Jangan marah iqis takut

2K 65 0
                                    

      Ke esokan paginya, Bilqis dan Gus all sudah kembali ke rumah mertua Bilqis di sanggup sangat dengan hangat ke pulangan Bilqis dan Gus all semua anggota keluarga sudah berkumpul di ruang tamu.

        Setelah sampai di depan rumah deru mesin mobil Gus all berhenti dihalaman rumah kyai rahmat. Disana sudah ada ummi Maryam, bibi Anita, Ning Naura dan Ning Rara dan para suami mereka.

        Gus all yang turun terlebih dahulu ia berlari ke arah samping membuka pintu mobil. Gus all langsung menggendong Bilqis yang masih lemas karena kondisi tubuhnya belum kembali sehat, ia harus banyak istirahat gak boleh melakukan hal-hal berat setelah kejadian kemari Gus all lebih ketat lagi terhadap sang istri.

      "Sayang pegangan, ingat mas gak akan lengah lagi menjaga kamu dan anak kita" bisi Gus all kepada sang istri yang sembunyi di dada bidang suaminya.

      "All, udah kasian istrimu sampai ketakutan kaya gitu. Apa kamu ingin rasa trauma Bilqis kembali lagi" ucap ummi Maryam memperingati sang putra.

      Gus all, menggelengkan kepalanya ia tidak ingin melihat istrinya ketakutan saat ia berada di dekatnya ketika ia telah melakukan hal patal.

      "Assalamulaikum, ummi, Abi, kak alzam, Gus Yusuf dan Ning rara, kakak ipar, kyai anton, ummi anita" ucap salam Gus all.

     "Walaikumsallam, nak bawa istrimu ke dalam keburu para santri dan juga santriwati bubar kelas" jawab kyai Rahmat

       "Baik, Abi. All akan bawa istri all ke dalam dulu" ucap Gus all tersenyum.

       "Ayo, kita masuk" ajak kyai Rahmat pada semuanya.

        Setelah sampai di dalam rumah, mereka duduk di ruang tamu. Semua tersenyum melihat kelakuan Bilqis yang terus bersembunyi di dada bidang suaminya.

       "Iqis, sayang kemarilah" ucap lembut paman Anton kepada keponakannya.

       Bilqis mengangkat kepalanyah ketika namanya di panggil oleh sang paman. Bilqis berhamburan ke dalam pelukan sang paman.

     "Paman, ada di sini. Iqis kangen paman dan bibi" jawab Bilqis.

     "Bilqis sayang, ingat jangan lari" peringatan sang paman.

      Bilqis tersenyum di balik cadarnya. "Maaf paman iqis lupa kalau ada bayi di dalam sini"

      Gus all, Gus alzam dan Gus Alif l, paman Anton dan semuanya di buat geleng-geleng kepala kenapa Bilqis bisa melupakan kehamilannya.

      "Jangan diulangi lagi sayang. Kasian bayinya kecapean." Ucap paman Anton tersenyum.

       "Maaf, paman. Iqis nakal" jawab Bilqis menundukan kepalanya.

       "Ya, udah sayang sini duduk dekat bibi sayang" ucap bibi Anita.

       "Baik, bibi gak marah kan sama iqis?" Tanya bilqis sambil berjalan ke arah bibi Anita duduk di samping ummi Maryam dan Ning Naura.

       "Mana bisa bibi, paman kamu sayang marah sama kamu meskipun kamu sayang sering buat pusing dari kecil sebelum masuk pondok pasantren." Ucap ummi Anita.

       "Xixi, iqis lupa kalau bibi gak akan marah sama iqis" jawab Bilqis memeluk sang bibi.

    "Dasar gadis nakal" ucap ummi Anita mencubit hidung mancung Bilqis.

       "Awww..aaahhh, sakit bibi hidung iqis jangan di cubit" jawab Bilqis mengelus hidung mancungnya.

      "Mas all, bibi cubit hidung iqis" rengek Bilqis beralih ke dalam pelukan Gus all.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang