Di kamar sudah ada gadis cantik sedang duduk menggunakan gaun pengantin yang cukup, cantik setelah di rias oleh MUA. Rara begitu cantik membuat Bilqis dan juga ummi Maryam terpaku melihat ke cantikan Rara calon istri ke dua Gus Yusuf.
"Masyaallah begitu cantik kamu Rara" ucap Bilqis berjalan menghampiri Calon Kakak ipar ya itu.
"Hmmm, iqis kenapa menatapku sepetri itu? Apa aku jelek yah penampilan kaya gini?" Tanya polos Rara.
Bilqis lantas menggeleng kan kepalanya "bukan jelek, tapi iqis pangling saat melihat Rara di rias secantik ini oleh MUA pasti kak yusuf akan kaget melihat kecantikan Rara deh."
"Rara, malu harus keluar kamar ini karena di sana pasti menggunakan pakaian yang tertutup sedangkan Rara gak" ucap Rara merasa dirinya tidak yakin pada dirinya sendiri.
"Astaghfirullah apa yang Rara katakan!! Rara harus yakin semua orang akan maklumi kamu belum terbiasa pakai hijab dan juga baju tertutup oke kamu harus percaya dirinya"jawab Bilqis tersenyum.di balik cadarnya.
"Hmmm, Rara deg-degan. Iqis ini pertama kali Rara rasakan" ucap Rara dengan polosnya.
"Udah ya Rara, harus tenang kita ke luar kamar dulu ya. Disana akan di laksanakan akad pernikahan yang akan di mulai." Jawab Bilqis menuntun Rara keluar kamar menuju ruang tengah yang sudah ada nenek, ummi Maryam, dan juga bibi Anita, kakak Nova dan ke dua ustadzah cantik itu.
Rara, di tatap oleh semua orang di ruangan tengah itu, Rara melirik ke arah pasangan suami istri itu yang sedang berpelukan. Lantas Rara menurunkan pandangannya karena ia tidak ingin berada di dalam ke adaan serumit ini.
Bilqis bersama Rara jalan berdampingan. Bilqis menuntun Rara, untuk duduk dekat ummi Maryam dan juga nenek mawar.
"Rara, cucu nenek kemari" panggil nenek mawar.
Rara menganggukan kepalanya lalu berjalan mendekat ke arah nenek mawar " iya nenek, maafin Rara ya"
"Minta maaf buat apa Rara cucu nenek paling baik. Ingat perkataan nenek, dan juga kakek harus nurut sama suami iya, jangan nakal sekarang Rara, tanggung jawab Gus Yusuf." Ucap nenek mawar tersenyum melihat gadis kecil itu udah tumbuh sebagai gadis remaja yang sebentar lagi akan menjadi istri kedua dari putra pemilik pasntren nurul falah.
Di ruangan tamu sudah ada adik dari ayahnya Rara, yang akan menjadi wali nikahnya. Om Bima yaitu om dari Rara begitu terkejut mendapatkan kabar bahwa keponakannya harus menikah di usia remaja ini. Rara yang di kenal. Tidak suka pacaran atau dekat dengan pria mana pun, ini benar-benar kabar memgejutkan bagi keluarga besar baskara.
Ya siapa sih, yang tidak kenal dengan kelaurga baskara terkaya di Indonesia mempunya bayak perusahaan di mana-mana, mall di mana-mana, dll.
Gus Yusuf yang sudah siap melakukan ijab qobul yang ke dua kalinya merasa sangat gugup sekali tidak seperti dengan Husna ketika mereka menikah. Ia deg-degan sekali.
Gus Yusuf sudah siap dengan ijab qobul. Ia menjabat tangan Om Bima yang duduk di depannya.
"Bagaimana nak, kamu udah siap?" Tanya om Bima.
"Alhamdulillah udah siap om" jawab Gus Yusuf.
"Alhamdulillah kalau udah siap kita mulai ijab qobul ya sekarang." Ucap om Bima dan penghulu.
"Iya silakan" jawab Gus Yusuf.
Gus Yusuf menjabat tangan Om Bima, lalu ia mulai ijab qobul ke dua dengan Rara.
"Aku nikahkan engkau dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, puteriku Nara Aira Almashyra dengan mahar emas 20gram dibayar tunai."ucap om Bima.
"Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah."jawab Gus Yusuf dengan satu Tarikan ia lancar mengucapkan ijab qobul.
"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu.
"Sah"
"Alhamdulillah sah"
"Barakallahu lakuma wa Barak alaikuma wa jamaa bainakuma fii khoir. Semoga Allah selalu menuntunmu dan keluarga menuju cinta Allah. Semoga diberikan anak yang saleh dan salihah di mana mereka nanti dapat membahagiakan kedua orang tua dan menuntun kalian ke surga. Aamiin." Ucap Bilqis memeluk sang kakak.
"Amiin dek terimakasih ya. Kakak doakan kamu cepat nyusul ke pelaminan" bisik Gus Yusuf.
"Kakak" rengek Bilqis.
"Ha...ha..ha..." Gelak tawa Gus Yusuf.
Sekarang giliran Gus all yang maju mengucapkan selamat kepada Gus Yusuf. Ia Gus Yusuf kakak kelasnya dulu ketika kuliah di Mekah.
"Barakallahu lakum wa baraka alaikum. Selamat atas pernikahannya Ukhti. Semoga engkau dapat menjadi bidadari terbaik untuk suami dan anak-anakmu kelak, aamiin." Ucap Gus all menjabat tangan Gus yusuf.
"Terimakasih, Gus all Kapan akan menyusul Gus all. Saya tunggu undangannya loh." Jawab Gus Yusuf tersenyum.
"Doain saja biar cepat nyusul ya, Gus" ucap Gus all menatap sekilas Bilqis yang sedang menuntun Rara ke sini.
"Saya tau, Gus all menyukai keponakan saya!! Kenapa gak di lamar Gus keburu di ambil orang." Jawab Gus Yusuf tau arti tatapan Gus all yang penuh cinta kepada Bilqis.
"Ingat faizar akan selalu mempunyai banyak cara untuk mendapatkan Bilqis. Saya gak mau Bilqis rusak oleh perbuatan faizar yang hampir ia memperkosa Bilqis di usia 13tahun." Sambung Gus Yusuf menatap Bilqis yang menuntun sang istri kecilnya yang baru sah berapa menit.
"Saya akan melamar Bilqis setelah selesai acara pernikahan Gus Yusuf." Ucap Gus all dengan serius.
"Saya senang dengan niat baik Gus all kepada adik kecil saya." Jawab Gus Yusuf.
Setelah obrolan itu Bilqis menuntun Rara, biar bisa melakukan tukar cicin pernikahan yang baru sah barusan. Rara begitu gugup setelah berdiri di hadapan suaminya.
"Ustadz, Rara malu di liatin sama para tamu" ucap polos Rara."Kenapa harus malu Hmm, kan kita sudah suami istri." Jawab Gus yusup.mencium bibir merah Rara.
"Ehmmmm, ustadz"
Gus Yusuf tertawa kecil melihat wajah Rara merah seperti tomat karem ulahnya.
"Ustadz kenapa cium Rara lama, malu tau banyak orang yang liat. Terus ustadz mau buat Rara mati ya?" Tanya polos rara membuat para tamu tersenyum mendengar kepolosan menantu barunya.
"Ha...ha.. kenapa mukanya "
"Ustadz" rengek Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
RandomBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.