Sesakit ini mencintai suamiku

2.1K 75 0
                                    

     ke esokan paginya, Gus all berencana membawa Bilqis untuk pekerjaan bisnis di luar negri.  Gus all tidak mungkin meninggalkan sang istri sendirian di rumah meskipun ada orang tuanya ia tidak ingin ke jadian kemarin terulang kembali kepada sang istri maka dari itu, Gus all membawa sang istri ikut.

      Gus all turun ke lantai satu berniat menghampiri sang istri yang sedang asik bercanda riang bersama kakak iparnya Naura. Mereka berdua akan pergi ke luar negri  untuk pekerjaan bisnis yang sudah di tanda tangani oleh perusahaan di Korea dan China Gus alzam dan Gus all yang akan turun tangan.

      Setelah sampai di mana sang istri berada Gus all mendekat lalu duduk di samping sang istri.

      "Yang, kamu udah siap untuk pergi ikut kerja. Dan kakak ipar sudah siap kita sudah di tunggu oleh suami kakak ipar untuk berangkat ke bandara" ucap Gus all menatap wajah bingung sang istri dan kakak iparnya.

      "Maaf, Gus all. Emang kita mau kemana?" Tanya Ning Naura.

      "Kita akan pergi perjalan bisnis." Jawab Gus all.

      "Mas, kenapa kok ngabarin ya mendadak, kita belum siap-siap loh" ucap Bilqis cemberut di balik cadarnya.

       "Iya, benar kata Ning Bilqis. Gus kok mendadak sekali perginya." Ning Naura yang sama-sama cemberut seperti Bilqis.

      "Karena ini mendadak Ning Naura dan juga istriku yang cantik" jawab Gus all.

      "Kenapa all, kaya bingung" ucap ummi Maryam.

      "Bingung ummi, punya istri satu saja udah merajut, apa lagi punya dua istri makin pusing all" jawab Gus all dengan bercanda.

      "Mas all" rengek Bilqis ketika mendengar candaan suaminya.

      "Maaf, sayang mas bercanda. Mana ada mas menikah lagi, wanita yang mas cintai hanya kamu sayang gak ada lagi." Ucap Gus all memeluk sang istri, sedangkan ummi Maryam dan Ning Naura hanya tersenyum melihatnya.

        "Udah dong sayang jangan ngambek, ayo kita berangkat kasian kakak alzam menunggu kita di bandara." Sambung Gus all menuntun sang istri.

        Kedua gadis cantik itu mengikuti langkah kaki Gus all, sebelum pergi mereka bertiga sudah berpamitan kepada ummi Maryam, kyai Rahmat dan Gus Alif.  Gus all membawa kedua wanita cantik itu ke arah parkiran mobil yang sudah siap  di halaman rumah mereka di antar oleh pak Mamat.

          Setelah meninggalkan rumah, pak Mamat mengantarkan Gus all dan istri Gus all dan juga istri Gus alzam ke bandara untuk menempuh perjalanan bisnis bersama para pak suami. Gus all senang melihat keduanya akur dan dekat, para gadis sibuk dengan mengobrol sedangkan Gus all sibuk membalas chat dari sang kakak yang terus menanyakan istrinya. Gus all dengan isengembalas pesan sang kakak, dia akan bersenang-senang bersama kedua gadis itu.

         Setelah berapa jam dalam perjalanan mereka telah sampai ke bandara untuk menemui Gus alzam yang sudah kesel kepada sang adik ia selalu di buat kesel.

      “awas saja kau all, berani menyentuh istriku. Aku juga belum pernah menyentuh secara langsung, ini s all berani sekali” gumam Gus alzam masih terdengar oleh mereka bertiga.

      “Salah siapa! Punya istri di anggurin. Awas kalau ada yang ngambil nanti nyesel loh. ” ucap Gus all dengan enteng.

        “kak, jangan sibuk kerja terus. Kasian loh Ning nauranya. Sebaiknya kakak miliki Ning Naura seutuhnya. Biar bayi kita ada temannya" jawab Bilqis tersenyum di balik cadarnya menyenggol lengan kakak iparnya.

       “udah, malu Gus all, Ning Bilqis. Mungkin kami belum siap melakukan ibadah panjang itu,. Naura tau suami Naura Masih mencintai saudara kembar Naura” ucap Naura menundukan kepalanya.

       “Sabar, iya kak semoga Gus alzam mencintai kakak dengan tulus” jawab Bilqis yang duduk di samping kakak iparnya.

        “Mungkin Gus alzam, menikahi aku hanya kasian waktu itu. Atau wajah kami sangat mirip. Awal ketemu Gus alzam memanggil saya gadis nakal" jelas Naura semakin menundukan kepalanya.

        “Tapi Naura sadar diri. Naura gak seperti kakak Rara, tapi Naura juga gak akan berharap lebih sama Gus alzam. Seharusnya Naura gak ikut menemani Gus alzam. Apa Naura pulang saja kerumah ummi Maryam" sambung Ning naura.

       Naura berdiri dari duduknya, lalu meninggalkan Gus all, Ning Bilqis, dan juga Gus alzam. Di bandara. Ning Naura sangat hancur setelah mengetahui fakta bahwa suaminya mencintai kakak kandungnya.

       “Kakak, kejar Ning Naura" ucap geram Gus all.

        “ya Allah kakak, kenapa masih di sini sih. Apa benar kakak masih mencintai Ning Rara?" Tanya Gus all yang berlari mengejar kakak iparnya yang tidak tau arah pulang ke pasantren.

      Bilqis mengejar langkah sang suami, sama percis ke khawatiran kepada Ning Naura. Ia baru pertama ke kota pasti belum paham betul daerah sini.

       *****

     Sedangkan Gus all melihat di taman kota Ning Naura menangis di susul oleh Bilqis. Bilqis tahu betul bagaimana perasaan kakak iparnya itu. Mengetahui fakta bahwa suaminya mencintai wanita lain. Eh bukan wanita lain intinya saudara kandungnya.

      "Ya Allah kenapa sesakit ini, apa aku udah mulai mencintai suamiku sendiri. Tapi aku sadar suamiku lebih mencinta saudara kembar aku, ya Allah kuatkan lah hati hambamu ini. " Gumam Ning Naura menangis di bangku taman.

      Bilqis tidak tega melihat kakak iparnya menangis, Bilqis berusaha mendekat lalu membawa ke dalam pelukannya.

      "Kakak ipar, pasti bisa membuat suami kakak ipar jatuh cinta kepada kakak Naura. Percayalah, kakak bisa meluluhkan hati kakak ipar." Ucap bilqis memeluk Ning Naura.

      "Tapi, Ning iqis. Gus alzam mencintai kakak Rara, aku gak bisa memaksakan perasaan Gus alzam untuk mencintai aku" jawab Ning Naura menangis di pelukan Bilqis.

    
  “Insya Allah, kakak Naura bisa membuat Gus alzam mencintai kakak,  iqis mohon jangan menangis kak” ucap Bilqis tidak kuat menahan rasa sakit di dadanya.

     “ Kenapa mencintai suamiku itu sakit, iqis. Lebih baik aku pergi saja dari kehidupan kalian semua. Tolong jangan halangi Naura pergi”jawab Naura melepaskan pelukan dari Bilqis.

        Bilqis, metapa suaminya yang berdiri dibelakang Naura. Bilqis meminta suaminya berbicara kepada kakak iparnya. Gus all paham apa maksud sang istri ia berlalu meninggalkan keduanya, Gus all kembali lagi Dimana sang kakak berada.

     “Apa kakak, puas melihat istri kakak menangis? Kalau kakak gak mencintainya tolong jaga perasaannya. Dia sama kaya Bilqis kak usianya, dia baru belajar mencintai suaminya! Tapi apa yang ia dapat kakak mencintai saudara kembarnya. Siapa yang gak akan sakit hati kakak!! Mengetahui suaminya mencintai kakak kandungnya sendiri. Yang Kakak cintai itu istri kedua Gus Yusuf kakak sepupunya Istri all kak” ucap Gus all emosi meluap.

     “Kenapa kakak setuju, menikahi Ning Naura kalau hati kakak mencintai Ning Rara. Jangan bilang Ning Naura sebagai pelampiasan kamu kakak. All sarankan lepaskan dia sebelum dia jauh lebih dalam mencintai kamu kakak" sambung Gus all.

  

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang