manja bumil satu ini

4.4K 102 4
                                    

  "Apa, sih sayang" ucap Gus Yusuf.

   "Abang,,, Rara kangen sama iqis" ungkap hati Rara. Ia jujur sangat merindukan Bilqis. Sepupunya Gus Yusuf.

     " Hmmm, Abang juga kangen sama adik Abang yang bawel dan suka jail
Tapi entah kenapa Abang merasa khawatir sama dia" ucap Gus Yusuf jujur perasaannya sangat khawatir kepada adik kesayangannya.

   " Abang, coba telepon suaminya iqis
Biar tau kabar iqis sekarang" jawab Rara mengusap punggung tangan suaminya.

   "Iya benar kata kamu sayang, biar Abang telepon Gus all dulu "

   Gus Yusuf, mengambil ponselnya di saku baju kokonya.  Ia langsung nekekan tombol hijau setelah mendapatkan nama yang di cari.

    Tuuuuut....tuuuttt..tuuuttt

   Panggilan terhubung ke nomor telepon Gus all. Tapi tidak lama panggilan itu tersambung.

    Gus Yusuf bergegas berbicara" assalamualaikum Gus all"

   Di sebrang sana menjawab" walaikumsallam, Gus Yusuf"

    Gus Yusuf segera bertanya tentang kabar sang adik yang baru satu hari meninggalkan rumah.

   Gus Yusuf " Gus bagaimana kabar Bilqis dia baik-baik saja kan?"

   Deggg...

    Jantung Gus all bergetar hebat saat mendapatkan pertanyaan sepert itu dari Gus Yusuf

    Gus all "  Bilqis masuk rumah sakit Gus Yusuf"

    Gus all ingin berbohong kepada Gus Yusuf tentang ke adaan Bilqis saat ini tapi ia tidak bisa.  Karena keluarga Bilqis berhak tau tentang ke adaan Bilqis saat ini, karena ulahnya.

   Sedangkan Gus Yusuf sangat kaget memdapatkan kabar kalau Bilqis masuk rumah sakit.

    "Kenapa Bilqis bisa masuk ke rumah sakit? Apa yang terjadi kepada bilqis jawab jujur Gus all?" Tanya Gus Yusuf.

    Gus all, meceritakan semua dari awal sampai akhir. Apa yang sebenarnya terjadi. Gus all sudah siap dengan resiko yang akan di tanggung Nani.

    Sedangkan Gus Yusuf begitu syok saat mendengarkan penjelasan dari Gus all, tenatang apa yang terjadi kepada sang adik sepupunya itu. Ia begitu kecewa, marah. Tapi apa buat nasi sudah menjadi bubur. Ia ingin marah, tapi ia gak bisa, ia ingin meminta menceraikan Bilqis. Tapi ia berpikir dua kali bagaimana dengan calon bayi mereka berdua.

     Gus All " tolong maafin saya. Gus Yusuf ini bukan ke inginan saya! Saya tau salah dalam hal ini. Tolong jangan pisahkan saya dari anak dan istri saya. Saya sangat mencintai mereka berdua."

     Gus Yusuf tidak tega mendengar perkataan Gus all, begitu tulus terhadap adik kesayangannya.

    Rara mulai berbicara kepada Gus Yusuf. " Abang, Abang jangan egois kasian mereka. Kalau Abang ingin memisahkan mereka! Sama saja Abang membuat iqis bersedih. Abang tau kan bagaimana iqis? Dia selalu gak ingin jauh dari Gus all. Apalagi sekarang Abang ingin memisahkan mereka sama saja Abang tidak menyayangi mereka."

   Rara "Gus all, boleh kirim alamat rumah sakitnya. Rara sama Abang mau ke sana sekarang"

    "Baik, saya akan kirim alamatnya sekarang. Terimakasih ya Ning Rara udah mengerti   posisi kami bagaimana"

    "Sama sama Gus all, kami akan bersiap dulu! Sebelum ke sana"

     ****

    Di rumah sakit Bilqis sangat rewel kepada ummi Maryam. Ia terus menanyakan suaminya.

    " Ummi, dimana Gus all? Kenapa gak keliatan apa Gus all gak ikut?" Tanya Bilqis menatap sang mertua.

    "Sayang, iqis. Suami kamu menerima telepon dulu di luar" jawab ummi Maryam tersenyu melihat sikap Bilqis yang tidak mau di tinggal.

    "Tapi kenapa harus di luar angkat teleponnya? Kenapa gak di sini saja ummi" rengek Bilqis.

    "Bilqis, suami kamu menerima telepon sebentar ya nak" ucap sang Abi.

     "Tapi, Abi kenapa harus diluar? Emang siapa yang menelepon Gus all?" Tanya Bilqis.

     "Telepon dari Gus Yusuf nak, Gus Yusuf sangat khawatir sama kamu"

     "Kakak Yusuf, khawatir kan iqis baik-baik saja Abi"

    "Assalamualaikum Sayang" suara bass milik Gus all memasuki ruangan inap bilqis.

     "Walaikumsallam, Gus kembali" jawab Bilqis merentangkan tangannya.

      "Iya, sayang mana mungkin saya, meninggalkan istri saya sendirian di sini" ucap Gus All tersenyum hangat.

     "Sayang, saya udah menceritakan ini semua kepada Gus Yusuf" sambung lagi Gus all.

    "Pasti kakak Yusuf marah ya Gus." Jawab lirih Bilqis.

     "Sayang. Kita hadapi semuanya ya "

    "Tapi, iqis takut mas all kenapa-kenapa nantinya. Bilqis gak mau mas All terluka" jawab Bilqis menangis di dada bidang Gus all.

    "Sayang, kamu tenang ya. Jangan menangis lagi mas gak sanggup melihat kamu menangis, karena mas" ucap Gus all mengelus punggung sang istri lembut.

     "Mas, gak akan kenapa-kenapa kan. Iqis sangat khawatir mas di apa-apain oleh kakak Yusuf. Atau kakak ipar iqis." Jawab Bilqis menangis di pelukan sang saumi.

    "Saya akan, baik-baik saja kok sayang jangan khawatir yah sayang. Ingat kata dokter jangan banyak pikiran akan berpengaruh dalam kandungan kamu sayang." Peringatan Gus all kepada sang istri.

     "Tapi mas all" ucapan Bilqis segera terpotong oleh Gus all.

     "Suuuttt, udah ya sayang. Jangan banyak pikiran ya. Ingat kita harus berpikir positif ya. Jangan punya pikiran buruk" ucap Gus all menaruh satu jarinya ke bibi Bilqis di balik cadarnya.

      Bilqis langsung diam sebari memandang wajah tampan suaminya. "Mas, janji gak akan kenapa-kenapa kan"

     "Janji sayang. Udah yah jangan banyak pikiran oke"

    Bilqis menganggukan kepalanya tandanya ia menjawab. " Mas all, mau kemana? Kok lepas pelukan dari iqis?"

     "Sayang. Tunggu di sini ya mas, mau beli makanan dulu buat kita semua oke"

     "Tapi, mas gak lama kan"

     "Gak, sayang kenapa manja sekali sih? Manja Bumil satu ini "

      "Gak tau, Dede bayinya ingin dekat terus sama ayahnya" ucap polos Bilqis.

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang