perpisahan

977 35 0
                                    

Setiap pagi setelah sholat subuh, Bilqis dan Beby Alyssya rutin mengikuti kajian bersama. Mereka berdua menyadari pentingnya meningkatkan pemahaman agama dan memperkuat hubungan spiritual mereka. Dengan menghadiri kajian rutin, mereka dapat belajar tentang nilai-nilai Islam, memperdalam pengetahuan mereka, dan mendapatkan inspirasi untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi Bilqis dan Beby Alyssya untuk bertemu dengan teman-teman seiman dan berbagi pengalaman serta pemikiran. Mereka saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam perjalanan keagamaan mereka.

Dengan menjadikan kajian rutin sebagai bagian dari rutinitas mereka setelah sholat subuh, Bilqis dan Beby Alyssya dapat memperkuat ikatan persahabatan antar ibu da anak, mereka dan tumbuh bersama dalam keimanan. Mereka menyadari bahwa investasi waktu dan usaha dalam meningkatkan pemahaman agama adalah langkah penting dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna.

Ketika Bilqis ingin kembali setelah kajian, dia tidak sengaja melihat Gus All dan Ning Aluna sedang berbicara. Awalnya, Bilqis merasa terkejut melihat mereka berdua berbicara dengan penuh keakraban. Dia merasa penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, tetapi juga merasa tidak enak untuk mengganggu mereka.

Bilqis memutuskan untuk memberikan sedikit jarak dan menunggu mereka selesai berbicara sebelum menghampiri mereka. Dia memahami bahwa setiap orang memiliki percakapan pribadi dan privasi yang perlu dihormati. Sambil menunggu, Bilqis mencoba untuk tetap tenang dan tidak membuat asumsi yang salah tentang apa yang sedang mereka bicarakan.

Setelah beberapa saat, Gus All dan Ning Aluna selesai berbicara dan berpisah. Bilqis melihat kesempatan untuk menghampiri mereka dan menyapa dengan ramah. Dia tidak ingin membuat suasana canggung atau membuat mereka merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

Dalam hati, Bilqis berharap bahwa percakapan mereka adalah sesuatu yang positif dan bermanfaat. Dia berjanji untuk tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan fokus pada pertumbuhan dirinya sendiri. Setelah menyapa Gus All dan Ning Aluna, Bilqis melanjutkan perjalanannya dengan pikiran yang tenang dan hati yang terbuka.

" Assalamualaikum, Ning Aluna! Apa kabar? Sudah lama tidak bertemu." Salam Bilqis.

"Walaikumsallam, Bilqis! Kabar baik, terima kasih. Iya, sudah lama sekali. Ada kabar apa?" Tanya Ning Aluna.

"Aku punya berita menarik! Aku baru saja diterima di universitas impianku. Aku sangat senang!" Ucap jujur Bilqis.

" Wow, selamat ya, Bilqis! Itu kabar yang luar biasa. Aku bangga padamu. Jurusan apa yang kamu ambil?" Tanya Ning Aluna.

" Terima kasih, Ning Aluna! Aku mengambil jurusan administrasi bisnis. Aku selalu tertarik dengan bisnis dan akan membuka lowongan kerja" Ucap Bilqis

"Itu sangat menarik. Aku yakin kamu akan menjadi seorang administrasi bisnis  yang hebat. Apa rencanamu setelah lulus nanti?" Tanya Ning Aluna pada Bilqis.

"Aku berencana untuk melanjutkan pendidikan lanjutan dan mendapatkan gelar jadi presiden atau CEO muda yang sukses . Aku ingin bekerja dengan individu yang membutuhkan dukungan emosional dan mental." Ucap Bilqis.

" Itu adalah tujuan yang mulia. Aku yakin kamu akan sukses dalam perjalananmu. Jika kamu membutuhkan dukungan atau bantuan apa pun, jangan ragu untuk menghubungiku." Jawab Ning Aluna.

"Terima kasih, Ning Aluna. Aku menghargainya. Kamu selalu menjadi teman yang baik dan mendukung. Bagaimana kabarmu sendiri? Apa yang terbaru dalam hidupmu?" Tanya Bilqis

"Aku baik-baik saja. Sedang sibuk dengan pekerjaan dan beberapa proyek pribadi. Tapi semuanya berjalan dengan baik. Aku senang melihat kesuksesanmu dan berbagi kebahagiaanmu." Jawab Ning Aluna.

