Di dapur berada Ning Naura duduk di depan Azka dengan wajah sedih. Dia menghela nafas dan berkata,
"Kak Azka, aku ingin berbicara denganmu tentang masalah yang sedang aku hadapi dengan suamiku, Gus Alzam. Aku merasa bahwa dia tidak adil dalam perlakuannya terhadapku. Dia sering mengabaikan pendapatku, tidak memperhatikan kebutuhan dan perasaanku. Aku merasa tidak dihargai dan dianggap remeh olehnya. Aku sudah mencoba berbicara dengannya tentang hal ini, namun dia selalu mengabaikan dan tidak mau mendengarku. Aku merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan tidak bahagia. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Apakah kamu punya saran atau pendapat tentang bagaimana aku bisa menghadapi situasi ini?" Tanya Ning Naura pada azka.
Azka mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati. Dia menggenggam tangan Ning Naura dengan lembut dan berkata,
"Naura, aku sangat memahami perasaanmu. Memiliki pasangan yang tidak adil dan tidak mendengarkan tentu sangat sulit. Pertama-tama, penting untuk berkomunikasi dengan jelas dan tegas kepada Gus Alzam tentang perasaan dan kebutuhanmu. Cobalah untuk membuka dialog yang jujur dan terbuka dengan dia. Jika dia masih tidak mau mendengarkan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari pihak luar, seperti konselor pernikahan atau mediator. Mereka dapat membantu memfasilitasi percakapan antara kamu dan Gus Alzam. Ingatlah bahwa kamu pantas mendapatkan perlakuan yang adil dan dihargai dalam hubunganmu. Aku akan selalu ada di sampingmu dan mendukungmu dalam menghadapi masalah ini." Ucap Azka.
Ning Naura merasa lega mendapatkan dukungan dan saran dari Azka. Dia merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini dan merasa lebih kuat untuk mengatasi situasi yang sulit dengan suaminya.
Mereka tidak sadar ada Gus alzam dan Ning Nura mendengarkan percakapan antara Azka dan Ning Naura istrinya.
" Naura, aku sangat khawatir dengan situasi yang kamu alami dengan Gus Alzam. Aku ingin membantu kamu menyelesaikan masalah ini, tetapi aku juga tidak ingin melibatkan Gus Alzam tanpa sepengetahuannya. Bagaimana menurutmu jika kita berbicara dengan dia secara terbuka?" Tanya Azka pada Ning Naura.
"Kak Azka, aku mengerti kekhawatiranmu. Aku juga ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik. Meski aku merasa takut, aku setuju untuk berbicara dengan Gus Alzam secara terbuka. Mungkin dia perlu mendengar langsung bagaimana perasaanku dan bagaimana perlakuan yang aku harapkan darinya." Jawab Ning Naura.
Gus Alzam mendengar mereka berbicara dan memutuskan untuk mendekati mereka.
"Maaf, aku tidak bisa tidak mendengar pembicaraan kalian. Aku ingin tahu apa yang sedang terjadi. Ada masalah apa yang kamu hadapi, Naura?" Tanya Gus alzam
"Gus Alzam, aku merasa bahwa kamu tidak adil dalam perlakuanmu terhadapku. Aku sering merasa diabaikan dan tidak dihargai. Aku ingin kita bisa berbicara terbuka tentang hal ini dan mencari solusi bersama." Jawab Ning Naura.
"Maafkan aku, Naura. Aku tidak menyadari bahwa kamu merasa seperti itu. Aku berjanji akan lebih peka dan memperhatikan kebutuhanmu. Aku ingin memperbaiki hubungan kita dan membuatmu merasa dihargai." Jawab Gus alzam.
"Gus Alzam, sangat penting untuk mendengarkan dan memahami perasaan Naura. Komunikasi yang jujur dan saling mendukung akan membantu memperbaiki hubungan kalian. Aku siap mendukung kalian dalam proses ini." Tutur Azka menjadi pendengar setia
Gus Alzam dan Ning Naura mulai berbicara secara terbuka dan mencari solusi untuk masalah mereka, dengan dukungan dari Azka.
" Gus Alzam, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Aku merasa seperti aku tidak mendapatkan cukup perhatian darimu. Aku ingin merasa dihargai dan diperhatikan seperti istri kedua kamu. Aku juga butuh perhatian dari kamu sebagai calon ayah dari anak kita." Ungkap jujur Ning Naura menangis.
" Maafkan aku, Naura. Aku menyadari bahwa aku mungkin tidak memberikan cukup perhatian kepadamu. Aku terlalu fokus pada istri kedua ku dan aku minta maaf jika itu membuatmu merasa diabaikan. Aku akan berusaha lebih baik untuk memberikan perhatian yang kamu butuhkan sebagai istri pertamaku dan calon ibu dari anak kita." Jawab Gus alzam.
" Terima kasih, Gus Alzam. Aku menghargai usahamu untuk berubah. Aku ingin kita bisa membangun hubungan yang saling mendukung dan saling memperhatikan. Kita perlu berkomunikasi dengan lebih baik dan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.' ucap Ning Naura.
"Aku sepenuhnya setuju, Naura. Kita harus saling mendengarkan dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh perhatian. Aku berjanji akan lebih peka dan memprioritaskan kebutuhanmu sebagai istri pertamaku dan calon ibu dari anak kita." Jawab Gus alzam.
" Aku berharap kita bisa memperbaiki hubungan kita dan menciptakan keluarga yang bahagia dan harmonis. Aku percaya bahwa dengan komunikasi yang baik dan saling mendukung, kita bisa mengatasi masalah ini dan membangun masa depan yang lebih baik bersama." Ucap Ning Naura.
****
Di ruangan tengah Ning Naura gabung bersama Gus all dan Ning Bilqis. Tiba-tiba Ning Nura berkata
"Ning Bilqis, aku merasa serba salah masuk ke dalam keluarga Ning Naura dan Gus Alzam. Aku tidak tahu bagaimana harus berperan dan apa yang diharapkan dariku." Keluh Ning Nura.
" Tenang, Ning Nura. Aku mengerti perasaanmu. Memasuki sebuah keluarga baru memang bisa membuat kita merasa canggung dan bingung. Tapi ingatlah, kamu adalah bagian penting dari keluarga ini dan kamu memiliki tempat yang istimewa." Ucap Ning Bilqis pada Kakak iparnya.
" Terima kasih, Ning Bilqis. Tapi aku masih merasa ragu. Aku khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka. Apa yang seharusnya aku lakukan?" Tanya Ning Nura.
"Pertama-tama, cobalah untuk terbuka dan jujur dengan Ning Naura dan Gus Alzam. Sampaikan perasaanmu dengan tulus dan dengarkan juga apa yang mereka katakan. Komunikasi yang baik sangat penting dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis." Ucap Bilqis pada kakak iparnya.
" Aku akan mencoba melakukannya. Tapi aku juga merasa takut diabaikan atau tidak diterima oleh mereka. Bagaimana jika mereka tidak menerima kehadiranku?" Tanya Ning Nura.
"Jangan biarkan rasa takut menghalangimu, Ning Nura. Ingatlah bahwa kamu adalah dirimu sendiri dan kamu memiliki nilai dan keunikan yang berharga. Jika mereka benar-benar peduli dengan Ning Naura, mereka pasti akan membuka hati mereka untukmu. Berikan waktu pada dirimu sendiri dan pada mereka untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang lebih dekat." Ucap Bilqis memeluk kakak iparnya.
" Terima kasih, Ning Bilqis. Aku akan mencoba menghadapi perasaan serba salah ini dengan keberanian dan kejujuran. Aku berharap kita bisa menjadi keluarga yang saling mendukung dan bahagia." Jawab Ning Nura tersenyum.
"Aku yakin kamu bisa melakukannya, Ning Nura. Aku akan selalu ada di sampingmu untuk memberikan dukungan dan bantuan. Kita akan melewati ini bersama-sama." Ucap Ning Bilqis.
Sedangkan Gus all hanya tersenyum mendengarkan obrolan ibu muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
РазноеBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.