“Sehat selalu lelaki hebatku, semoga pundakmu,dikuatkan jangkauanmu, diringankan, segala urusanmu dipermudah kan, dan hati mu dilapangkan. Ingat yaa aku dan akan selalu mencintai dirimu.”
❤️BILQIS AULIA AULFA❤️
^~^ dua bulan kemudian ^~^
"Alhamdulillah, aku memenangkan lomba, sayang" ucap Bilqis berbinaran saat melihat papan pengumuman pemenang lomba dan pengumuman ke lulusan di kampus tempat Bilqis di sana juga ada nama tidak asing menurut Bilqis.
Perjuangan Bilqis lomba, selama dua bulan itu terobati nama baik dari pasantren mewakili Indonesia menang. Bilqis di tawarin melanjutkan di universitas di sana tapi Bilqis belum bisa menjawabnya karena ia ingin fokus sama keluarga kecilnya.
Di sisi lain perjuangan Nura selama lima tahun, sejak menampakan kaki di Mesir untuk menuntut ilmu akhirnya menuai hasil yang sangat memuaskan.
"Ya Allah alhamdulilah, mah, pah Nura lulus dengan nilai yang sangat bagus. Semoga mamah, sama papah tenang yah di sana di samping Allah SWT. Doain Nura yah mah, pah setelah ini Nura akan melamar menjadi guru nantinya" Nura menangis mengingat kedua orang tuanya sudah lama meninggal.
Gus all, maupun Gus alzam yang mendengar kabar bahagia itu tentu ikut senang, senang sekali. "Masyaallah, Alhamdulillah sayangku"
Saat ingin menghampiri istri Gus all maupun Gus alzam di buat syok karena sang istri berjingkrak-jingkrik setelah kesenangan sujud syukur.
"Sayang, jangan loncat-loncat ingat kamu sedang hamil. Jangan sampai Dede bayinya kesakitan" peringatan dua Gus dingin itu.
"Hehe... Maaf mas lupa " ucap Bilqis tersenyum.
"Maaf ya mas" Nura menundukan kepalanya, Nura sangat takut ketika Gus alzam marah.
"Kakak, kenapa malah di marahi kasian loh kakak iparnya" ucap Gus all heran kenapa sang kakak malah memarahi Nura.
"Iya, Abang kasian nuranya sampai ketakuta begitu" Naura ikut berbicara pada suaminya.
"Kalau Nura gak diperingati dia akan melakukan itu terus" ucap Gus alzam tegas pada Nura beda sama Ning Naura.
"Maaf mas, Nura salah sekali lagi minta maaf" jawab Nura menundukan kepalanya mata cantiknya sudah menuh dengan air mata.
"Kakak, sini biar iqis peluk." Ucap Bilqis pada Nura.
"Sabar, yah kakak iqis yakin kakak wanita hebat" sambung Bilqis lagi.
"Gus galak, ingat Nura juga istrimu jangan tegas gitu kasian dia. Dia ngira kamu pilih kasih " Rara geram dengan sikap Gus alzam.
Gus alzam malah mengajak pergi Naura dari sana. " Ayo sayang kita pergi dari sini"
Nura, hanya menundukan kepalanya iya merasa serba salah, di sini. Ia menyesal tidak bisa jaga diri waktu itu, kemungkinan ini tidak akan terjadi.
"Tapi, Abang mer-" ucapan Naura terpotong oleh Gus alzam.
"Udah disini udah banyak orang yang bisa jaga Nura" jawab Gus alzam membawa istrinya pergi.
"Astaghfirullah, alzam kamu mau kemana? Istri kamu itu baru pulang dan lulus kenapa kamu malah meninggalkan dia sendirian di keluarga kita." Ucap Gus Alif baru kembali dari kamar mandi.
"Alzam mau cari makan bumil satu ini nyidam makan makanan Padang" jawab Gus alzam.
"Abang,Naura gak nyidam itu" ucap Naura tidak enak pada Nura.
Gus alzam tidak mengubis ucapan istrinya itu ia malam Mambawa pergi sang istri dari sana.
"Astaghfirullah, alzam kamu ini Nura juga lagi hamil kenapa kamu tidak adil sama kedua istri kamu" gumam kyai Rahmat melihat Nura menangis di pelukan Bilqis.
"Anak, itu bikin pusing saja. Terus bagaimana kita menghibur Nura" ucap ummi Maryam.
"Sebaiknya kita pulang dulu ummi, Abi kita bicara nanti dirumah" jawab Gus all.
"Boleh, Nura pulang ke rumah peninggalan papah Nura saja." Ucap Nura.
"Ummi, tidak izinkan kamu tinggal sendiri di rumah almarhum papa kamu" ummi maryam sangat khawatir pada Nara sedang hamil besar.
"Nura, disana gak sendirian ummi disana ada bibi art yang merawat Nura dari kecil" Nura tetap kekeh ingin tinggal di rumah papah yaa itu.
"Nak, tolong kamu tinggal bersama kami dulu. Ummi dan Abi sangat khawatir kalau kamu tinggal sendirian di sana meskipun ada art " kyai Rahmat gak ingin istrinya bersedih.
"Jujur, Nura gak ingin melihat mas alzam atau mbak Naura. Ummi Abi, Nura merasa bersalah telah masuk ke rumah tangga mereka. Naura gak mungkin nyakiti hati istri pertamanya meskipun mbak Naura baik sama saya. Tapi kita tidak tau hati yaa terluka" ucap Nura jujur.
"Lebih baik Nura, yang terluka dari pada orang yang dicintai mas alzam menangis. Jujur Nura sedih dengan sikap mas alzam pada Nura begitu kasar contohnya tadi. Nura gak mau pura-pura bahagia lagi. Setelah Nura lahiran Nura akan mengajukan cerai" sambung Nura.
Semua terdiam mendengarkan ucapan jujur Nura, Nura selama ini pura-pura bahagia, pura pura kuat dihadapan keluarga suaminya itu. Nura tulus mencintai suaminya itu, tapi dia sadar tidak mau menyakiti hati permpuan yang sudah lama ada di dalam hati suaminya.
Dari kejauhan Gus alzam mendengarkan apa yang di ucapkan istri kecilnya, ia juga udah muali jatuh cinta pada istri kecil ya itu. Tapi dia juga tidak ingin istri pertamanya menangis, sekarang posisi Gus alzam serba salah. Ingin melihat ke dua istrinya bahagia, tapi tidak mudah membalikan telapak tangan.
“Maafkan mas sayang, mas disini serba salah di sisi lain mas ingin kalian berdua bahagia, disisi lain mas gak ingin kalian terluka" gumam Gus alzam.
Nura izin ke toilet kepada keluarga suaminya, ia ingin sekali kabur dari sini tapi bayinya butuh sang ayah sekarang.
"Ummi, apa Nura boleh kekamar mandi" ucap Nura pada ummi Maryam.
"Boleh, tapi jangan lama-lama kita pulang kerumah kamu perlu istrirahat sama Bilqis kalian baru kembali." Jawab ummi Maryam tersenyum.
"Baik, ummi Nura segera kembali" ucap Nura pamit.
Nura meninggalkan keluarga suaminya pergi berjalan ke arah kamar mandi. Lima menit ia segera keluar tapi tiba tiba tangannya di tarik oleh suaminya membawa ke pelukannya.
"Maafin aku sayang, tapi udah berkata kasar padamu. Aku telah membuat kamu terluka" ucap Gus alzam memeluk tubuh mungil Nura.
Nura hanya memantung saat suaminya tiba-tiba memeluknya secara mendadak membuat pemilik badan ini syok dibuatnya.
"Mas, jangan berkata begitu Nura baik-baik saja kok mas tenang saja" Nura membalas pelukan suaminya.
"Mas, sekarang cepat kembali mbak Naura sudah menunggu mas alzam." Sambungnya.
"Gak, mau biarkan mas memelukmu sebentar saja" Gus alzam enggan melepaskan pelukan dari sang istri.
"Tapi, Nura gak enak sama mbak Naura mas. Sana pergi"
Nura, tau mbak Naura sedang mencari keberadaan sang suami. Melihat pantulan dari cermin di ruangan itu.
"Mas mau kembali ke Naura, asal izinkan mas bertemu dengan bayi kita"
"Caranya bagaimana?" Tanya polos Nura.
"Nanti malam tau" jawab Gus alzam mengeup kening Nura sangat lama.
Nur memejamkan matanya, ketika mendapatkan kecupan lama di kening. Ini baru pertama kalinya Nura diperlakukan sangat baik setelah Papa yaa.
"Mas, boleh Nura gak ikut pulang kerumah mas" ucap pelan Nura.
"Loh, kenapa sayang kok gak mau ikut pulang." Jawab Gus alzam menatap lekat sang istri.
"Nura kangen rumah papa mas, udah lama gak pulang ke sana" ucap Nura menundukan kepalanya.
"Hmmm, jangan sekarang yah pulang bersama mas, kerumah ummi yah" jawab Gus alzam.
"Nura gak, mau sakit hati ketika melihat mas sama mbak Naura bermesraan" Nura menundukan kepalanya ia tidak tau kenapa malah cemburu melihat suaminya bersama istri pertamanya.
"Hmm, ceritanya istri kecil mas cemburu yah" Gus alzam gemes melihat wajah memerah sang istri.
![](https://img.wattpad.com/cover/352606442-288-k159122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
NezařaditelnéBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.