Lisa turun dari mobilnya dan mengamit lengan Jennie memasuki sebuah Restoran mewah. "Apakah mama sudah tiba?" Tanya Lisa kepada Jennie saat Jennie memasukkan ponselnya ke dalam tas."Iya mama sudah tiba lima menit yang lalu" Sahut Jennie dan merekapun berjalan menuju meja yang telah di pesan sebelumnya oleh Jennie.
Lisa dan Jenniepun mendudukkan diri mereka di hadapan Nyonya Kim Tae Hee secara berjajar, ternyata mama Jennie telah memesan makan malam mereka dan semuanya telah tersedia di atas meja.
"Mama tadi telah memesannyauntuk kita samua, ini adalah menu menu favorite Jennie Lisa, apa kau menyukainya" Ucap Nyonya Kim seperti mengerti jalan pikiran Lisa yang terkejut karena telah tersedia makanan di atas meja.
"Lisa akan menyukai apapun yang aku sukai Ma, bukankah begitu Hon?" sahut Jennie sambil menyentuh tangan Lisa dan Lisapun menganggukkan kepalanya.
"Benar sekali Ma, kebetulan aku menyukai banyak makanan" Sahut Lisa sembari tersenyum.
"Baiklah kalau begitu kita mulai makan sekarang Ya, Kau harus coba soup di sini Lisa, ini sangat enak" Ucap Nyonya Kim seraya menyodorkan semangkuk Soup ke arah Lisa dan Lisapun segera mencicipinya dan mengangguk anggukkan kepalanya pertanda ia setuju dengan kata kata Nyonya Kim barusan
"Bagaimana perusahan kakek di sana ma, apakah kondisinya sudah stabil?" Tanya Jennie sembari mengunyah makanannya.
"Ya seperti itulah Jenn, berkat investasi besar yang di berikan oleh perusahan Dady nya Lisa maka sekarang perusahaan Kakekmu telah stabil bahkan bisa di bilang sedang berkembang" Sahut Nyonya Kim sambil menatap Lisa.
"Mama sangat berterima kasih pada Dadymu Lisa, dan karena sekarang hanya ada kamu maka mama berterima kasih padamu" Lanjut Nyonya Kim seraya terkekeh,
"Mama tak perlu berterima kasih, karena perusahaan Dady juga mendapatkan keuntungaan dari kerja sama ini kan Ma" Sahut Lisa
"Tapi tetap saja Lisa, jika bukan Dady mu maka tak akan ada perusahaan yaang mau berinvestasi" Nyonya Kim Berkata lalu meneguk air putih di gelasnya.
"Apakah benar waktu itu yang mama katakan tentang kerjasama itu semata hanya sebuah imbalan atas setengah restu yang mama berikan atas hubunganku dengan Lisa waktu itu?" Tanya Jennie dan mendengar pertanyaan dari putrinya tersebut Nyonya Kim pun terkekeh.
"Jadi setelah semuanya terbuka kalian masih beranggapan itu benar? Tentu saja itu tidak benar, mama dan Dadynya Lisa telah membicarakan tentang investasi ini jauh sebelum kalian menjalin hubungan, jadi itu sama sekali tak ada sangkut pautnya" Sahut Nyonya Kim dan Jenniepun menghela nafas panjang.
"Apakah mama dulu pernah ikut kelas akting?" tanyaa Lisa tiba tiba yang membuat Nyonya Kim mengernyitkan dahinya
"Kenapa kau bertanya seperti itu Lisa?" Tanya balik Nyonya Kim
"Aku tau jawabannya" Celetuk Jennie sambil menatap Lisa
"Apa?" Tanya Lisa cepat sambil memberikan Smirknya ke arah Jennie.
"Karena akting Mama sangat bagus hingga kami berdua tertipu, Benarkan?" sahut Jennie yang di sambut kekehan oleh Lisa dan Nyonya Kim
"Itu karena kalian yang terlalu fokus dengan ketakutan kalian hingga kalian tidak bisa membaca celah kebohongan dari kami" Nyonya Kim berkata di sela kekehannya.
"Tapi mama mau tanya kepadamu Lisa, seandainya tampa sandiwara ini apakah kamu akan tetap berusaha berubah demi Jennie?" mendengar pertanyaan Nyonya Kim Lisa terdiam sebentar untuk berpikir.
"Tentu aku akan tetap berusaha Ma, tapi mungkin bedannya motivasiku tak akan sebesar saat Ini" Sahut Lisa dengan Jujur.
"Berarti memang apa yang mama dan Dadymu Lakukan kemarin itu adalah hal yang paling benar, Tentu saja karena memang analisisku tak pernah meleset" Ucap Nyonya Kim dengan nada bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..