Waktu menunjukkan pukul 21 malam, Lisa telah selesai mandi dan mengganti pakaainnya, seperti tak lelah Lisa terus mencoba menghubungi Jennie namun tetap nihil, Karena rasa laparnya Lisa ahirnya turun dan minta di siapkan makan malam kepada Maid, Namun Lisa tak bisa makan banyak dan hanya mengisi perutnya untuk menghilangkan rasa laparnya saja."Ternyata kau semarah itu Jenn" Gumam Lisa sembari merebahkan dirinya ke tempat tidur. "Kenapa kau belum juga pulang sayang" Gumam Lisa lagi kemudian diapun beranjak ke balkon dan duduk di sana dengan di temani sebotol Wiskey sambil menatap ke arah gerbang sana berharap Jennie akan segera pulang.
"Kenapa aku tak bertanya pada Driver yang mengantarkan Jennie, pasti dia tau Jennie pergi kemana" Ucap Lisa yang melupakan akan hal itu. Lisapun segera turun ke bawah dan bertanya kepada Maid siapa yang tadi sore mengantarkan Jennie dan tak berapa lama menghadaplah seorang pria paruh baya dan membungkuk hormat kepada Lisa.
"Ada apa Nona Lisa memanggil saya?" Tanya pria itu, Lisa terdiam sesaat sambil berharap jika pria ini akan bicara jujur padanya.
"Kau yang mengantarkan Jenie tadi sore?" Tanya LIsa dan pria itu menganggukkan kepalanya mengiyakan.
"Setelah dari kantorku Jennie minta di antarkan kemana?" Tanya Lisa dengan penuh selidik. "Aku harap kau mau bicara jujur padaku paman" Lanjut Lisa sembari mensedekapkan tangannya.
"Setelah dari kantor Nona Lisa.. Di tengah jalan Nona Jennie minta di turunkan dan menyuruh saya pulang,, jadi saya tidak tau kemana Nona Jennie pergi setelah itu" Sahut Pria itu sambil menatap takut kepada Lisa yang benar benar memasang muka datarnya.
"Apa kau berkata Jujur?" Tanya Lisa dengan nada mengintimidasi dan Pria itu dengan cepat mengangguk.
"Iyaa Nona,, saya berkata yang sebenarnya dan saya tidak berbohong" sahut pria itu yang membuat Lisa menghela nafas panjangnya.
"HHhhh,, baiklah, kau boleh kembali ke tempatmu" Lisa berkata lalu memutar tubuhnya dan kembali ke kamar Jennie, Sesampainya di kamar Lisa kembali ke balkon dan menenggak Wiskey langsung dari botolnya.
"Kau pun sampai mengantisipasinya dengan tak membiarkan di antar oleh Drivermu Jenn, Padahal ini hanya salah paham tapi kau sangat marah kepadaku" Gumam Lisa lalu kembali dia menenggak minumannya lagi dan lagi hingga kepalanya terasa berat baru Lisa menyeret langkahnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur, kepalanya terasa pusing dan ahirnya Lisapun tertidur pulas.
******
Jennie PovAku menggeliatkan tubuhku, sambil mengerjapkan mata aku meraba raba tempat tidur untuk mencari di mana ponselku. "Jam berapa sekarang" Gumaku saat menemukan ponselku yang berada di atas kepalaku. "Aaah mati" Desisku saat mendapati ponselku yang mati karena kehabisan baterai.
Dengan malas akupun beringsut mendudukkan diriku dan mencharge Ponselku, aku menegakkan kepalaku lalu ku gerakkan tanganku dan otomatis lampupun menyala dan kulihat jam di dinding yang telah menunjukkan pukul setengah satu malam.
"Apakah Lisa masih mencari keberadaanku saat ini hingga dia tidak pulang" Gumamku seraya menyalakan ponselku, dan aku mengernyitkan kening saat melihat panggilan tak terjawab dari Lisa yang hampir seratus kali dan puluhan pesan yang masuk darinya.
"Mungkin dia telah menyerah dan kini kembali ke mansionnya" Gumamku lagi lalu aku berjalan ke arah kulkas namun tak ada makanan di sana kecuali apel, sambil menghela nafas akupun mengambil satu buah Apel dan sebotol air mineral dan meminumnya hampir separuhnya, akupun berjalan ke arah meja makan.
"Apakah yang aku lakukan terhadap Lisa tadi keterlaluan? Tapi aku sangat kesal melihatnya berlutut di hadapan Tyuzu, bukankah dia pernah bilang bahwa ia hanya akan merendahkan dirinya terhadapku?" Dengusku sambil mengupas Apel di tanganku lalu memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..