Bukan salah kamu

333 13 0
                                    

Kekehawatiran Bilqis, terhadap ustadzah Annisa itu sangat tinggi, dia tidak memikirkan kondisi dirinya ataupun orang lain. Yang terpenting bisa selamatkan ustadzah Annisa yang sangat berharga bagi hidupnya.

Arkhan bukan melarang Bilqis pergi begitu saja, dia sangat mengkhawatirkan ke selamatan wanita yang membuat dirinya jatuh cinta. Setelah sekian lama ia belum pernah ada wanita yang meluluhkan hatinya.

" (tetap berdiri diam) Maaf Bilqis. Ini demi kebaikan kamu. Maaf. (menatap Keenan tegas)" ucap Arkan.

Sedangkan  Keenan, menurutin kemauan sang kakak agar, perempuannya baik-baik saja.

Keenan (mengangguk dan diam² berdiri di belakang Bilqis dan menyuntikkan Obat Bius yang membuat Bilqis pingsan)

Arkhan (menahan Bilqis yang pingsan dan memberikan Alyssa pada Inara). "Inara kamu tetap disini. Tunggu Aurel datang dan jaga anak-anak. Yang lain ke tempat Ustadzah Bilqis disekap."

" Baik kak" jawab semua adik arkhan.

Arkhan (menggendong Bilqis dan membawanya ke kamar Ainun kemudian menidurkan Bilqis di kasur. Menatap Bilqis lama)." Maaf, Bilqis. Saat kamu bangun, semuanya akan baik-baik saja. Saya janji."

Arkhan (pergi dan menutup pintu kemudian menyusul adik²nya untuk menyelamatkan ustadzah Annisa)

*2 Jam Kemudian*

_Ainun, Arkhan, dan yang lainnya kembali dengan selamat dari menyelamatkan Ustadzah Annisa. Ustadzah Annisa yang pingsan, sedang di gendong oleh Naufal dan dibawa ke kamar tamu di rumah Ainun. Keenan dan Naura sebagai dokter membantu membalut luka² saudara²nya._

" Inara, Bilqis belum bangun? (Menatap Inara yang telah menidurkan Alyssa di kamar bayi)"  ucap Arkan pada inara.

" Belum, kak." Jawab Inara.

Arkhan (menghela napas) "Dia pasti membenci ku sekarang. Kalau begitu aku pergi dulu. Kalian bisa kembali. Terimakasih untuk hari ini. (Pergi menenangkan diri)"

Ini pertema kalinya kakak sangat toleran terhadap perempuan lain selain keluarga" ucap Naura menatap ke pergian Arkhan.

Ainun (mengangkat bahu) Ini pertama kalinya juga dia tersenyum sangat banyak. Mungkin itu jatah senyumnya selama 2 tahun (terkekeh)

Tangisan menggema baby Alyssa, di saat itu juga Bilqis baru tersadar. Bilqis (bermimpi buruk membuat ia terbangun) "ya Allah aku kenapa"

Ainun  (masuk ke kamar) " Sudah bangun, qis? (Tersenyum). Maaf yah kami nekat buat kamu pingsan. Kami gak mau kamu implusif. Ngomong-ngomong kami udah nyelamatin Ustadzah Annisa. Dia sekarang tidur di ruang tamu (duduk sambil menatap minta maaf pada Bilqis) Maaf, qis kami membuat keputusan ini saat kami melihat kamu terlalu terbawa emosi kamu. Sekali lagi maaf (menatap sedih)"

Bilqis ( masih diam tanpa mengeluarkan satu katapun dari bibir mungilnya.)

Bilqis (segera turun dari ranjang milik Ainun)

"Kak, mana baby allyssya.?" Tanya Bilqis.

"Alyssa sedang tidur di kamar Bayi Zainab. Bilqis, tolong jangan salahkan Kak Arkhan. Kak Arkhan hanya khawatir kamu terluka. Aku yakin sekarang dia sedang menghukum diri sendiri. Itu kebiasaan yang dia lakukan saat mengambil keputusan yang egois menurutnya (tersenyum sedih). Tolong, maafkan kami, oke? (Menatap Bilqis sedih)" ucap Ainun.

Bilqis bungkam seribu bahasa, ia merasa bersalah melihat pria baik yang selalu ada buat dirinya sedang menyiksa dirinya sendiri. Bilqis sadar ia sudah mempunyai perasaan pada pria baik dan tanggung jawab padanya dan putrinya, setelah kepergian Gus all hidup bilqis sangat ceria. Meskipun banyak luka di hatinya ada satu pria membuat hati Bilqis sembuh sedikit demi sedikit.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang