Lisa menggeliatkan tubuhnya di tempat tidur, iapun mencari ponselnya di area kasur sambil memijit keningnya, kepalanya terasa pusing karena terlalu banyak minum semalam bersama jisoo dan Seulgi.
"Aaiisshh dia belum juga membalas pesanku, apa aku harus kembali mengiriminya pesan?" gumam Lisa, Lalu jarinya mulai mengetik pesan untuk Jennie.
"Kenapa tak membalas pesanku? aku hanya ingin berkenalan lebih jauh denganmu" Dan Lisapun mengirimkan pesannya.
"Aaah aku lapar sekali" seru Lisa "Sebaiknya aku memesan makanan saja" gumamnya lalu iapun segera memesan beberapa makanan cepat saji kemudian menuju ke kulkas dan mengambil sebotol air putih dan meminumnya.
Setelah mencuci muka Lisapun berdiri di balkon Appartementnya,, tiba tiba ia merindukan suasana rumah dimana biasanya saat hari minggu seperti ini Dia, Rose, mommy dan Dadynya sedang menikmati sarapan di taman mereka sambil bercanda.
"Tidak, aku tak boleh kalah dengan Dady aku tak akan tinggal di sana lagi sebelum Dady yang memintaku" gumam Lisa lalu bergegas ke pintu karena terdengar suara bel dari pengantar makanannya.
Lisa membawa sarapannya dan memakannya di balkon sambil asik berkirim pesan dengan Seulgi dan Jisoo.
Jennie yang baru membuka matanya segera meraih ponselnya dan iapun tersenyum saat mendapati sebuah pesan dari Lisa. "Aaah anak nakal itu tak menyerah juga, aku suka itu. Tapi aku belum ingin membalas pesannya, aku ingin tau seberapa gigihnya usaha darinya" Gumam Jennie seraya bergegas menuju kamar mandi.
"Apakah Jennie telah membalas pesanmu?" tulis Jisoo dalam Grup Chat
"Belum, sepertinya dia sengaja melakukan itu padaku" balas Lisa sembari menopang dagunya dengan kedua tangannya.
"Kenapa kau tak menelponnya saja Lisa, dan Jika dia tak juga mengangkat telponmu bukankah kau bisa minta alamatnya pada Rose dan langsung mendatanginya" saran dari Seulgi, dan Lisa hanya mengernyitkan keningnya.
"Apa itu tidak berlebihan, aku taut Jennie akan merasa takut dengan perbuatanku itu" Balas Lisa kemudian menghembuskan nafas panjangnya.
"Jika kau benar benar menyukainya kenapa tidak, kecuali jika kau hanya ingin sekedar bersenang senang dengannya sama seperti pada gadis lain, maka kau tak perlu serepot repot itu" Ketik Jisoo.
"Tidak, Jennie gadis yang berbeda, entah kenapa aku bisa menaruh perasaan lain padanya sejak pertama kami bertemu" Balas Lisa Cepat.
"Tapi kenapa semalam kau masih bisa bersikap seperti itu pada Irene jika kau memang menyukai Jennie" Ketik Seulgi yang membuat Lisa terkekeh.
"Kau tau aku bukan Gi, mana mungkin aku bisa menolak gadis sesexy Irene, lagi pula aku dan Jennie belum ada hubungan apapun. Jadi sah sah saja bukan jika aku ingin bersenang senang dengan siapapun" balas lisa dengan senyum di bibirnya.
"Dasar kau Play Girl.. sudahlah aku ingin mandi dan sarapan"Ketik seulgi dan Diapun segera keluar dari Chat Room.
"Kenapa dia sensi sekali pagi ini, apa dia masih mabuk" Ketik Lisa.
"Entahlah Lisa, tapi saran dariku jika kau memang benar benar menyukai Jennie kau harus mulai menjaga jarak dari gadis gadis lain. Jika seandainya kau bisa mendapatkan Jennie maka kau tak lagi punya hubungan dengan gadis manapun" Balas Jisoo
"Apakah aku bisa melakukannya?" Balas Lisa cepat.
"Tentu saja kau harus Bisa, kau tau tak akan ada seorangpun yang akan suka jika punya kekasih yang suka bersenang senang dengan gadis lain selain dirinya" balas Jisoo. "Ya sudah aku juga ingin mandi, aku ada Janji dengan kedua orang tuaku hari ini" pamit Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..