Bilqis cemburu

2.5K 69 4
                                    

        Ummi Maryam dan kyai Rahmat, hanya bisa tersenyum lepas melihat putra ke tiganya hampir putus asa dengan sikap menantunya yang masih remaja, dia cemburu kepada suaminya soalnya banyak wanita yang selalu memuji ke tampanannya tidak di lingkungan pasantren, diluar lingkungan pasantren, dimana-mana wanita lain selalu memuji suaminya contohnya sekarang. Gus all hampir putus asa untuk merayu istri kecil ya yang super cemburu, itu entah harus dengan cara apa buat istrinya bisa tersenyum kembali.

         "Sayang, udah dong jangan cemburu teruskan mas gak tergoda sama mereka hanya kamu wanita yang ada di hati mas sayang" ucap Gus all terus berusaha merayu sang istri.

      "Sana, sama mereka yang ke genitan. Iqis mau pulang ke rumah ayah dan bunda gak mau lagi dengan Gus all mah jahat" jawab Bilqis sehingga tangisannya pecah.

      "Sayang, udah jangan menangis mas, udah gak sanggup. Melihat kamu menangis sayangku, sekarang kita pulang duluan biar kamu sayang gak banyak pikiran yang gak enggak"  ucap Gus all membawa Bilqis kedalam pelukannya.

     "Tapi, iqis gak suka, mas di puji-puji begitu. Kenapa iqis selalu cemburu sekarang apa bawaan bayi kita mas." Jawab Bilqis polos.

    "Sayang, udah yah. Kamu gak boleh mempunyai pikiran jelek terhadap suami kamu ini ya sayang. Ingat kamu yang wanita yang satu-satunya ada di hati mas, tidak ada lagi yang bisa memisahkan kita kecuali maut sayang" ucap Gus all, membelai kepala yang tertutup hijab.

    "Mas, maafin iqis, bersikap seperti itu, membuat mas terluka" ucapan Bilqis terpotong oleh sang suami.

     "Sayang, mas gak terluka, ketika kamu yang sedang cemburu. Tapi mas terluka ketika kamu menangis hanya gara-gara mas. Contohnya barusan mas sangat sakit sayang" ucap Gus all metatap lekat wajah cantik di balik cadar milik sang istri tercinta.

       "Kita, bersiap-siap untuk pulang ya sayang" sambung  Gus all.

      Bilqis menatap wajah tampan sang suami " mas kenapa kok pulang cepat, kita kenapa gak bersama ummi dan abi, sama yang lain mas" Jawab Bilqis.

     Gus All tersenyum tipis " tidak sayang kita pulang duluan, ingat kamu sayang di sini kurang istirahat mas akan ajak kamu sayang pulang terlebih dahulu. " Ucap gus all yang masih nyaman tiduran di pangkuan sang istri.

     "Iqis masih, nyaman di desa ini mas. Disini asri banget mas" jawab Bilqis menangis tiba tiba.

      "Tapi sayang, mas ada rapat besok di perusahaan, kasian asisten pribadi mas. Kalau mas sering di tinggal" ucap Gus all tidak tega melihat istrinya menangis tapi mau bagaimana lagi ini darurat sekali.

    "Iqis gak mau pulang dulu mas, iqis mau disini bersama ummi dan Abi" jawab Bilqis kekeh.

     "Gak bisa yang, mas harus segera pulang. Yang insyaallah kalau mas udah selesai kita jalan-jalan bagaimana" ucap Gus all pada akhirnya.

      "Iqis, gak minta lebih mas. Iqis mau di sini bersama mas, tapi kenapa mas gak ngerti dengan ke inginan bayi kita, mas egois. Mas jahat" racau bilqis kembali.

     Gus all, merasa bersalah, sangat bersalah melihat sang istri menangis. Ia tau bagaimana sikap ibu muda yang sedang hamil muda pasti kalau ke inginannya tidak di turuti pasti ngambek ujungnya

    Sedangkan Bilqis berlari ke arah ummi Maryam dan kyai Rahmat, Bilqis bisa tenang kalau ada masalah selalu curhat sama ummi Maryam atau kedua ustadzah cantik ini.

     "Iqis, sayang jangan lari-lari nanti jatuh sayang" ucap ummi Maryam melihat menantunya berlari.

      "Maafin iqis ummi, gak pernah dengerin ucapan ummi" jawab Bilqis menundukan kepalanya.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang