Bab 29

605 45 0
                                    

   Sementara itu di tengah hingar bingar musik dan kerumunan para insan yang mencari kesenangan untuk menghilangkan dan melupakan kepenatan atau memang ingin hanya sekedar bersenang senang menghabiskan malam, termasuk di antaranya Lisa, Jennnie, Rose dan Jisoo yang asik menggoyangkan badan mengikut irama musik yang kadang berirama cepat dan kadang menjadi musik yang syahdu.

  "Kemana Li..?" Tanya Jennie saat Lisa melepaskan pelukannya

  "Sayang aku mau ke toilet" Sahut Lisa

  "Eeem aku ikut, aku juga mau buang air kecil" Jennie berkata sambil meraih tangan Lisa dan mengikuti langkah Lisa keluar dari tengah kerumunan.

   "Kalian mau ke mana?" Tanya Rose saat menangkap gerakan Lisa dan Jennie yang berjalan.

  "Toilet" Sahut Lisa singkat tampa menoleh ke arah Rose.

  "Aaah anak itu, aku rasa itu hanya alasan mereka saja" Gumam Rose

  "Apa kau juga mau ke toilet?" Tanya Jissoo sambil mengerlingkan matanya dengan nakal ke arah Rose.

  "Noo,,, Jangan kau pikir aku tak tau apa yang kau pikirkan Jisoo" Sahut Rose yang membuat Jisoo terkekeh kecil.

"Tapi aku Lelah, bagaimana jika kembali ke meja saja" Lanjut Rose yang di balas anggukan oleh Jisoo. Rosepun segera melangkah keluar dari kerumunan dan menuju meja mereka dengan di ikuti oleh Jisoo di belakangnya.

  "Betah sekali kalian Disini" Seru Jisoo sambil mendudukkan dirinya dan mendapati Seulgi dan Irene masih asik berbincang bincang.

  "Aku pikir tadi kalian ikut turun" Timpal Rose yang mendudukkan dirinya di sebelah Jisoo lalu menuangkan minuman ke gelasnya dan juga Jisoo.

   "Kaki Seulgi sedikit terkilir tadi sore saat membantuku merapikan pot tanaman, jadi aku tak tega jika mengajaknya turun" Irene berkata sambil mengusap paha Seulgi.

  "Kenapa kau tak mengatakannya tadi Gi,, Aah aku jadi merasa bersalah sempat berburuk sangka tadi" Jisoo berkata setelah menenggak minumannya.

  "Haaahhh tumben sekali kau bisa punya rasa tak enak Jis,," Cibir Seulgi sambil memukul pelan lengan Jisoo.

  "Waaah.. enteng sekali kau berbicara seperti itu untuk membalas empatiku yaah" Jisoo berkata dengan nada mendramatisir.

  "Aaah Sial aku muak mendengar nada bicaramu itu" Sahut Seulgi dan mereka berduapun terbahak bersama, sedangkan Rose dan Irene hanya saling pandang kemudian menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua bersahabat itu.

  "Tapi di  mana Lisa dan Jennie apa mereka masih menari?" Tanya Irene

  "Ooh mereka sedang ke toilet" Sahut Rose sambil kembali menuangkan minuman ke gelasnya. "Tapi kenapa mereka lama sekali ya" Lanjut Rose kemudian menyesap minumannya.

  "Chae kenapa kau harus mempertanyakan itu lagi sih, bisa saja mereka melakukan hal lain di sana selain membuang hajat" Jisoo berkata sambil menarik tubuh Rose ke dalam pelukannya.

  "Dasar otak mesum" Bisik Rose sambil memukul pelan bahu Jisoo.

  Sedangkan itu di Toilet Lisa mengelap wajahnya menggunakan Tisu setelah membasuh wajahnya, sejenak dia terdiam sambil menatap pantulan wajahnya di kaca, berkali kali Lisa menghela nafas, "Rasanya seperti mimpi ahirnya mulai minggu ini aku akan benar benar menjadi budak pekerjaan" Gumam Lisa dalam hati.

  "Maaf nona bisakah kamu bergeser? aku ingin mengambil tisu" Terdengar satu suara yang membuat Lisa tersadar dari lamunannya,

  "Oohh maaf" Ucap Lisa, Lalu Lisapun segera menggeser tubuhnya hingga gadis itu bisa mengambil Tisu. Lisapun tampa sadar memperhatikan gadis itu yang sedang mengeringkan wajahnya dan memakaikan lapisan bedak ke wajahnya, merasa di perhatikan gerak geriknya gadis itupun menoleh ke arah Lisa.

Don't doubt my love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang