BAB 4

3.8K 342 7
                                    

   Lisa terlihat  gelisah di  kelasnya,  beberapa kali  ia melirik jam  di pergelangan tanganya yang telah menunjukkan pukul  11;25.  ahirnya diapun berdiri dari  tempat  duduknya.

  "Lisa kau  mau ke mana?' tanya Jisoo  dengan cara berbisik dan Lisa hanya menempelkan telunjuknya dibibirnya dan bergegas meninggalkan kursinya.

   "Miss,  saya ijin ke toilet" pamit lisa pada Dosen.

  "Kau yakin hanya  akan ke toilet nona Lisa?' tanya  Dosen itu tak percaya.

  "Tentu saja" sahut Lisa cepat  dan segera bergegas keluar dari kelasnya, diapun berjalan setengah berlari menuju mobilnya, dan segera  memacunya menuju kantor  Jennie.

   "Semoga jalanan tidak macet hingga aku tak terlambat" gumam lisa seraya mempercepat  laju mobilnya.

  Pukul 11;55 Lisa telah berada di  Lobi kantor  Jennie,  dengan nafas terengah  Lisa mengambil  ponselnya dari  saku dan menelpon Jennie namun di tolak oleh Jennie.

  "Aaiishh,,  apa apaan dia ini, sudah tau kita telah berjanji  bertemu tapi  masih saja menolak panggilanku" gerutu  Lisa yang tak  putus asa dan mengirimkan pesan pada  Jennie.

   "Aku telah berada di Lobi  kantormu,  Kau di mana"  Ketik Lisa dan mengirimkannya pada Jennie.

    Jennie tersenyum saat membaca pesan dari  Lisa,  dia  telah dari tadi  mengawasi  lisa dari Ruangannya melalui akses  monitor Cctv.

  "ternyata dia tidak  hanya membual, Siapa  sebenarnya Dirimu Lisa" gumam Jennie seraya melangkah keluar  dari  ruangannya. Diapun turun dari  lantai  7 ke lobi  menggunakan  Private  Lift  yang  hanya bisa di  naiki olehnya dan Nyonya kim.

  Sesampainya di  Lobi  Jennie  melihat Lisa  yanng tengah terpekur  memegang ponselnya sambil terduduk di bangku tunggu. "Kasihan sekali,  pasti  dia  menunggu  balasan pesan dariku"  gumam Jennie seraya menghampiri  Lisa.

   "Lisaya,," panggil Jennie dan lisapun sontak menoleh ke arah Jennie, untuk sesaat dia terdiam dan memandangi  Jennie.

  "Oh My   dia sanagt cantik bisik Lisa dalam hati  sembari  menatap Jennie yang  mengenakan Mini  Span yang  tak menutupi seluruh  bagian pahanya.

   "Sampai kapan kau hanya  akan menatapiku  saja" seru Jennie yang  membuat Lisa tersadar.

  "Ooh maaf.." sahut Lisa sambil terkekeh.  Apa kau sudah makan siang?" tanya Lisa kemudian.

  "Belum,Bagaimana jika kau ajak aku makan keluar, sekaligus ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu ucap Jennie

"Eeem.. boleh, kebetulan aku juga sudah lapar" sahut Lisa, dan mereka berduapun berjalan beriringan menuju mobil Lisa

    "Kantormu besar juga jenn Seru Lisa
sembari menjajari langkah jennie

"Ini kantor mamaku, aku hanya membantunya disini Sahut Jennie, mereka berduapun tiba dimobil Lisa

Jennie menatap lekat mobil Lisa, "Lisa jangan bilang jika kau kemarinlah yang berada di depan rumahku?" Tanya Jennie sambil menatap tajam Lisa. Lisa yang mendapat tatapan dari Jenniepun hanya mampu menggaruk tengkuknya sembari tersenyum gugup

  "Iya itu aku Jenn" Sahut Lisa dengan pelan.

  "Astaga Lisa,kau membuatku takut" Seru Jennie kemudian diapun segera masuk ke dalam mobil Lisa dengan di ikuti oleh Lisa.

   "Sekarang kau harus jelaskan semua ini" Seru Jennie sembari memasang sabuk pengamannya.

  "Tentang apa? Tanya Lisa bingung sambil menjalankan mobilnya.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang