Waktu menunjukkan pukul setengah delapan pagi, seperti biasa Lisa telah duduk di meja makan untuk sarapan sebelum berangkat ke kantor dengan di temani Mommynya, tak berapa lama Mr Marco dan Rosepun bergabung, Rose yang duduk di sebelah Lisapun langsung menyeruput susu coklat Lisa yang membuat Lisa mempelototkan matanya pada Rose."Kebiasaan" Dengus Lisa dan Rose hanya terkekeh sambil mengacak poni Lisa yang membuat Lisa kian kesal namun ia menahannya karena dia sedang tak ingin berdebat dengan kakaknya pagi ini.
"Ku dengar kau ingin menggantikan posisi Tyuzu sebagai sekertarismu" Ucap Mr marco sambil meletakkan cangkir kopinya di meja.
"Bukankah aku telah mengatakan niatku ini sejak pertama kali aku tau jika Tyuzulah yang menjadi sekertarisku Dad" Sahut Lisa acuh sambil mengunyah makanannya.
"Iya Dady tau, tapi kenapa seterburu buru ini?" Tanya Mr Marco lagi.
"Maksutnya terburu buru bagaimana?" Tanya Nyonya Chittip sambil menatap ke arah Lisa dan Suaminya secara bergantian.
"Anakmu ini mencari sekertaris baru hanya dalam waktu 3 hari, apa itu tidak terburu buru Mom? ini bukan hal main main sekertarismu harus mempunyai kwalitas di atas rata rata bukan sembarang orang bisa mengisinya" Mr Marco berkata dengan nada agak meninggi, sementara Lisa hanya diam tak menjawab kata kata dari Dadynya.
"Pasti Lisa punya alasan untuk hal ini Dad, bukankah begitu sayang" Ucap Nyonya Chittip sambil mengusap lengan Lisa dan Lisapun mengangguk..
"Aku tau aku salah tak memikirkan ini dari awal, benar kata Mommy aku punya alasan untuk ini, beberapa hari lalu aku dan Jennie mengalami kesalah pahaman karena Tyuzu yang membuatnya sangat marah, maka dia memberiku waktu 3 hari untuk menggantikan posisinya dengan orang lain" Terang Lisa yang membuat Mommynya menganggukkan kepalanya.
"Jika begitu duduk perkaranya maka kau harus secepatnya mendapatkan pengganti Tyuzu sayang" Ucap Nyonya Chittip sambil kembali mengusap usap lengan Lisa.
"Makanya Lisa kau harus mulai menjaga pandanganmu, dan jangan terlalu mudah memberikan perhatian ke gadis lain" Cibir Rose yang sedari tadi hanya diam menyimak.
"Apakah kau memerlukan bantuan dariku untuk mencarikan sekertaris untukmu Lisa?" Tanya Mr Marco serius.
"Aku rasa tak perlu Dad, aku telah mendapaatkan pengganti Tyuzu dan besok dia akan mulai bekerja" Sahut Lisa dengan santai.
"Kau jangan sembarangan merekrut orang Lisa, ini bukanlah posisi main main" Ucap Mr Marco memperingatkan.
"Dady tenang saja, dia adalah temanku dan aku telah memutuskan selama satu minggu Tyuzu akan mendampinginya agar dia tau apa apa saja yang harus ia lakukan" Sahut Lisa lalu meneguk susu terahirnya.
"Berarti dia tak punya pengalaman sama sekali?" Tanya Mr Marco dan Lisa hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah bilang kan Dad bahwa Tyuzu akan mentrainingnya, lagi pula ini bukan hanya masalah skill, yang terpenting sekertarisku nanti adalah orang yang tak akan membuat Jennie salah pahan untuk ke depannya. Dan temanku ini adalah pilihan yang paling tepat karena Jennie juga mengenalnya" Lisa berkata untuk meyakinkan Dadynya. Mr Marco hanya terdiam mendenngar penjelasan dari Lisa namun sorot matanya masih menyiratkan ketidak puasannya.
"Sudahlah Dad, kau harus mulai mempercayai putri dalam pengambilan keputusan di kantornya. Lisa sudah dewasa dan dia pasti tau mana yaang terbaik untuknya" Ucapp Nyonya Chittip menenangkan suaminya.
"Baiklah Dady setuju dan tak akan ikut campur dalam masalah ini. Tapi ka harus tekankan kepada temanmu itu agar belajar pada Tyuzu dengan sungguh sungguh, jangan mentang mentang dia temanmu hingga dia akan bekerja dengan bermalas malasan, kau sendiri yang akan kerepotan nantinya" Mr Marco berkata setelah menghela nafasnya dalam dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..