Lisa membelokkan mobilnya memasuki sebuah Restoran Thailand yang cukup besar, Lisa segera memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki Restoran tersebut dengan menggandeng tangan Jennie. Sesampainya di dalam seorang waitress menghampiri Lisa dan Jennie."Ada yang bisa di bantu Nona?" Tanya waitress itu sopan kepada Lisa.
"Eeemm aku sudah memesan meja atas nama Lalisa" Sahut Lisa sambil mengedarkan pandangannya.
"Oowh mari saya antarkan Nona" Ucap Witress itu Lagi sambil berjalan ke ruangan Vip.
"Apakah ada orang yang telah datang ke meja yang ku pesan?" Tanya Lisa lagi sambil mengikuti langkah Waitress itu.
"Sudah Nona, seorang lelaki separuh baya" jawab Waitress itu dan Lisapun mengangguk anggukan kepalanya.
"Ku bilang juga apa, Dady sudah sampai lebih dulu dari kita, kau sih menyetirnya terlalu pelan" Gumam Jennie sambil melepaskan genggaman tangan Lisa.
"Kau tenang saya Jenn, Dady pasti memaklumi keterlambatan Kita" Sahut Lisa dengan santai dan Jennie hanya membalas kata kata Lisa dengan mencebikkan bibirnya yang membuat Lisa tersenyum gemas.
Lisa dan Jennie memasuki ruangan saat Waitress membukakan pintu. "Apakan Nona ingin sekalian memesan makanan?" tanya Waitress itu menawarkan
"Ooh tentu saja, aku kebetulan sudah sangat lapar" Sahut Jennie dan Waitreass itupun mengangguk lalu mengikuti langkah Jennie dan Lisa.
"Apakah Dady sudah Lama?" Tanya Lisa pada Dadynya yang tengah duduk sambil menikmati secangkir kopi.
"lumayan, kau Lihat Dady telah menghabiskan separuh dari Kopiku" Sahut Mr Marco lalu meraih cangkirnya dan meneguk habis kopinya. "Dan sekarang telah habis" Lanjutnya lagi lalu terkekeh.
"Maaf Dad kami terlambat karena Lisa harus menjemputku terlebih dahulu" Jennie berkata sembari duduk di samping Lisa.
"Kau tak perlu meminta maaf Jenn, Dady sudah terbiasa menunggu jika berjanji bertemu dengannya" Sahut Mr Marco sembari menunjuk ke arah Lisa.
"Hahh seakan akan aku ini satu saatunya yang suka terlambat, kadang kadang Dady juga suka terlambat" Sahut Lisa membela dirinya.
"Bagaimana Jika kita memesan makanaan terlebih dahulu lalu kalian lanjutkan Perdebatan kalian" Seru Jennie menengahi kedua ayah dan anak itu, Lisa dan Mr Marco saling berpandangan dan terkekeh.
"Lihatlah dia sangat mirip dengan Mommymu" Gumam Mr Marco dan Lisa hanya tersenyum sambil menatap Jennie yang mengedikkan bahunya tanda tak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Mr Marco barusan.
"Sudah kita pesan makanan dahulu" Seru Mr Marco lalu meminta daftar menu kepada Waitress yang dari tadi sabar menunggu drama dari ketiga pelanggannya ini, selang beberapa lama ahirnya ketiganya selesai memesan.
"Sebenarnya apa yang ingin kalian bicarakan kepada Dady kenapa tak membicarakannya saat di rumah saja?" Tanya Mr Marco sambil menatap Lisa dn Jennie secara bergantian. Jennie menyentuh lengan Lisa sebagai isyarat agar Lisa cepat menjawab pertanyaan Dadynya.
Lisa menghela nafas paanjang sebelum menjawab pertanyaan Dadynya. "Jadi begini Dad, aku daan Jennie berniat bertunaangan, tapi kami belum tau kapannya" Sahut Lisa dan Mr Marco hanya mengernyitkaan keningnya sebagai tanda tak paham dengan perkataan Lisa.
"Jadi maksut Lisa, Kami ingin meminta saran dari Dady bagaimana baiknya. Dan kami ingin tau pendapat Dady tentang haal Ini" Jennie berkata untuk memperjelas maksut dari perkataan Lisa tadi, Mr Marcopun mengangguk anggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..