Bab 77

423 26 0
                                    


   Jennie yang tengah menyisir rambutnya di depan kaca meja Rias melirik sekilas ke arah Lisa yang baru saja masuk dengan sebotol wine dan dua gelas kosong di tangannya, tampa berkata kata Jenniepunn meletakkan sisirnya dan menyemprotkan parfum Chanel Favoritnya lalu melangkah menghampiri Lisa yang kini duduk di Sofa.

   Jennie mendudukkan dirinya di samping Lisa yang tengah menuangkan wine ke dalam gelas dan mengambilkan satu lalu di sodorkan kepada Jennie yang dengan senang hati menerimanya. "Cheerss.." seru Lisa dan membenturkan gelasnya dengan milik Jennie lalu keduanya menenggak minuman yang ada di gelas mereka masing masinng hingga tandas.

  "Kenapa kau tiba tiba mengajakku minum?" tanya Jennie seraya menuangkan sedikit lagi wine ke gelasnya dan langsung meminumnya kembali.

  "Aku suka saat kau setengah mabuk sayang" Bisik Lisa seraya menyandarkan tubuhnya ke tubuh Jennie lalu mendaratkan satu ciuman ke leher Jennie serta tangan kanannya membelai paha Jennie yang tak tertutup sepenuhnya oleh piyamanya.

  "Alasannya?" Tanya Jennie singkat sambil menyibakkan rambutnya ke belakang seolah memberikan isyarat kepada Lisa agar kembali mengeksplore leher jenjangnya yang kini tak terhalang lagi. Dan Lisa dengan tanggap kembali mengecup Leher Jennie menarik lidahnya hingga ke ujung rahang Jennie.

  Lisa merebahkan tubuhnya dengan menggunakan paha Jennie sebagai bantalnya, di bawanya tangan Jennie untuk menelusuri wajahnya. "Lisa,," panggil Jennie pelan dan Lisapun meluruskan pandangannya dan menatap wajah Jennie yang ada di atasnya kini.

  "Iyaa,," Sahut Lisa singkat.

  "Jika nanti kita menikah apakah kau ingin mempunyai anak dariku?" Tanya Jennie lalu menundukkan wajahnya dan mengecup kening Lisa.

  "Kenapa bertanya seperti itu, tentu saja aku ingin, tapi aku tak memaksamu, jika kau merasa keberatan kita bisa mengadopsi anak bukan?" Sahut Lisa lalu kembali mendudukkan dirinya, di belainya rambut Jennie dan Lisa membawa tubuh Jennie ke dalam pelukannya.

  "Tentu saja aku tak keberatan dan aku akan melakukkan itu, aku ingin mempunyai putri yang cantik yang memiliki mata dan hidung sepertimu, tapi aku ingin dia memiliki bibir sepertiku" Ucap Jennie berandai andai lalu tersenyum penuh arti.

  "Memang kenapa dengan bibirku? bukankah kau sangat menyukainya? lalu kenapa kau tak ingin anak kita nanti memiliki bibir sepertiku Hmm.." Lisa berkata lalu mencubit gemas pipi Jennie.

  "Karena  bibirku lebih indah daripadamu, dan aku ingin anak kita nanti memiliki bagiaan bagian terbaik dari diri kita" Sahut Jennie sambil melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Lisa.

  "Ngomong ngomong soal anak aku jadi  ingin melakukannya" Bisik Lisa lalu dengan gerakannya Lisa mengangkat tubuh Jennie ke dalam gendongaannya dan membawanya ke tempat tidur, dengan perlahan Lisa menurunkan tubuh Jennie ke atas kasur empuk, Lisa menatap tubuh Jennie dengan tatapan laparnya.

  Lisa segera melepaskan piyamanya dan kini hanya menyisakan sport bra yang menampilkan perut rata Lisa yang terlihat menggoda. Lisapun naik ke tempat tidur dan merangkak menaiki tubuh Jennie yang sejak tadi telah siap meyambut sentuhan dari Lisa.

    Lisa mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Jennie diapun menjatuhkan ciumannya di mulai dari kedua kelopak mata Jennie secara bergantian, lalu menyamping dengan menciun pipi kanan Jennie lisa menggeser bibirnya ke tepi bibir Jennie dan terahir ia menyatukan bibirnya dengan milik Jennie. Lisa melumat bibir bawah Jennie dengan lembut tampa tergesa, Jenniepun mengimbangi permainan Lisa dengn menikmati bibir atasnya.

  Lisa menyudahi ciumannya dan diapun mendudukkan dirinya di atas perut Jennie, dengan gerakan cepat Lisa melepaskan satu persatu kancing piyama Jennie dengan tatapan matanya yang tak terlepas dengan mata Jennie, Jennie menjilat bibir bawahnya dengan gerakan sensual seakan menggodaa Lisa agar mempercepat apa yang ia lakukannya.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang