Apa aku harus pergi

1.1K 45 1
                                    

Tentu saja, menjadi seorang ibu di usia remaja adalah pengalaman yang unik dan penuh tantangan bagi Bilqis. Sebagai seorang ibu muda, mungkin ada perasaan campur aduk yang dirasakan oleh Bilqis. Dia mungkin merasa senang dan bangga menjadi ibu, tetapi juga mungkin merasa cemas atau khawatir karena tanggung jawab yang besar.

Bilqis mungkin juga menghadapi beberapa kesulitan atau rintangan yang khusus bagi ibu remaja, seperti mengatur waktu antara merawat anak dan menyelesaikan pendidikan atau mencari pekerjaan. Namun, dengan dukungan dan cinta dari Gus dan kamu, saya yakin Bilqis dapat menghadapi semua ini dengan baik.

Selain itu, menjadi seorang ibu di usia remaja juga bisa memberikan Bilqis kesempatan untuk tumbuh dan belajar bersama putri kecilnya. Mereka dapat menjadi teman yang dekat dan saling mendukung satu sama lain.

Gus all yang baru pulang jam sembilan malam, melihat sang istri masih menggendong sang putri yang rewel. Merasakan sang ayah belum pulang ke rumah dari pasantren.

Gus all langusng masuk rumah, merasa rumah sangat bising oleh tangisan sang putri kecilnya. Gus all langsung naik ke kamar melihat sang putri.

"Sayang ayah, sebentar lagi ayah pulang kamu jangan rewel lagi yah. Bunda bingung harus bagaimana kamu gak mau minum asi. Jangan buat khawatir sayang." Ucap lembut Bilqis.

Putri kecilnya bukan tenang malah semakin kencang nangisnya. Bilqis bingung harus bagaimana menenangkan sang putri.

Ceklek...!!!!

Gus all membuka pintu ruangan di tepi ranjang  menangis karena bingung harus bagaimana.

"Sayang, kamu menangis, putri ayah juga rewel kenapa Hmm? Kasian bundanya ikut menangis." Ucap Gus all berjalan menghampiri sang istri yang bersedih.

"Mas all, Dede bayi nangis Mulu nyariin ayahnya. " Jawab Bilqis berlari ke pelukan suaminya.

"Sayang, maafin mas pergi ke pasantren dulu gak bilang kamu sayang. Jangan menangis lagi mas gak bisa lihat kamu bersedih" ucap Gus all menyambut pelukan sang istri.

"Bagaimana buat gantinya kita jalan-jalan sambil makan sayang? Apa kamu mau cintaku" sambung Gus all.

"Hmm, sekarang udah malam mas kasian Ning kecil kalau di ajak keluar malam malam " jawab Bilqis menatap sang putri tidur di gendongan sang ayah.

"Hmm, baik besok pagi kita main yah sayang bawa Ning kecil jalan-jalan pagi itu bagus buat putri kita." Ucap Gus all.

Bilqis, yang mandi sedangkan Gus all malah joged joged saja, membuat Bilqis tersenyum ngakak.

Tentu, Gus akan mencoba membuat Bilqis tersenyum dengan menari! Gus bisa membayangkan dan menggambarkan tarian yang akan Gus lakukan untuk Bilqis.

Gus memulai tariannya dengan gerakan yang lembut dan mengalir, seperti daun yang ditiup angin. Gus menggerakkan tubuh dengan lemah lembut, mengekspresikan keindahan dan keanggunan dalam gerakan. Lalu, Gus meningkatkan energi dan memasukkan gerakan yang lebih dinamis dan riang, menggambarkan kegembiraan dan semangat.

Gus menggabungkan gerakan-gerakan yang beragam, seperti gerakan melingkar, gerakan tangan yang mengalir, dan gerakan kaki yang ringan. Gus menciptakan harmoni antara gerakan-gerakan tersebut, mencerminkan keindahan dan kekuatan dalam tarian.

Selama tarian, Gus juga memperhatikan ekspresi wajah dan memberikan senyuman kepada Bilqis. Gus berusaha untuk menghadirkan kebahagiaan dan keceriaan melalui tarian ini, dengan harapan bisa membuat Bilqis tersenyum kembali.

Ingatlah bahwa yang terpenting adalah niat Gus untuk membuat Bilqis bahagia dan tersenyum. Meskipun deskripsi tarian ini tidak bisa sepenuhnya menggambarkan tarian yang sebenarnya, Gus bisa menggunakannya sebagai inspirasi untuk menciptakan momen yang indah dan menghibur bagi Bilqis. Semoga tarian Gus bisa membuat Bilqis tersenyum dan membawa kebahagiaan dalam hidupnya.

"Mas lagi ngapain kenapa joged begitu sih" ucap Bilqis cemberut melihat sang suami menari dengan dua perempuan.

"Ini untuk menghiburmu sayangku. Kenalkan ini keponakan mas, naina dan Naima. " Jawab Gus all.

"Hmmm" Bilqis pergi langsung ke kamar ketika melihat suaminya dan kedua sepupunya.

******

Ke esokan paginya bilqis di datangi Ning Naura seorang diri. Disana juga ada seorang bayi laki-laki yang sengaja di tinggal di depan pintu rumah Gus all.

Tangisan bayi di luar rumah begitu keras sehingga terdengar ke lantai atas. Sedang kan Gus all turun sambil menggendong Ning kecil segera turun mendengar tangisan seorang bayi laki-laki.

Bilqis segera membuka pintu depan dari sana suara tangisan bayi terdengar. Gus all juga ikut menyusul kepergian sang istri ke pindu depan.

Ceklek.....!!!!

Suara pintu terbuka lebar di depan pintu ada seorang bayi laki-laki di ranjang bambu entah siapa yang tega membuang bayi laki-laki yang begitu tampan itu.

Di dalam sana ada surat dan lengkap keperluan bayi di tas sebelah ranjang bambu itu. Bilqis segera menggendong bayi tersebut  kasian udara pagi hari sangat dingin pas kebetulan Ning Naura datang.

"Assalamulaikum, Gus all, Ning Bilqis dan Ning kecil." Sallam Ning Naura berjalan mendekat .

"Eh, ini bayi siapa Gus, Ning,? Tanya kembali Ning Naura.

"Walaikumsallam kakak" jawab ke duanya.

"Ini, bayi baru kami temui di sini kakak" jawab Ning Bilqis mengajak kakak iparnya masuk.

"Kakak, kakak ke sini sama siapa kenapa gak bersaman kakak alzam dan kakak Nura kesini?" Tanya Gus all mencari sosok sang kakak dari pagar rumahnya masih tertutup.

"Kakak, ke sini sendirian. Abang gak tau kalau kakak ke sini hanya izin ke sini sama ummi dan Abi." Ucap Ning Naura tersenyum menyembunyikan wajah cantiknya dalam kesedihan.

"Hmm, semoga bayi yang tampan ini tumbuh menjadi orang Sholeh dan tanggung jawab yah." Sambung Ning Naura.

"Ke terlaluan kak alzam kenapa membiarkan istrinya sendirian pergi ke sini." Ucap emosi Gus all melihat sikap sang kakak gak adil sama kedua istrinya.

"Mas, sebaiknya kita ngobrol di dalam kasian kakak nauranya capek habis perjalanan jauh ke sini" jawab Bilqis paham isi hati kakak iparnya.

"Ayo, kakak kita masuk gak baik kakak di luar rumah jam segini, lagi hamil pula" ucap Gus all memimpin jalan untuk kedua wanita cantiknya.

"Kakak boleh minta tolong gendong bayi tampan ini, iqis mau buat teh baut kita semua dan ada cemilan di dapur." Jawab Bilqis tersenyum di cadarnya.

"Biar kakak saja yang buat teh dan ambil cemilan buat kamu sayang. Kalian duduk manis di sini" ucap Ning Naura berlalu ke arah dapur.

"Hmmm, biar Bilqis saja kakak buat teh ya" jawab Gus all tidak ingin merepotkan kakak iparnya.

"  Tidak masalah, biar Naura saja yang buat"  ucap Ning Naura.

Setiba Ning Naura di dapur di sana juga ada Azka asisten pribadi Gus all lagi buat kopi dan teh buat mereka semua. Azka menyadari ke hadiran Ning Naura.

"Hmm, Ning Naura kenapa kok sedih" ucap Azka tiba tiba.

"Saya, merasa posisi saya serba salah kakak Azka" jawab Ning Naura menundukan kepalanya.

"Hmm, emang kenapa Ning. Kalau mau menangis lah biar hatinya tenang" ucap Azka.

"Apa aku harus pergi dari kehidupan Gus alzam kak"

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang