Gus, aku bukan anak kecil

1.3K 49 0
                                    

Benar  iqis, saya juga ikut bingung ini bagaimana. Dia masih kuliah di sini kebetulan di pulang dulu ke Indonesia, pas pulang ayah tiri dari gadis itu tahu kalau putri sambungnya sedang mengandung anak Gus tampan itu" ucap gus Alif pada Bilqis.

"Ya Allah, cobaan apa lagi ini kenapa memberikan cobaan di keluarga hamba bertubi-tubi. Masalah kemarin belum kelar kenapa di tambah lagi masalah baru" gumam Bilqis menatap lurus kedepan.

"Iqis, pasti ada jalan keluarnya. Semoga saja kita ikhlas menghadapi masalah dan cobaan sebesar apapun di keluarga kita. Ingat pesan Abi nak, Allah memberi cobaan sebatas mampu manusia nak" jawab kyai Rahmat.

"Iya,Abi iqis akan ingat nasehat dari Abi semoga ummi dan Ning Naura menerima keputusan dari Gus alzam. " Ucap Bilqis pada kyai Rahmat dan kedua pasangan itu.

"Iya, nak kamu ingat harus fokus dan jangan banyak pikiran ingat kandungan kamu. Dan kesehatan kamu, nanti suami kamu omelin kami semua hehe" jawab kyai Rahmat tersenyum saat mengingat Omelan putra ketiganya. Lucu sekali.

"Hehe, iya Abi kalau mas all marah menakutkan" ucap Bilqis tersenyum di balik cadarnya.

"Tapi, salah Ning iqis malah kalau kamu marah Gus all sangat takut sekali buktinya waktu itu dia sangat menundukan kepalanya saat kamu memarahi santriwati yang keterlaluan." Jawab usatdzah Aisyah.

"Dia pasti takut s kutub kalau pawangnya marah. Hehe" ucap Gus Alif ikut berbicara.

"Meskipun kutub mas all adik Gus Alif tau sama sama kutub Utara" jawab Bilqis mmandang ponsel Disana ada sang suami sedang rapat sama rekan pentingnya.

Melihat Bilqis tersenyum ikut bahagia, meskipun terhalang cadar di wajah cantiknua Ning Aisyah menatap Bilqis tersenyum, dia tau kalau santriwati kesayangannya sudah sembuh dari rasa traumanya.

"Iqis, keliatan bahagia ada apa?" Tanya ustadzah Aisyah.

Bilqis menoleh ke arah ustadzah Aisyah " coba lihat suami iqis sangat tampan saat tersenyum"

"Masyaallah saya ikut senang kalau iqis bahagia. Baru pertama melihat Gus all tersenyum lepas seperti tadi" ucap ustadzah Aisyah tersenyum lembut.

"Benar, kata ustadzah Aisyah mas all pertama kali tersenyum seperti ini. Iqis juga sangat bahagia melihatnya. Tapi bayi yang di kandung iqis merindukan sosok ayahnya ustadzah, iqis bingung ini." Jawab jujur Bilqis.

"Itulah ke istimewah all, iqis dia itu orangnya sangat dingin itinya di perusahaan. Banyak awalnya cewek pada naksir pada suamimu, tapi suamimu selalu menutup luang untuk para cewek di perusahaan dengan aturan ketatnya. Sekarang aja aturan kalau kerja harus berpakaian hijab dll. Tidak di biarkan berpacaran atau berbuat sesuka hati di perusahaannya, lebih tegas lagi dari aturan di pasantren suamimu itu. Kalau ada yang terus ingin mencari perhatian dia tidak segan-segan melakukan hal yang lebih tegas dari peringatan yang pertama." Ucap Gus Alif mengingat ada salah satu karyawan perempuannya terus mengejar cinta kedua adiknya si kutub Utara itu.

"Serem juga, ternya Gus all sama Gus alzam. Lebih menakutkan lagi berada di perusahaannya dan di kampus yah" jawab ustadzah Aisyah.

"Emang ada apa di kampus ustadzah?" Tanya Bilqis pada ustadzah Aisyah.

