kedatangan faizar

8.1K 215 5
                                    

     "apa yang sebenarnya terjadi iqis?? Aku bingung" gumam bunga berlalu dari sana.

     Bunga terus menerus memikirkan ucapan Bilqis yang masih ada dalam pikirannya ia penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Siapa dalang dari kejadian yang di alami Bilqis dan Gus all, ia terus menerus mencari bukti kebenaran biar bisa membantu Bilqis.

     "Eh....tunggu dulu. Kemari Bilqis bilang mau pergi ke ibu warung yang ada di luar gerbang pasantren. Apa aku tanya saja ke ibu penjual itu!! Tapi bagaimana kalau ibu itu gak tau? Terus aku cari tau ke siapa lagi ya kan pasti banyak saksi di sana." Ucap Bilqis berjalan ke arah kantor mau minta izin pergi ke warung depan sebentar.

     Bunga di jalan menuju kantor ia melihat ustadzah Annisa bersama ustadzah Aisyah berjalan berdampingan. Bunga yang melihat itu langsung ia berlari menghampiri dua ustadzah cantik itu.

      "Assalamualaikum, ustadzah Ais, dan ustazah Anis." Salam bunga meraih tangan ke dua ustadzah cantik itu.

     "Walaikumsallam, kenapa kamu bunga kok lari-lari segala? Ada apa Hmm" ucap kedua ustadzah cantik itu.

     "Begini, ustadzah bunga mau izin keluar mau beli peralatan tamu merah nanti." Jawab bunga memasang wajah memohon.

    "Hmm, saya izinkan kamu pergi bunga tapi, jangan terlalu lama ya" ucap ustadzah Annisa.

    "Iya, janji gak akan lama kok ini hanya sebentar saja" jawab bunga tersenyum kembali.

    "Yaudah kamu silakan pergi keburu ada ustadzah yang paling galak ke sini. Nanti kamu gak di kasih izin ke luar" ucap ustadzah Aisyah.

    "He..he...he iya nanti keburu ada ustadzah nur, nanti berabe kita" jawab bunga dan ustadzah Annisa.

    "Ya udah, ustadzah. Bunga harus pergi sekarang, assalamualaikum" salam bunga.

    "Walaikumsallam, hati-hati ya" jawab kedua ustadzah cantik itu.

    Bunga langsung berlari ke arah gerbang pasantren, dia meminta pak Maman membuka gerbang untuk bunga.

   "Terimakasih pak Maman, bunga pergi dulu. Assalamualaikum" salam bunga lagi.

    "Walaikumsallam, sama-sama hati-hati neng bunga" ucap pak Maman.

     "Tumben neng iqis gak ikut neng bunga?" Tanya pak Maman lagi.

    "Gak ikut pak, iqis lagi gak enak badan katanya." Jawab bunga yang pamit pergi.

     Sedari tadi Gus all, mendengarkan percakapan dari bunga dan juga pak Maman. Entah apa yang di rasakan Gus all sama seperti yang di rasakan oleh Bilqis. Dia selalu berusaha mengingat apa yang terjadi kemari akan tetapi sayang semuanya sia-sia saja,Gus Al tidak bisa mengingatnya.

     'ya Allah apa yang telah terjadi kenapa saya gak bisa mengingat apa yang telah terjadi. Saya rasakan itu buka saja hanya Mimpi akan itu semua kenyataan yang saya gak bisa ingat sama sekali. Ya Allah berikan lah hambamu ini petunjuk agar bisa menemukan jalan keluar.' ucap doa dalam hati.

     Bunga yang sudah berada di luar pasantren ia segera berjalan ke arah ibu warung penjual minuman terlebih dahulu.

      "Assalamualaikum, Bu" salam Bilqis kepada ibu warung.

     "Walaikumsallam. Ibu boleh tau kalau Gus all pesen apa kemarin?" Tanya bunga hati-hati.

      Seketika wajah ibu itu berubah panik, saat di tanya Gus all pesan apa?  Di kaya ketakutan di saat di tanya Gus all pesan jus apa.

     "E-eh anu neng" ucap gugup ibu warung minuman.

    "Eh anu apa Bu, jawab dong saya tanya?? Kenapa ibu kaya yang takut saat saya tanya ini" jawab bunga.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang