Rara bertemu saudara kembaran Rara

2.2K 72 4
                                    

      Pasangan suami istri itu semakin dekat satu sama lain. Bilqis mulai menjadi istri terbaik untuk suaminya, Gus all juga menjadi suami terbaik untuk istrinya.

      Di ruangan yang sama Gus all mentap sang istri yang terus memilih baju buat menghadiri acara pernikahan Gus alzam. Sedangkan Gus Alif sedang bersama sang ummi dan Abi di ruangan tengah mereka sudah siap pengantin juga sudah siap.

    "Sayang, lagi apa sih? Kenapa sibuk sendiri suamimu di anggurin sih" ucap Gus all pura-pura merajut.

     Bilqis yang tersadar kehadiran sang suami langsung berjalan ke arah suaminya.

    "Mas, iqis bingung harus pakai baju gamis apa buat menghadir acara pernikahan kakak ipar" jawab Bilqis memanyunkan bibirnya.

     "Astaghfirullah sayang ini mas sudah siapkan kenapa harus semua isi dari koper di keluarin sih sayang" ucap Gus all dibuat geleng-geleng dengan sikap istri kecilnya.

     "Jadi iqis buat isi kamar penginapan ini berantakan ya " jawab  bilqis polosnya.

     "Iya, sayang kamar ini kaya kapal pecah tau. Ulah istri mas" ucap Gus all gemes melihat sikap polos sang istri.

     "Hehe...maafin iqis ya mas, buat kamar ini kaya kapal pecah. Iqis janji akan beresin kok" jawab Bilqis menanghan kemari sang suami.

     "Mas all, boleh gak iqis yang guntingin kuku mas all. Ini sangat panjang" sambung Bilqis tersenyum.

     "Boleh kok. Sayang silakan kalau mau potongin Kuku mas, mas sangat bahagia mendapatkan istri seperti kamu sayang" ucap Gus all mencium kening sang istri.

      "Sebentar mas iqis bawa dulu gunting kukunya ada di tas kosmetik iqis" jawab bilqis semangat untuk melakukan. Tugasnya sebagai istri.

     Bilqis yang sibuk membersihkan kuku tangan milik suaminya, di sangat bahagia sekali. "Mas all, izinkan iqis kembali aktif lagi sekolah. Kan sebentar lagi mau keluar kan iqis belum mempersiapkan untuk ujian dua Minggu lagi mas"

     Gus all tersenyum melihat semangat belajarnya itu, cukup besar untuk istri kecilya. " Mas udah siapin kok surat buat kamu sayang aktif lagi di sekolah mas udah tanda tangani tinggal kamu sayang belum, dari kakak ipar kamu juga belum ada tanda tangan dan Abi."

     Bilqis tersenyum kembali " asyik, sekolah lagi. Tapi bagaimana bisa dapat tanda tangan  dari kakak ipar dan Abi, mas?"

      "Nanti yah kalau pulang ke rumah" ucap Gus all mengusap rambut panjang sang istri.

     Gus all baru sadar ada yang mengawasi istri ya langsung di bawa ke dalam pelukannya. Ia langsung menutupi rambut dan wajahnya dengan sorban miliknya.

     "Mas, ada apa?" Tanya Bilqis.

     "Sayang kemana hijab kamu dan cadar kamu, di balik jendelan ada yang mengawasi kamu. Mas gak ridho kecantikan istri mas dilihat oleh pria lain"  jawab Gus all

      "Dibelakan mas ada hijab aku dan cadar aku mas." Ucap Bilqis tersenyum hangat.

     "Sayang kamu harus selalu pakai cadar dan hijab kamu disini tidak aman sayang" jawab Gus all memakaikan hijab dan cadar milik sang istri.

    "Maaf,ya mas"ucap Bilqis menundukan kepalanya.

    "Iya sayang gak papa kok, asal jangan di ulangi lagi ya" jawab Gus all yang sudah memakaikan cadar istrinya.

      "Iya mas, dia masih di sini mas?" Tanya Bilqis.

     "Gak tau, tapi kaya ada ribut di luar" ucap Gus all.

     ******

   Di luar kamar penginapan Gus all dan Bilqis, Gus alzam maupun Gus Alif curiga ke seseorang yang sedang mengintip kamar sang adik mereka berdua menghampiri pria itu.

     "Heiiii..... Kamu siapa kenapa mengintip kamar adikku" ucap Gus alzam.

     "Heii... Kenapa kamu hanya diem saja. Apa yang kamu rencanakan hah terhadap adik saya" kata Gus Alif.

     Pria itu sudah tidak bisa bergerak karena Gus alzam dengan gesit menangkap pria itu.

     Brughhh....

   Satu pukulan mendarat di wajah, di perut.

     "Ahhh....aaaww"

    "Ampun bang...ampun" ucap pria itu
        "Apa...ampun Lo mau apa mengintip kamar adikku" kata Gus alzam geram tidak membuka suara juga.

     "A...Anu... Gus saya hanya di suruh oleh seseorang mengawasi adik Gus dan istrinya." Jawab pria itu.

    "Siapa dia katakan?" Tanya Gus Alif.

    "Pak faizar, terus ada  juragan terkaya di sini menyuruh menggagalkan pernikahan Gus alzam. " Jawab pria itu.

     "Kurang ajar...si faizar  dan juragan itu. Beraninya dia mengusik kehidupanku" umpan Gus alzam.

    "Kak, dek kamu kerja sama sama mereka berdua kan?" Tanya Gus alzam kepada Gus Alif dan Gus all.

    "All, kerja sama sama mereka semua kak, apa aku tarik semua dana di kampung ini dan dana perusaannya" ucap Gus all menatap semua anggota keluarganya.

    "Tooolooong... Gus tooolooong Naura" teriak ketakutan Naura.

   Semua menoleh ke arah Naura yang di tarik maksa oleh suruhan juragan itu.

     "Heii... Kamu jangan sentuh calon istriku" ucap Gus alzam.

    Bruuggghh

    Bruuggghh.... Pukulan keras mendarat di kepala ke dua preman itu, siapa lagi kalau buka Rara yang ikut hadir di pernikahan Gus alzam.

     "Kurang ajar.. om om ini udah bosen hidup hah" ucap Rara menatap preman yang pingsan.

    Semua orang melotot melihat aksi Rara pemberani. Semua orang tersenyum melihatnya.

     "Masyaallah kak Rara hebat banget." Ucap bilqis.

     "Tapi, kalau gak lupa punya Dede bayi iqis patahkan tangannya" sambung Bilqis.

     "Awas, kalau nakal kamu yang" jawab Gus all.

    "Xixixi...awas iqis pawangnya ngamuk" ucap Rara tertawa.

     "Kakak Rara" rengek Bilqis.

     Rara... Memantung saat menyadari gadis remaja yang berdiri saling pandang satu sama lain.

     "Kamu, kok mirip sama Rara" ucap Rara.

     "Kamu juga kok mirip Naura" jawab Naura berjalan ke arah Rara.

     Ummi Maryam tersenyum " kemarilah nak, biar ummi jelaskan"

    "Baik, ummi" ucap keduanya.

    "Begini, sayang kalian emang mirip malah kalian punya ikatan batin, apa Rara perasaannya suka gelisah atau khawatir" ucap ummi Maryam.

    Rara... Menganggukan kepalanya " iya ummi tapi ketika Rara tanya sama nenek dan kakek, tapi mereka jawab kami baik-baik saja"

   "Berarti tandanya saudara kembar kamu tidak baik-baik saja sayang" jawab ummi Maryam.

    "Jadi maksud ummi Rara bertemu saudara kembaran Rara" ucap Rara menatap sang ummi.

  

       

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang