DUUGGHTT.. Lisa menutup pintu mobilnya dan langsung menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya meninggalkan Club, diliriknya Jennie yang memasang sabuk pengamannya."Kau ganti mobil Li?" Tanya Jennie sambil meihat sekeliling.
"Iyaa, aku menukar mobilku tampa sepengetahuan Dadyku" sahut Lisa kemudian terkekeh.
"Dasar anak nakal" seru Jennie
"Eehh sudah kubilang jangan sebut aku anak nakal" Ucap Lisa kesal.
"Lalu apa sebutan yang cocok untukmu jika bukan anak nakal" sahut Jennie sambil menjulurkan Lidahnya ke arah Lisa.
"Jangan menggodaku Jenn" seru Lisa memperingatkan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku menggodamu haahh.." sahut Jennie dengan nada mengejek.
"Satu hal yang tak pernah kau bayangkan tentunya" Sahut Lisa sambil memelankan laju mobilnya. "Ayoo bilang lagi kalau aku anak nakal kalau berani sekarang" lanjut Lisa sambil menepikan mobilnya.
"Anak nakal, Anak nakal.." Ucap Jennie sambil terkekeh dan menggerakkan kedua tangannya di depan wajah Lisa.
Karena rasa gemasnya Lisapun meraih kedua tangan Jennie dan menguncinya dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya meraih tengkuk Jennie dan menariknya hingga wajah mereka hanya berjarak tak sampai satu inchi.
Lisa menelan salivanya saat matanya tertuju pada bibir Jennie yang sedikit terbuka, hembusan nafas hangat Jennie seakan membakar kulit wajah Lisa.
"Coba katakan aku anak nakal lagi" Bisik Lisa sambil memiringkan kepalanya.
"Lisaa.. Ka,,kau.." ucap Jennie dengan tergagap
"Iyaa.. Aku apa?" Sahut Lisa yang kian mendekatkan wajahnya pada Jennie.
"Kau.. Kauu. Aku.." Jennie tak sanggup melanjutkan kata katanya dan malah memejamkan matanya.
"Apa ini artinya dia mengijinkanku untuk menciumnya?" Bisik hati Lisa saat melihat Jennie yang memejamkan matanya. Mata Lisapun kembali terfokus pada bibir Jennie yang terlihat di gigit di bagian dalamnya karena gugup.
Perlahan Lisapun mendaratkan Bibirnya pada bibir Jennie, Lisa merasakan reaksi terkejut dari Jennie namun tak ada penolakan darinya, hingga Lisa memberanikan diri mulai mulai melumat bibir bawah Jennie yang menguarkan aroma Strowberry yang memabukkan, Tak ada balasan ataupun penolakan dari Jennie, Lisa yang merasa bermain sepihakpun menghentikan Ciumannya.
"Maafkan aku" Bisik Lisa sambil membebaskan tangan Jennie, Jenniepun membuka matanya dan segera kembali keposisi duduknya dengan gugup, kemudian ia ia merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Kita lanjutkan perjalanan" gumam Lisa sambil kembali melajukan mobilnya, Mereka berduapun saling terdiam di sisa perjalanan mereka hingga mobil Lisa memasuki halaman rumah Jennie dan Lisa segera menghentikan mobilnya.
"Aku masuk Lisa, terima kasih telah mengantarku" seru Jennie seraya hendak membuka pintu mobil, Namun dengan cepat Lisa menahan tangan Jennie hingga Jennie mengurungkan niatnya dan berbalik menatap Lisa.
"Apa kau marah karena aku menciummu tadi,, Eeem sekali lagi aku minta maaf Jenn" seru Lisa sambil menatap lekat Wajah Jennie yang terlihat bersemu kemerahan.
"Oohh.. Eeemm masalah itu, kita lupakan saja Li" sahut Jennie sambil melepaskan tangan Lisa yang menggenggam tangannya. "Aku masuk dulu" seru Jennie lagi seraya membuka pintu dan keluar dari mobil Lisa. Jennie segera bergegas masuk ke dalam rumahnya tampa menoleh lagi kepada Lisa.
"Melupakannya..? Mana mungkin aku bisa melupakannya Jenn, yang ada aku ingin mengulanginya lagi dan lagi" bisik Lisa sambil tersenyum dan membayangkan betapa lembutnya bibir Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't doubt my love.
FanfictionAku bukan Gadis Baik baik, yaa aku seorang Play Girl kata orang orang, Tapi aku belum pernah jatuh cinta hingga aku bertemu dengannya. Jennie Ruby Jane Kim, Aku mencintainya sejak pertama pertemuan kami..