"Sebaiknya nak, bawa pulang istrimu kasian dia. Dia pasti cape, kurang istirahat." Ucap lembut ummi Maryam.
"Baik, ummi saya akan membawa Rara pulang dulu besok pagi saya akan kesini lagi. Tolong kasih kabar tentang perkembangan Gus all. Kalau nanti masih sama atau gimana kita akan membawanya ke luar negri biar bisa berobat di sana." Jawab Gus Yusuf menatap ummi dengan sungguh.
"Iya, nak nanti kalau ada perkembangan putra ummi. Yah kalian pulang dulu kasihan menantu ummi." Ucap ummi Maryam memeluk Rara.
"Ummi, pulang dulu besok, pulang sekolah Rara ke sini yah. Soalnya Rara lupa belum ngerjain tugas sekolah" rara sangat panik mengingat kalau ia di berikan tugas buat besok di mata pelajaran basa Arab.
"Yasudah nak, kamu pulang yah ke buru malam nanti keburu gak bisa ngerjain tugas dari sekolah" ucap ummi maryam mengusap puncuk kepala tertutup hijab sekarang.
"Awas sayang kalau nilai kamu jelek. Abang akan di hukum" jawab Gus Yusuf.
"Ih, Abang kenapa main ancam-ancam saja" ucap Rara cemberut memanyunkan bibirnya.
"Udah sayang, kita pulang. Sayang kesayangan Abi yang tampan ayo kita pulang yah. Kan anak Abi paling tampan besok harus selolh juga kita pulang bersama."
Tiba-tiba Rara, memundurkan langkahnya. "Bang kalian saja pulang, terlebih dahulu. Rara mau di sini sembentar."
"Loh, sayang kenapa?" Tanya ummi heran melihat Rara berubah pikiran.
"Hehe gak papa ummi," Jawab Rara lagi.
"Ummi, tolong bantu Rara, biar mereka menghabiskan waktu bersama. Rara tau kalau mbak Husna tidak suka sama Rara." BISI Rara kepada ummi Maryam.
"Hmm, baiklah ummi akan berbicara kepada suami kamu yah nak" ucap ummi Maryam.
"Mas, ayo kita pulang. Kan kata Rara dia ada urusan dulu sama iqis."
"Tapi, hus" ucapan Gus Yusuf dipotong langsung oleh Husna ia berkata.
"Mas, lihat putra kita dia udah sangat ngantuk. Apa di pikiran kamu hanya ada Rara dan Rara saja? Kamu tidak memikirkan. Saya mas. "
"Bukan begitu, Husna dia juga istriku"
"Iya dia istri mas, tapi apa mas bisa menghabiskan waktu buat kita berdua gak kan? Apa hanya Rara saja yang penting buat kamu mas"
"Udah, cukup. Kalian gak usah berantem. Karena aku! Abang aku tunggu surat cerai sekarang juga." Ucap Rara muak dengan ke adaan ini.
"Saya udah bilang saya gak akan MENCERAIKAN KAMU" ucap tegas Gus Yusuf.
"Baik, kalau Abang gak mau ceraikan Rara. Rara akan mengajukan ceria." Jawab Rara lebih tegas lagi.
Setelah berkata seperti itu, Rara berlari meninggalkan rumah sakit ia sudah tidak tahan dalam kondisi seperti ini. Rara berlari entah kemana tanpa tujun. Sehingga ia berhenti di jalan sepi. Ia tidak sengaja melihat orang itu terluka di pinggir jalan.
Hehe maaf yah anggap saja malam hari di Poto ini.
"Astaghfirullah, kamu gak papa"
"Saya gak papa" pria itu jatuh pingsan di depan Rara."
'Astaghfirullah, bagaimana ini Rara sangat bingung harus bagaimana. Ini pasti mobil pria ini. Apa Rara bawa dia ke rumah sakit terdekat dari sini. Ke buru ada yang lihat jadinya ribet lagi. 'gumam Rara.
Rara terpaksa meramgkul pria tampan itu. Tidak mempunyai pilihan lain di jalan yang sepi ini tidak mungkin ada orang yang akan lewat ke mari.
Rara berjalan ke sebelah kiri pria itu di dudukan di samping pengemudi Rara langsung berlari ke arah pintu kemudi Rara langsung menyalahi mesin mobil ia langsung berangkat ke rumah. Sakit.
****
Di tempat lain. Bilqis masih setia menunggu suaminya siuman, ia selalu menjaga sang suami siuman.
Ummi, sangat sedih melihat menantunya tidak mau makan apapun sebelum suaminya siuman. Ummi Maryam langsung mendekat ke samping ranjang putranya.
"Nak, cepat sadar nak. Kasian lihat istri kamu, di tidak mau makan sebelum kamu siuman!! Apa kamu tidak kasian sama istri kecil kamu masih setia menunggu kamu cepat siuman." Ucap ummi madu tesenyum menatap wajah tampan sang putra"Nak, apa ummi suruh istrimu cari suami baru. Biar dia tidak sedih terus menangisi kamu seperti ini." Sambung ummi maryam yang tersenyum meihat respon cepat sang anak ketika jarinya bergerak.
Gus all, mulai mengerjakan jarinya yang di pegang oleh ummi Maryam. Yang satu menusap lembut kepala sang istri yang ke tiduran.
Gus all perlahan, mulai membuka matanya orang yang pertama di lihat yaitu sang istri yang tertidur terlelap sehabis menangis.
"Ummi, kenapa belum tidur ini udah malam" Gus all berbicara khas bangun tidur lama.
"Bagaimana ummi mau tidur kalau melihat menantu ummi menangis tiap hari melihat suaminya belum sadar"ummi Maryam kesel sendiri sama sang putra.
"Hehe, maaf ummi" Gus all merasa menyesal kepada umminya.
"Nak, asal kamu tau istrimu tidak mau makan sebelum kamu sadar. Ia juga izin tidak masuk kelas karena Ingin merawat kamu sampai kamu sadar tau"
Bilqis terusik karena ada suara bass suaminya membuat ia menatap wajah tampan suaminya.
"Mas, all udah siuman.?" Pertanyaan itu mendarat dari bibir mungil Bilqis di balik cadar.
Gus all menganggukan kepalanya ia ingin tersenyum saat mendapatkan pertanyaan yang konyol dari sang istri. Kalau tidak ada ummi, Bilqis habis di terkam oleh suaminya.
"Udah, sayang soalnya ummi mau cariin kamu sayang suami baru" ucap Gus all dibuat manja.
"Ummi, kok mau cari iqis suami baru"
"Habisnya ummi kesel sama anak ini demen banget sih tidur lama sekali"
"Iya benar ummi. Kamu jahat mas all"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
De TodoBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.