"Termasuk mengambil Gus all " gumam Bilqis masih terdengar oleh Ning Aluna.

"Terima kasih, Ning Aluna. Aku senang bisa berbagi kabar baik denganmu. Semoga segala sesuatu berjalan lancar dalam hidupmu juga. Jangan ragu untuk menghubungiku jika kamu butuh teman untuk berbicara atau bantuan apa pun."sambung  Bilqis.

" Tentu saja, Bilqis. Aku menghargai tawaranmu. Kita selalu bisa saling mendukung dan menjadi teman satu sama lain." Jawab Bilqis.

"Teman seperti apa Ning Aluna?" Tanya Bilqis.

"Teman baik Bilqis" jawab Ning Aluna

"Teman baik, begitu tega mengambil seorang ayah dari anak kandungnya begitu" ucap Bilqis sudah kehilangan ke sabarannya.

Plakk!!!!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Bilqis di balik cadarnya. Ning Aluna tidak terima apa yang di ucapkan Bilqis barusan.

"Ning Aluna menampar saya? Seharusnya saya yang melakukan itu. Istri mana yang ikhlas memberikan suaminya pada wanita lain. " Ucap bilqis.

"Tapi, aku sadar. Kalian saling mencintai dan kamu mas kembalikan aku kepada paman dan bibi aku sekarang juga" sambung Bilqis menahan tangisan.

Plakkkk!!!!

Satu tamparan mendarat di wajah cantik Ning Aluna. Bilqis begitu marah saat ini melihat keduanya.

" Ini untuk seorang Ning yang aku hormati, begitu tega memisahkan  ayah dari putrinya. Tapi aku bahagia lepas dari kalian. Aku akan ajukan perceraian kita " ucap Bilqis berlalu.

Sedangkan Gus all memantung saat mendengar ucapan Bilqis barusan, ia sangat marah dan kecewa pada diri ya sendir.

Ya emang benar Gus all emang masih mencintai Aluna, saat ini merasa kalau hidup dengan bilqis salah karena perbuatannya menghancurkan masa depan Bilqis secara paksa.

"Tunggu Bilqis" cegat Ning Aluna.

Bilqis berbalik badan menatap tajam Ning Aluna " iya ada apa? Kurang jelas yang saya ucapkan barusan Ning Aluna terhormat"

"Aku mau bilang kalau suamimu akan mengantarkan aku pulang malam ini, dan menentukan tanggal pernikahan kami"  ucap Ning Aluna,.

"Oh, selamat ya, tapi apa kalian tidak sabar menunggu perceraian kami resmi bercerai Ning Aluna dan Gus all" jawab Bilqis santai.

"Oh, tenang saja aku dan Gus all udah mengajukan gugatan cerai terlebih dahulu, dan kami akan segera dapat di KUA" ucap Ning Aluna.

Deg....

Begitu hancur hati Bilqis mendengar kenyataan dari calon istri suaminya itu.

Bilqis berlalu dari hadapan mereka berdua dengan perasaan sangat hancur.

"ya Allah begitu sakitnya hati ini saat mendengar kenyataan pahit dalam hidupku ini, Aku sangat memahami perasaanmu. Kadang-kadang hidup bisa memberikan kenyataan yang pahit dan menyakitkan. Namun, penting untuk diingat bahwa kita semua menghadapi tantangan dan rintangan dalam hidup. Meskipun sulit, kita bisa belajar dan tumbuh dari pengalaman tersebut. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan profesional jika perlu. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam perjuanganmu, dan ada orang-orang di sekitarmu yang peduli dan siap membantu. Tetaplah kuat, dan percayalah bahwa ada masa depan yang lebih baik menanti."  Ucap dalam hati.

Bilqis membuka aplikasi whatshap disana ia bergabung dengan grup menulis disana juga banyak teman yang bisa di ajak berbicara mesikpun Bilqis Jarang ikut kumpul bareng bersama anggota grup whatshap, tapi Bilqis selalu aktif di grup penulis itu, Bilqis sangat bahgaia.

"Perpisahan ini semoga membuat kamu bahagia mas all" gumam Bilqis.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang