Setelah tiba di pasantren Bilqis berpamitan kepada suaminya. "G-gus. Iqis pamit terlebih dahulu"
"Mau kemana sayang, jangan pergi sendirian, apa tidak mau bersama?"tanya Gus all.
"A-apa Gus mau ikut ketemu sahabat iqis? Kan mereka semua tidak tau kalau kita udah nikah?" Tanya balik Bilqis menatap wajah tampan suaminya.
Gus all menganggukan kepalanya, ia tidak ingin meninggalkan sang istri sendirian. "Saya akan ikut kemanapun istriku pergi."
Bilqis di buat kaget mendengar jawaban suaminya itu. "Ih...kenapa harus ikut segala iqis malu Gus."
"Kenapa harus malu sih kan saya suami kamu" ucap Gus all muat Bilqis memantung memdengarnya.
"Saya antar sampai gerbang saja bagaimana"sambung Gus all menatap sang istri yang masih menundukan kepalanya.
"B-baik Gus" ucap Bilqis lirih.
"Hmmm, jangan takut yah saya gak akan gigit kamu kok" jawab Gus all tersenyum tipis.
"J-jangan terlalu dekat Gus nanti santriwati yang lain tau kalau kita sudah menikah." Ucap Bilqis lirih.
"Sayang, kita masih di dalam mobil bagaimana mereka lihat"
Bilqis di buat terdiam saat gua all memanggil dengan sebutan sayang. Yang sekian kalinya.
"Hmm, kenapa masih diam Hmm. Kan kita belum turun sayang. Apa boleh saya mencium calon bayi kita di perut rata kamu zayang" sambung Gus all lagi.
Bilqis hanya menganggukan kepala, ia bingung harus menjawab apa. Bilqis memantung ke sekian kalinya Gus all memanggilnya dengan sebutan sayang. Begitu jagung Bilqis bergetar hebat.
Gus all hanya tersenyum melihat pipi sang istri memerah seperti tomat. Gus all sangat senang melihat wanita yang ia cintai mulai luluh dan selalu nurut ucapannya.
"G-gus boleh menyapa bayi kita. Tapi Gus gak akan melakukan itu sangat kasar kan?" Tanya Bilqis polos.
"Sayang, mana mungkin saya menyakiti wanita yang saya cintai. Maaf kalau waktu itu saya melakukannya dengan sangat kasar kepadamu sayang" ucap Gus all membujuk ketika ingin mengecup perut rata Bilqis dibalik baju gamis hitam.
"T-tapi Gus melakukannya dengan sangat kasar!! Membuat iqis kesakitan ketika Gus memaksanya melakukan itu" racau Bilqis memejamkan matanya.
"J-jangan lakukan itu lagi, iqis mohon jangan ini sangat sakit" tangisan Bilqis pecah kedua tangan Bilqis menutupi kedua telinganya.
Gus all, sangat terluka ketika mengingat kejadian satu bulan kemarin ia menyakiti sang istri ketika di pengaruhi obat perangsang. Ia tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya kepada gadis kecil itu.
"Sayang, coba kamu tenang yah. Saya gak akan melakukan ini lagi. Sebelum kamu sembuh dari rasa trauma yang saya buat." Ucap Gus all memangis melihat begitu ketakutan sang istri ketika rasa trauma kembali menghantuinya.
"J-jangan lakukan itu!! Tolong jangan Gus" racau Bilqis masih menutup matanya.
"Sayang, coba tenangkan diri kamu. Aku ini adalah suami kamu bukan orang jahat."
Gus all, menyesal atas perbuatannya itu. Membuat orang yang ia cintai mengalami trauma, hancur masa depannya. Fisik dan hatinya sakit. Begitu pula hati Gus all menangis melihat sang istri suka takut, kalau sudah rasa trauma itu datang kadang, ia tidak mau jauh kalau sudah satu kamar dengan dirinya.
Ketika Gus all menenangkan sang istri yang sudah terlelap tidur, ponsel miliknya berdering. Gus all langsung mengangkat ya.
Gus all : assamualaikum, ummi.
Ummi Maryam: walaikumsallam, nak kamu jadi pulang kan? Ummi sangat khawatir kepada menantu ummi dan putra ummi.
Gus all : kami sudah sampai ummi, tapi barusan istri all. Kembali lagi rasa trauma datang kembali.
Ummi Maryam : astaghfirullah terus bagaimana ke adaannya sekarang? Apa sudah baik.
Gus all : sekarang Bilqis udah tenang ummi. Bilqis sekarang sudah tidur ummi tapi dia tidak mau di tinggal, all bingung mau keluar mobil tapi banyak santriwati maupun santtltiwan di luar sana.
Ummi Maryam paham apa yang di ucapkan oleh putranya, ummi Maryam sangat sedih mendengar bagaimana sekarang Bilqis mengalami trauma karena ulah sang putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
AléatoireBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.