"Di mana Dady,,?" Tanya Lisa kepada Kim nam gil yang memasuki ruangannya."Mr Marco telah menunggu kita di ruang Meeting utama Miss" Sahut Kim Nam Gil tampa duduk di kursi.
"Apa kau tak mau duduk?" Tanya Lisa seraya menatap Kim nam gil yang masih berdiri di belakang kursi.
Kim nam gil pun menggelengkan kepalanya "Tidak Miss,saya ke sini hanya ingin menjemput anda karena Mr Marco dan yang lainnya telah menunggu kita di sana" Sahut Kim nam Gil dengan nada hormatnya.
Lisa mengelus dagunya sambil menghela nafas. "Sebenarnya ada Meeting besar apa sehingga harus di sana" Sungut Lisa sambil beranjak dari kursinya dan melangkah mendekati Kim nam Gil "Kalau begitu ayo kita ke sana, harusnya kau tak perlu repot repot menjemputku kemari karena aku tau tempatnya, kau tinggal menghubungiku lewat telepon, bukankah itu lebih praktis" Lisa berkata sambil melangkah keluar dari ruangannya dengan Kim nam gil yang mengikutinya dari belakang.
"Saya rasa kurang sopan jika saya memberi tahu anda hanya lewat telpon Miss" Sahut Kim nam gil sambil mengimbangi langkah Boss mudanya itu.
Lisa terkekeh mendengar kata kata Kim nam Gil, diapun berhenti dan membalik tubuhnya hingga membuat Kim Nam Gil kaget dan sontak berhenti. "Aku ini masih muda, dan aku bukanlah Mr Marco yang sekaku kanebo kering itu, jadi bersikap santailah sedikit" Lisa berkata sambil menepuk pundak Kim Nam Gil
"Aaah tapi kau tak beda jauh dengan Dadyku, kaupun seperti Kanebo kering yang kaku" Olok Lisa sambil kembali meneruskan langkahnya, sementara Kim nam gil hanya mampu menggigit bibirnya lalu mengikuti langkah dari Lisa menuju ke ruang Meeting.
Lisa mengetuk pintu dan masuk dengan di ikuti oleh Kim nam gil, Lisa mengeryitkan dahinya kerena melihat semua jajaran Staff Proyek yang dia tangani ada di sana. Lisapun segera mengambil posisi duduknya yang berada tepat di samping Mr Marco yang terlihat tengah berbicara dengan Tyuzu dan Kim Nam Gilpun duduk tepat di sebelah Lisa.
Melihat kadatangan Lisa Tyuzu dan Mr Marco menghentikan pembicaraannya dan Mr Marcoo memberikan isyarat pada Tyuzu agar kembali ke tempatnya yaitu di sebelah kim Nam Gil.
"Sepertinya ada hal yang penting hingga mereka semua hadir di sini Dad?" Lisa berkata sambil membenarkan posisi duduknya.
"Kau benar sekali Lisa, ini adalah hal yang penting buat Dady dan buatmu juga" Sahut Mr Marco lalu tampa memberikan Lisa kesempatan untuk bertanya lagi Mr Marcopun mulai membuka Meeting dengan menegakkan tubuhnya dan menatap kesemua peserta yang hadir.
"Selamat Siang dan terima kasih untuk kehadiran Kalian" Ucap Mr Marco yang serempak di jawab oleh peserta Meeting tampa terkecuali. "Aku hanya akan mengatakan pada pokok Pointnya saja disini" Mr Marcopun menghela nafas lalu melanjutkan kata katanya.
"Seperti yang kalian tau Lalisa, Putriku. Dia telah menyelesaikan kuliahnya dan aku memintanya untuk mulai terjun ke perusahaan kita, Dan,,aku akan memberikan kepercayaan padanya untuk mengepalai Proyek ini" Mr Marco menghentikan bicaranya dan memandang ke sekeliling seakan ingin melihat reaksi dari para staffnya yang benar saja mereka saling berbisik satu sama lain.
Mr Marco mengangkat tangannya meminta atensi, "Aku tau kalian pasti meragiukan kemampuan putriku, akupun sama. Tapi dia adalah putriku, Putri dari seorang Marco Manoban yang di darahnya mengalir darahku, dan aku yakin dia juga mewarisi kemampuanku dalam berbisnis, Jadi aku ambil resiko menggantikannya dengan keparcayaan padanya untuk memimpin Proyek ini. Dan aku harap kalian bisa membantu dan bekerja sama agar proyek ini berjalan lancar dengan hasil yang memuaskan" Mr Marco menganggukan kepalanya untuk mengahiri kata katanya yang di sambut tepuk tangan oleh semua peserta rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..