi kami hanya sempat mengobrol sebentar karena Dia sudah ajda janji lainnya" Sahut Lisa setelah menelan suapan donat terahirnya.

  "Bertemu Siapa Sayang?" tanya Nyonya Chittip yang datang dengan segelas besar Susu cokelat dan di berikan pada Lisa.

   "Diana Mom" Sahut Lisa singkat sambil menerima gelas dari Mommynya dan langsung meminum Susunya. "Aaah memang Susu bikinan Mommy paling Enak" gumam lisa sambil meletakkan gelasnya di Meja.

    "Paling bisa kalau memuji" Gumam Nyonya Chittip sembari terkekeh. "Maksutmu Diana teman kecilmu dulu di Thailand Sayang? Bagaimana penampilannya sekarang, Mommmy masih Ingat dulu Dia ompong dan kau selalu mengejeknya hingga dia menangis" Ucap Nyonya Chittip sembari terkekeh.

   "Dia sudah tak ompong lagi tentunya Mom, Dia sekarang sudah berubah menjadi gadis yang cantik, bukankah dua tahun lalu Mommy juga bertemu dengannya saat kita pergi ke Thailand ketika mengunjungi Nenek" Sahut Lisa

    "Aaah tapi Mommy tidak mengingatnya sayang" Gumam Nyonya Chittip sambil kembali mendudukkan dirinya di Sofa.

   "Selain Cantik sekarang diana juga telah mengurus cabang Perusahaan ayahnya di Korea Sayang, Aku benar benar Iri kenapa anak anak sahabatku begitu membanggakan seperti itu" Ucap Mr Marco sambil melirik ke arah Lisa. Lisa kembali mengambil donat dan asik memakannya seolah olah tak mendengar kata kata dari Dadynya yang jelas jelas di tujukan untuk menyindirnya.

   "Dady.. Jangan mulai lagi, harusnya dady merasa senang karena Lisa telah ada kemajuan. Nyatanya Dia mau saat Dady ajak ke acara makan malam tempo hari" Seru Nyonya Chittip menengahi sebelum terjadi perdebatan antara Ayah dan Anak itu.

   "Kamu tak tau saja Sayang, tempo hari dia mau ikut karena ada udang di balik batu" Gumam Mr Marco sambil menatap Lisa yang tiba tiba menghentikan kunyahannya karena mendengar kata kata dari Dadynya.

    "Maksutnya apa Dad? Udang di balik Batu? Tanya Nyonya Chittip bingung.

    "Jangan dengarkan kata kata Dady Mom dia hanya mengada ngada saja" Potong Lisa cepat sambil memelototkan mata pada Dadynya.

   "Sebenarnya apa yang kalian bicarakan? aku benar benar tak mengerti" Gumam nyonya Chittip sambil menatap Lisa dan suaminya secara bergantian.

   "Kau tanyakan saja pada putrimu ini Sayang, kau kan yang bilang agar aku tak cari keributan dengannya. Jika aku yang menceritakan bukankah itu sama saja aku mencari keributan" Ucap Mr Marco seraya bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju ruang kerjanya sambil melirik ke arah Lisa yang salah Tingkah.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang