Ummi Maryam dan semua anggota keluarga dan juga para santri sama santriwati sangat memahami perasaan Gus alzam tentang kehilangan sosok Ning Naura yang telah meninggalkan dunia. Kehilangan seseorang yang kita cintai sangatlah sulit dan bisa menyebabkan rasa syok dan kesedihan yang mendalam. Dalam saat-saat seperti ini, penting untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk berduka dan menghadapi perasaan yang muncul.
Sosok Ning Naura mungkin meninggalkan warisan yang berharga dalam hidup Gus alzam dan banyak orang lainnya. Mengenang kenangan indah bersama dan memperkuat ikatan dengan orang-orang yang masih ada di sekitar lingkungan keluarga dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatasi kesedihan dan proses berduka. Jika gus alzam merasa kesulitan menghadapi perasaan ini, jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional yang dapat membantu Gus alzam melalui masa sulit ini.
"Assalamualaikum, gus. Apa kabar hari ini? Saya harap semuanya baik-baik saja." Salam ummi Maryam duduk di samping sang putra.
"Waalaikumussalam, Ummi. Alhamdulillah, saya baik. Bagaimana dengan Ummi?" Jawab Gus alzam menyembunyikan rasa sedihnya di hadapan sang ummi.
" Alhamdulillah, Ummi juga baik. Ada sesuatu yang ingin Ummi sampaikan padamu, Gus." Ucap ummi Maryam menatap lekat sang putra keduanya.
"Tentu, Ummi. Apa itu?" Tanya Gus alzam.
"Ummi ingin berbicara tentang masa depanmu, Gus. Ummi melihat potensi besar dalam dirimu dan ingin mendukungmu sepenuhnya. Apakah ada rencana atau impian khusus yang ingin kamu capai?" Tanya ummi Maryam pada sang putra.
"Terima kasih, Ummi. Saya sangat berterima kasih atas dukunganmu. Ya, Ummi, saya memiliki impian untuk menjadi seorang ulama yang dapat memberikan pengajaran dan bimbingan kepada umat. Saya ingin menjadi seseorang yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Tapi itu dulu ummi, sekarang alzam ingin fokus kepada ke tiga putra dan putri alzam dan juga Ning Nura" jawab Gus alzam
" Itu adalah impian yang mulia, Gus. Ummi sangat bangga denganmu dan mendukungmu sepenuhnya dalam mencapai impian tersebut. Ummi akan selalu mendoakanmu dan memberikan dukungan dalam perjalananmu menjadi ulama yang berpengaruh. Dan juga ummi sangat mendukung keputusan kamu Gus, sekarang kamu mempunyai dua tanggung jawab sayang" ucap ummi Maryam.
"Terima kasih, Ummi. Dukunganmu sangat berarti bagiku. Saya akan terus belajar dan berusaha untuk mencapai impian ini dan keluarga kecil alzam. Semoga Allah memberkahi perjuangan kita." Jawab Gus alzam.
" Aamiin. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap langkahmu, Gus. Jika ada hal lain yang ingin kamu diskusikan atau jika kamu membutuhkan bantuan apapun, jangan ragu untuk berbicara dengan Ummi."" Ucap ummi Maryam
"Terima kasih atas segalanya. Aku sangat beruntung memiliki Ummi seperti kamu." Jawab Gus alzam.
" Sama-sama, Gus. Ummi akan selalu ada untukmu. Semoga Allah melindungi dan memberkahi langkah-langkahmu." Ucap ummi Maryam.
Setelah dikatakan jenazah, dan pemakaman Ning Naura tapi, kesedihan di dalam Gus alzam mendalam terhadap almarhum sang istri. Gus alzam merasa menyesal tidak bisa berbuat adil pada kedua istrinya.
"Assalamualaikum, All. Apa kabarmu hari ini?" Salam Gus alzam.
"Waalaikumussalam, kak Alzam. All baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" Jawab Gus all.
"Saya juga baik. Namun, ada sesuatu yang membuatku merasa sedih, all. Kita kehilangan Ning Naura, istriku dan juga kakak iparmu." Ucap gus alzam.
" Ya, benar sekali, kak Alzam. Kehilangan Ning Naura sangatlah berat bagi kita. Dia adalah sosok yang sangat berarti dalam hidup kita." Jawab Gus all.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
RandomBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.