Jisoo, Rose dan Lisa duduk mengobrol di ruang keluarga sedangkan Jennie memilih langsung naik ke kamar Lisa saat mereka tiba di Mansion. "Dari mana saja kalian? aku dengar dari Mommy kau hampir lupa jika kita ada acara barbaque malam ini" Cibir Rose saat Lisa mendudukkan dirinya ke Sofa, sedangkan Jisoo yang beradu pandang dengan Lisa menunjuk Jennie dengan dagunya seakan bertanya kenapa tak menyusulnya."Kenapa membahas itu, yang penting aku tak lupa bukan" Sahut Lisa santai sambil mengambil camilan di hadapannya.
"Hanya heran saja" Sahut Rose singkat yang mendapatkan pukulan kecil di lengannya dari Lisa yang membuat Rose mengerucutkan bibirnya.
"Aku dengar Dady memberimu kepercayaan untuk mengepalai proyek besar Li" Ucap Rose lagi mengganti topiik pembicaraan.
"Iyaa begitulah, sejujurnya aku agak takut akan hal ini, aku takut jika nanti hasilnya tak sesuai dengannharapan Dady"" Sahut Lisa sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Berarti kau akan mulai sangat sibuk Lisa" Seru Jisoo sambil menatap sahabatnya itu, mendengar perkataan Jisoo Lisa hanya mengangkat kedua bahunya.
"Yaa,, mulai sekarang aku akan menjadi budak perusahaan Dadyku Jis" Gumam Lisa.
"Hidup ini berpuutar Lisa, tak selamanya kau hanya menikmati hasilny tampa tau perjuangan untuk mendapatkannya dan selamat datang di dunia yang sesungguhnya" Ucap Rose sambil memeluk erat adiknya itu, Lisapun membalas pelukan Rose.
"Aku mau ke kamar sekarang, aku ingin merebahkan tubuhku" Lisa berkata seraya bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju tangga.
"Mau rebahan atau mau eehhmm,, eehmm,, seru Jisoo dengan nada mengejek Lisa, Lisapun menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Jisoo.
"Sirik aja kau ini Jis,," Sahut Lisa sambil menjulurkan lidahnya lalu meneruskan langkahnya kembali.
"Bagaimana jika kita juga ke kamarmu Chae" Ucap Jisoo sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Rose.
"Mau ngapain kita ke kamar Jis, kita sudah mandi bukan?" Tanya Rose polos.
"Aaah apa kau benar benar tak paham maksutku?" tanya balik Jisoo sambil menaik turunkan alisnya, melihat tingkah Jisoo Rosepun baru paham dengan maksut kekasihnya itu.
"OOhh No.. jangan macam macam kau Jis,," Seru Rose sambil mendorong tubuh Jisoo.
"Kok macam macam sih? aku hanya ingin berbaring di kamarmu saja" Sahut Jisoo sambil kembali menyandarkan tubuhnya pada Rose.
"Jangan kau pikir aku tak tau akal busuk di otakmu yaa, memang pantas sekali kau menjadi sahabat Lisa, kalian memang 11 12" Rose berkata dengan ketus. Jisoopun melebarkan senyumnya dan menarikk tubuh Rose kedalam pelukannya.
"Baiklah kalau begitu kita di sini saja" Ucap Jisoo sambil meletakkan dagunya di pucuk kepala Rose.
"Tapi sepertinya memang lebih enak di kamar saja Jis" Gumam Rose lalu meloloskan diri dari pelukan Jisoo dan beranjak berjalan menuju kamarnya.
"Aaah aku bilang juga apa" Bisik Jisoo gemas lalu mengikuti langkah Rose.
Sementara Lisa merebahkan dirinya di tempat tidur sambil menunggu Jennie yang tengah berada di dalam kamar mandi, Lisa memejamkan matanya yang tiba tiba merasa berat karena kantuk dan tak butuh waaktu lama Lisapun tertidur pulas.
Jennie yang baru menyelesaikan mandinyapun keluar dari kamar mandi dengan mengenakan Robeenya, dia berjalan ke arah meja rias dan tertegun melihat Lisa yang tertidur dengan nyenyaknya. "Bisa bisanya dia tidur" Cibir Jennie lalu kembali melangkah menuju meja Rias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
ספרות חובביםAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..