"Pernah, kejadian ada seorang mahasiswa yang terus mengejar Gus all atau Gus alzam dia malah membully mahasiswa baru di kampus milik Gus all, sampai di pindah ke Mesir kuliahnya. Gadis itu tidak tau apa-apa jadi sasaran bully wanita itu." Ucap usatdzah Aisyah mengingat waktu di suruh ummi Maryam mengantarkan leptop milik gus all.

"Emang siapa, gadis itu ustadzah Aisyah" jawab Bilqis.

"Kalau gak salah dia sama kaya penampilan kamu iqis dan Ning Naura istri Gus alzam." Ucap ustadzah Aisyah.

"Tunggu dulu, apa kamu yakin Ais itu gadis sama dengan cerita Gus alzam dia mahasiswa baru di Mesir waktu itu" jawab Gus Alif.

"Iya, Gus itu gadis baru pindah dari kota Bandung tapi dia pindah lagi tidak lama kuliah di kampus Gus all. Dia memutuskan melanjutkan di Mesir kata orang tuanya waktu itu" ucap ustadzah Aisyah yang jadi saksi kepindahan gadis itu.

"Kok sama dengan kejadian gus Alif menyentuh gadis itu apa dia memiliki bross ini" tujuk Gus Alif Poto gadis itu mengenakan Bros mahkota yang di hiasi dengan berlian.

"Iya, Ais yakin itu gadis yang sama " ucap usatdzah Aisyah pada suaminya.

"Berarti itu udah yakin gadis yang mengandung anak Gus alzam dia gadis yang sama" jawab Bilqis.

"Iya, orang yang sama seperti petunjuk dari ustadzah Aisyah iqis." Ucap Gus Alif.

"Sebentar kita tanya dulu ke mas all siapa mahasiswa yang pindah itu" jawab Bilqis.

Bilqis mengirim pesan chat pada sang suami yang baru saja kelar rapat. Gus all hanya tersenyum melihat chat dari sang istri.

Gus all, sedikit kaget membaca pesan chat dari sang istri tentang menanyakan mahasiswa yang pindah ke Mesir. Gus all coba mengingat kejadian tujuh bulan berlalu, ia sempat ingat ada mahasiswa kena bully di kampus milik dia mengajar.  Gus all juga ke esokan harinya mendapatkan laporan gadis itu mengajukan pindah setelah ia mendapatkan bully di kampusnya

Gus all langsung mengirim chat kepada sang istri bahwa dirinya ingat nama gadis itu. Dia mahasiswa paling cerdas di kampusnya tapi sayang dia harus pindah waktu itu.

Sedangkan Bilqis mendapatkan nama gadis itu tersenyum. " Gus, aku mendapatkan nama gadis itu"

"Siapa, iqis namanya?" Ucap Gus alif pada Bilqis.

"Namanya nura, Gus Alif" jawab Bilqis tersenyum di balik cadar.

"Masyaallah nama yang cantik" ucap ustadzah Aisyah.

"Sekarang kita fokus dulu makan, karena Abi udah kelaparan ini" jawab kyai Rahmat.

"Asatghfrullah Abi, maaf kami lupa tujuan kita ke luar untuk makan malah membahas tentang Gus alzam" ucap Gus Alif terseyum.

"Kamu ini hah, masa Abi mu ini harus kelaparan di jalan dari pada membahas hal itu Mulu" jawab kyai Rahmat merajut pada anak dan menantunya.

"Hehe maaf Abi kami gak bermaksud seperti itu" ucap Ning Bilqis tersenyum canggung pada mertuanya.

"Hehe, maaf yah Abi" jawab Gus alif merasa  bersalah.

"Fokoknya kalian bawa Abi ke rerstoran paling enak di sini udah lama gak makan di sini terakhir saat ummi kalian mengandung kamu Alif" ucap kyai Rahmat pada putranya.

"Wah... Ternyata kyai bisa romantis juga pada ummi Maryam" jawab ustadzah Aisyah tersenyum canggung pada kyai Rahmat.

"Wah,,, harus dong jangan kalah sama anak muda jaman sekarang Abi juga akan pamer kemesraan dihadapan menantu dan juga putra Abi" ucap kyai Rahmat tersenyum mengembang.

"Jangan dong Abi, disini ada anak kecil" jawab Gus Alif mengedipkan mata pada bilqis.

"Gus, aku bukan anak kecil" rengek Bilqis.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang