BAB 25

901 57 0
                                    


DUGGHTTH!!
Lisa menutup pintu mobil lalu menyalakan mesin dan melajukan mobilnya meninggalkan Kim Tower, Di  liriknya Jennie yang duduk di bangku penumpang dengan tatapan datarnya, Lisa menghela nafas karena ia tau saat ini kekasihnya itu sedang dalam mood yang tak bagus, Di ulurkan tangan Lisa lalu di raihnya tangan Jennie dan di bawanya dalam pangkuannya, Jennie menatap sekilas ke arah Lisa dan kembali menatap lurus ke depan.

  "Bukankah harusnya aku yang merasa kesal karena dari tadi kau selalu menolakku?" Ucap Lisa sambil melepaskan genggamannya pada tangan Jennie.

  "Lhoo siapa yang kesal memang?" Tanya balik Jennie tampa menoleh ke arah Lisa.

  "Jika kau tak kesal kenapa kau menolak ciumanku saat di Lift tadi?" Sahut Lisa sambil menghentikan mobilnya saat lampu hijau berganti merah.

"Jika aku tak mendorongmu tadi maka seluruh penghuni Lobi akan melihat kita berciuman, apakah itu yang kau inginkan?" Dengus Jennie seraya menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.

  "Tapi kenapa kau selalu membuang muka saat bertatapan denganku?" kejar Lisa yang masih tak puas dengan jawaban Jennie.

  "Entahlah,, aku hanya sedang tak mood menatap mata penuh kemesumanmu itu hari ini" Sahut Jennie santai

  "Astaga Jenn mana ada hal seperti itu" Seru Lisa sambil menggelengkan kapalanya pelan.

  "Eeemm itu ada dalam diriku Lisa" Sahut Jennie singkat seraya memejamkan matanya. Lisa tak mampu berkata apapun kecuali melajukan mobilnya menuju ke rumah Jennie.

******

  Lisa menghentikan mobilnya di halaman rumah Jennie tak jauh dari pintu masuk rumahnya, Di tahannya tangan Jennie saat ingin membuka Handle pintu mobil dan ditariknya hingga tubuh Jennie maju kedepan. "Kenapa Li,,?" Tanya Jennie sambil satu tangannnya bertumpu pada dada Lisa.

  "Sepertinya aku tak bisa ikut masuk" Sahut Lisa lirih

  "Wae,,?" Tanya Jennie bingung

  "Ada mamamu di rumah" Sahut Lisa sambil mengarahkan dagunya pada Nyonya Kim yang tengah asik menyirami tanaman kesayangannya di halaman. "Aku hanya malas bersikap canggung di depan mamamu" Lanjut Lisa lagi.

  "Aku meminta maaf dengan ketidak nyamananmu atas sikap Mama, aku juga bingung sebenarnya apa yang ada di pikirnnya kenapa masih tak bisa sepenuhnya menerimamu Li,," Jennie berkata sambil mengusap lembut lengan Lisa.

  "Mungkin mamamu masih butuh waktu untuk bisa melihat kesungguhanku Jenn, Sudah tak perlu di pikirkan, aku akan lebih giat bekerja agar bisa membuat mata mamamu terbuka dan melihat keberhasilanku nanti" Lisa berkata sambil menarik lembut tubuh Jennie ke dalam pelukannya.

   "Aku akan selalu mendukung dan bersamamu Lisa" Bisik Jennie sambil mengangkat wajahnya dan menatap jauh ke dalam mata hazel Lisa yang selalu membuatnya tersesat.

  "Berikan aku cuiman sayang" Gumam Lisa seraya menundukkan wajahhnya dan meraup bibir Jennie yang sedikit terbuka, awalnya Lisa melumat dengan lembut bibir kenyal Jennie yang selalu memabukkannya, namun semua berubah kian memanas saat Jennie dengan sengaja menggigit bibir Lisa dan menariknya dengan cara yang sangat menggoda hingga membangkitkan hasrat Lisa yang sontak mendorong tubuh Jennie hingga tersandar  di kursinya.

  Dengan cepat Lisa kembali meraup  bibir Jennie dan memagutnya dengan penuh keinginan, tak hanya itu tangan Lisapun kini terarah ke dua melon kembar  milik Jennie, Jennie hanya mampu mengeluarkan erangan tertahan saat kelima jari panjang Lisa meremas dua gundukan kenyalnya secara bergantian dengan tampa mengurangi ritme permainan bibir mereka berdua.

   "Eeeuummhh.. Lisaahh hentikan.. Aku takut mama akan memergoki kita" Ucap Jennie terbata di sela nafasnya yang memburu sambil menahan tangan Lisa yang terus menggerayangi buah dadanya.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang