"Ya Allah, aku titipkan hatiku kepada-mu jagalah ia dengan bak, agar kebencian tidak bersarang di dalamnya, karena ia begitun mudah untuk berbolak balik. Kemarin ia memaafkan, hari ini ia kembali membenci" gumam Ning suci.
Ummi Maryam dan Ning suci masih berbincang di ruangan keluarga. Sebenarnya ummi Maryam sangat khwatir dengan ke adaan menantunya itu, sampai sekarang belum ada kabar sama sekali. Ummi Maryam tau putranya gak akan mungkin ajak pulang sang istri kalau masih ada Ning suci.
Ummi Maryam paham betul bagaimana sikaf dan juga sikap semua putranya maka dari itu ia tidak mempermasalahkan ini, ummi Maryam juga sangat menghawatirkan menantunya sekarang yang sekarang sedang mewakilkan pasantren milik suaminya.
"Ummi, kenapa kok kaya gelisah begitu?" Tanya Ning suci melihat ummi Maryam begitu menghawatirkan kedua menantunya.
"Ummi, sangat khawatir sama kedua menantu ummi nak" jawab ummi Maryam jujur.
"Ummi, kita doakan kedua menantu ummi dalam lindungan Allah SWT iya. " Ucap Ning suci memeluk ummi Maryam.
"Iya nak tapi ummi masih belum tenang nak kamu coba telepon Gus Alif" ummi Maryam merasa akan ada hal buruk menimpa keluarganya.
"Baik ummi, suci akan telepon Kakak Alif dulu sama ustadzah Aisyah"
Ning suci segera meraih ponselnya berada di atas meja, Ning suci langsung menghubungi Gus Alif maupun ustadzah Aisyah.
Panggilan terhubung tapi belum juga di angkat oleh Gus Alif dan ustadzah Aisyah.
"Ya Allah, kenapa susah sekali untuk menelepon kakak Alif ataupun ustadzah Aisyah apa yang terjadi pada keduanya." Gumam Ning suci begitu menghawatirkan kakak sepupunya.
"Bagaimana nak di angkat?" Tanya ummi Maryam pada Ning suci.
Belum juga Ning suci menjawab datanglah usatdzah cantik Annisa terburu-buru. " Assalamualaikum ummi Maryam, Ning suci"
"Walaikumsallam, ada apa ustadzah kenapa ada masalah?" Tanya keduanya.
"Ummi, maaf sebelumnya barusan saya habis teleponan bersama Aisyah tap--"
"Tapi, apa ustadzah Annisa kasih tau kami ada apa?" Tanya Ning suci.
"Gus Alif, sama ustadzah Aisyah mengalami hal yang tidak kita inginkan" ucap ustadzah Annisa pada Ning suci dan juga ummi Maryam.
"Saya yakin ini udah ada orang merencanakan ini ummi, mana mungkin ummi. Ustadzah Aisyah bisa satu kamar dengan Gus Alif kalau bukan ada yang memindahkan mereka berdua ini aneh kan" sambung ustadzah Annisa.
"Jadi maksud kamu nak, putra ummi dan ustadzah Aisyah difitnah tidur bersama begitu" ucap ummi Maryam menangis di pelukan Ning suci.
"Iya, ummi ada seseorang nomor tidak di kenal mengirim video itu sampai video akad nikah. Aisyah sekarang sangat kasihan ummi" jawab ustadzah Annisa melihat sahabatnya saat ini ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ya Allah, ummi juga bingung ustadzah Annisa harus bagaimana. Apa lagi mereka sekarang sangat jauh kita tidak bisa berbuat apa-apa dulu selama sembilan bulan ke depan. Semoga tidak ada cobaan menguji keluarga kita ataupun pasantren kita." Ucap ummi Maryam berusaha menelepon suaminya.
Tidak berselang lama kyai Rahmat mengangkat panggilan telepon sang istri.
Kyai Rahmat. (Assalamualaikum ummi, maaf Abi harus memberitahu hal penting )
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
RandomBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.