belum siap kehilangan

3.4K 92 0
                                    

   Gus all meninggalkan sang istri bersama kedua orang tuanya. Ia berniat membeli susu ibu hamil tapi terhalang oleh faizar yang menyerang se cara tiba-tiba entah apa permasalahya.

       Buuugghttt....

        "Ah...aaahhhh" Gus all tersungkur di jalan, ia tidak menyadari kalau dirinya akan di serang se cara mendadak oleh faizar kakak ipar sang istri.

     "Lo...berani-berani menikahi Bilqis. Bilqisanya milik gue. Kenapa Lo ngotot ingin menikahi Bilqis hah" ucapnya memukul Gus all secara membabi buta.

    Semua keluarga pasen di rumah sakit indah harapan itu berteriak histeris ketika seorang pemuda dipukuli secara membabi buta. Seorang suster berlari ke arah ruang inep bilqis.

     Suster itu tersengah-sengah nafasnya karena ia berlari cepat kilat. Ia masuk " assamualaikum"

    Semua orang kaget dengan kedatangan suster itu. " Walaikumsallam, ada suster kenapa sangat panik sekali?"

    "Begini ibu, suami pasen dipukuli sama seseorang "

      Bilqis yang tadinya tidur di pelukan ummi langsung bangun ketika mendengar ucapan suster itu.

   Bilqis lantas, bangkit turun ia berlari ke depan rumah sakit ia lupa kalau dirinya sedang hamil.

     Setelah sampai di depan, Bilqis terkejut ketika melihat pemandangan yang tidak menyenangkan itu.

    "Astaghfirullah, kakak faizar udah. Jangan pukuli suami iqis" Bilqis berlari ke arah suaminya.

    "Awas, Bilqis. Jangan menghalangi saya untuk memukul dia" faizar begitu marah sampai-samapi mendorong Bilqis sangat kencang sehingga ia hampir jatuh tersungkur ke jalan raya. Untung ada Gus Yusuf siap siaga menangkap tubuh mungil sang adik

      "Aaaa.....aaahhhh, kakak "

     Gus Yusuf yang sudah memerah melihat perilaku faizar suami dari adiknya yang se enaknya itu.

     "FAIZAR, APA YANG KAMU LAKUKAN? KAMU AKAN MEMBUNUH ADIK IPAR KAMU HAH!! ASAL DASAR APA KAMU MEMUKUL GUS ALL? APA MAKSUD KAMU HAH. KAMU TIDAK BERHAK MENGATUR KEHIDUPAN BIKQIS. DAN SATU LAGI KAMU GILA HAH HAMPIR MEMBUNUH SESEORANG" Bentak Gus Yusuf kepada iparnya yang tidak tau diri itu.

     "Jangan ikut campur kak Yusuf"

      "Saya perlu ikut campur termasuk ini. Kamu gak ada berhaknya untuk melarang Gus all menikahi Bilqis. Asal kamu tau saya diam saja karena saya masih mengagargai kamu sebagai suami dari adikku Nova. "

     "Dan satu lagi kalau, kamu berani menyakiti Gus all. Atau adik kecilku Bilqis kamu tau akibatny."

     Bilqis berlari ke arah suaminya yang jatuh pingsan mendapatkan serangan pukulan bertubi-tubi dan secara mendadak.

    "Mas,bangun. Jangan buat iqis khawatir. Jangan tinggalkan iqis mas" teriak Bilqis pilu mengguncang bahu sang suami.

     "Mas, bangun jangan tinggalkan iqis, iqis belum siap kehilangan kamu mas"

     Rara berjalan ke arah Bilqis, ia mencoba menenangkan bumil yang sau ini. " Iqis sayang. Tenang yah Gus all pasti akan baik-baik saja"

     "Kakak, mas all, gak bangun-bangun iqis. Takut kalau mas all meninggalkan iqis yang sedang"

    Gus Yusuf langsung memeluk sang adik yang begitu rapuh. Bilqis yang terus menerus, menangis di pelukan sang istri ia tidak tega melihatnya. Di usianya yang  baru menginjak tujuh belas tahun. Menghadapi ini , yang menurutnya sangat berat, antar trauma, takut, dan khawatir melihat Bilqis yang begitu muda, harus menjalani masalah sangat rumit ini.

     "Sayang, hey.. kamu jangan menangis lagi.semoga suami kamu baik-baik saja ya kakak akan panggil orang untuk mengangkat tubuh suamimu" ucap Gus Yusuf menatap sang adik yang duduk lemah di jalan.

      "Iqis, sabarnya kamu pasti kuat. Ingat di dalam sini butuh kalian semua" bisik Rara kepada adik kesayangan suaminya.

       "Kakak, iqis takut mas all kenapa-kenapa! Karena ulah kakak ipar iqis. Iqis belum siap kehilangan suami iqis kak" jawab Bilqis tersenyum.

   "Iya, dek. Kamu harus doakan suami baik-baik saja ya" ucap Gus Yusuf memeluk sang adik yang rapuh.

     "Berawal dari sebuah luka, kadang kita belajar memaknai kesalahan,
Dalam tangis, kesakitan, kesendirian, kelemahan,
Bisa jadi semakin menguatkan langkah kita untuk menyambut setiap kejutan.

Hingga akhirnya mengerti, bahwa dibalik semua air mata yang pernah tertumpah,
Ternyata Allah ingin menghantarkan pada episode lain yang tak pernah terkira keindahannya.

Karena itu tak sepantasnya ketika kita menerima kesusahan seketika menyalahkan keadaan,

Sebab bisa jadi itu cara Allah mempersiapkanmu untuk di hantarkan dalam sebuah ruang kebaikan dan kebaikan,

Maka tetap bersabarlah dalam setiap babak episode kehidupan mu,
Yakinlah, Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan..." Gus Yusuf panjang lebar.

    Bilqis menatap sang kakak dengan mata sebab karena kelamaan menangis.

    "Sayang, Allah memberi kita sebuah ujian, seperti sekarang suami kamu mengalami musibah seperti ini. Terus sekarang kamu, di uji lewat suami kamu sayang. Allah juga memberi ujian ini sebatas kemampuan kita"

     "Iya, iqis. Rara yakin iqis bisa menghadapi ujian ini dengan kesabaran. Coba iqis jalani keluar dari cobaan ini semua."

      Bilqis hanya menganggukan kepalanya, ia bingung harus menjawab apa.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang