Lisa kembali masuk ke dalam Mansion sambil senyum senyum saat teringat ucapan dari Mama Jennie tadi, sesampainya di ruang tengah tapi Lisa tak mendapati Jennie melainkan Jisoo dan Rose yang tengah melangkah menuju kamar Rose.
"Apa kau akan menginap Jis?" Tanya Lisa yang mengagetkan Jisoo dan Rose hingga mereka menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Lisa yag berdiri di anak tangga pertama.
Jisoo tak langsung menjawab hanya memandang dengan rasa tak enak kepada Lisa, Rose yang tanggap akan hal itupun langsung memegang tangan Jisoo dan menjawab pertanyaan Lisa. "Iyaa Jisoo akan menginap, dan Mommy telah mengijinkannya" Sahut Rose dengan smirk di bibirnya.
"Awas kau Jisoo, jangan kau apa apakan Unnieku" Ucap Lisa sambil mengacungkan kepalan tinjunya pada Jisoo.
"Dan itu bukan urusanmu Lisa kami mau berbuat apa, sudahlah Jis kita tak usah layani anak nakal ini" seru Rose sambil menarik tangan Jisoo dan kembali melangkah menuju kamarnya, sambil mengikuti langkah Rose Jisoopun menoleh ke arah Lisa dan menjulurkan Lidahnya sebagai tanda ejekan terhadap Lisa.
"Aaah berani beraninya dia mengejekku" Dengus Lisa lalu melangkah menuju kamarnya, Lisa masuk ke dalam kamarnya dan mendapati Jennie yang telah mengganti pakaiannya dengan piyama dan tengah duduk di tempat tidur dengan menyandarkan tubuhnya di headboard tempat tidur. Lisapun menghampiri Jennie dan duduk di sampingnya dengan senyum nakalnya memperhatikan Jennie yang terlihat begitu menggoda dalam balutan piyama Pink yang berbahan tipis itu.
"Kau cantik sekali malam ini Jenn" Bisik Lisa sambil tangannya membelai surai rambut Jennie.
"Bukankah memang tiap saat aku cantik" Sahut Jennie acuh tampa mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya.
"Iyaa,, tapi malam ini kecantikanmu berlipat ganda" Ucap Lisa lagi yang tak ingin menyerah melayangkan rayuannya terhadap Jennie, Lisapun merebahkan tubuhnya dengan kepalanya berbantal pada paha Jennie, Lisa memejamkan matanya menikmati keharuman yang menguar dari tubuh Jennie.
"Lebih baik kau mandi sekarang Li,," Ucap Jennie sambil mengelus pipi Lisa.
"Apakah aku harus mandi?" Tanya Lisa lalu menangkap telapak tangan Jennie dan membawanya pada bibirnya kemudian iapun mengecupi punggung tangan Jennie.
"Tentu saja, kau bau asap Lisa" Seru Jennie sambil menarik tangannya kemudian menggeser kepala Lisa dari pangkuannya.
"Aah masa aku bau asap sih" Sahut Lisa kemudian bangun dan menarik Jennie ke dalam pelukannya, Jennie tak begitu saja pasrah dengan meletakkan kedua tangannya ke dada Lisa dan mendorongnya,
"Kau bau Lisa sana mandi" seru Jennie sambil mendorong kuat tubuh Lisa hingga Lisa gagal memeluk Lisa.
"Kau pelit sekali padahal aku hanya ingin minta peluk" Gumam Lisa dengan memasang ekspresi sedih.
"Mandi dulu, setelah itu kau baru boleh memelukku" Sahut Jennie sambil mengibas ngibaskan tangannya memberi isyarat agar Lisa cepat pergi ke kamar mandi. Lisapun tak ada pilihan lain selain turun dari tempat tidur dan berjalam menuju ke kamar mandi, sebelum menutup pintu di liriknya Jennie yang kembali asik dengan ponselnya.
Lisa memejamkan matanya di bawah guyuran shower air, di biarkan poninya yang basah menutupi sebagian mukanya. "Lusa aku akan sepenuhnya bekerja, entah kenapa ada satu hal yang mengganjal di pikiranku namun aku tak tahu apa itu" Gumam Lisa dalam hati, dan Lisapunn mencoba merilekskan tubuhnya dengan menikmati tetes demi tetes air yang jatuh ke permukaan kulitnya hingga ia merasakan tubuhnya mulai menggigil, Lisa kemudian menghentikan aktifitas mandinya dan meraih Robee dan mengenakannya lalu keluar dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..