dasar manja

5.7K 133 5
                                    

    "Tapi Bilqis gak mau dulu pulang mas" ucap Bilqis memeluk lengan kekar Gus all.

     "Hmm, kenapa gak mau dulu pulang ke pasantren Hmm" jawab Gus all menyentuh lembut pipi putih Bilqis.

     Di saat mengingat dimana Gus all telah mengerenggut mahkotanya, dimana awal Gus all menyentuh pipi putih Bilqis.

    "J-jangan sentuh iqis g-gus" racau Bilqis melepaskan pelukan dari lengan Gus all.

     Gus all menahan tangan Bilqis, ia langsung membawa ke dalam pelukan nya. Gus All sangat menyesal telah melakukan itu kepada Bilqis. Dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri telahelakkan itu semua di bawah alam sadarnya, sungguh dia sangat menyesal.

     "Maafin saya Bilqis. Saya tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan kamu atau masa depan kamu. Tolong mafin Suami mu ini yang telah gagal menjaga kamu" ucap Gus all penuh sesal.

       "Takut,,, Gus.... Iqis takut... Jangan lakukan itu lagi." Jawab Bilqis menangis di dalam pelukan Gus all.

     "Gak akan, lakukan seperti itu kok iqis. Tenang yah kalau kamu seperti itu, terus nanti terdengar kepada orang yang berniat jahat bagaimana" ucap Gus all.

     Meyadarkan itu di rumah paman  dan bibinya lagi ada kakak iparnya yang selalu berniat untuk melecehkan Bilqis. Ia sadar akan hal itu bagaimana pun ia sangat takut!! Lebih takut kepada kakak iparnya di bandingkan dengan suaminya.

      "Gus, maafin iqis. Iqis hanya mengingat dimana Gus melakukan itu kepada iqis. Dan iqis juga takut kalau kak faizar nekad nantinya ayo pulang ke pasantren!!! Iqis takut disini Gus. Kalau gak ada Gus sama paman dan juga bibi gimana dia akan. Melalukan hal yang sama seperti tiga belas tahun ya lalu." Jawab Bilqis menatap wajah tampan Gus all.

      "Dia gak akan pernah, melakukan hal itu sayang kalau kamu di bawah pengawasan saya. Kalau dia berani dia udah siap untuk kehilangan semua yang ia punya" ucap Gus all menatap bola mata indah Bilqis.

      "Maksud, Gus perusahan, kak Nova dan kepercayaan dari semua rekan bisnis kak faizar?" Tanya polos Bilqis masih menatap wajah tampan Gus all yang tersenyum hangat.

      "Iya, sayang termasuk itu. Lebih pentingnya dari keluarga penting anggota keluarga, paman dan bibi kamu sayang. Dan satu lagi keluarga besar pak faizar dia akan marah besar, sangat marah besar kalau kerja sama kami batal." Ucap Gus all masih menatap mata cantik sang istri.

       "Apa, Gus akan membatalkan kerja sama dengan dia? Atau bagaimana " jawab Bilqis tersenyum di balik cadarnya.

      "Saya akan membatalkan kerja sama antara perusahaan saya dan perusahaan  kakak ipar kamu, kalau ada yang mengusik ketenangan saya atau ketenangan istriku aku tidak akan tinggal diam. Sayang ingat itu kamu dan anak Kita sangat penting meskipun saya melakukan itu tanpa sadar kepada kamu sayang." Ucap Gus all serius dalam ucapannya.

      Bilqis hanya menatap wajah tampan suaminya. Ia tau kalau udah berbicara seperti itu tidak bisa di ganggu gugat lagi. Ia sudah mengenal suaminya sebelum suaminya berangkat kuliah dulu melanjutkan S2 nya itu.

        "Gus" panggil lirih Bilqis.

       "Ya sayang, ada apa? Ada yang kamu inginkan" ucap Gus all mematap wajah cantik di balik cadar

      Bilqis menggeleng kan kepalanya." Iqis takut kalau Gus udah marah"

        Gus all menyadari apa yang di ucapkan istrinya itu. "Maafin saya ya sayang gak bermaksud membuat kamu takut seperti itu"

      Bilqis hanya menganggukan kepalanya. Ia tidak berani menatap wajah tampan suaminya ketika lagi marah. Ia hanya bisa menangis ia sangat takut sekali ketika mendengar suaminya matah. Bilqis dari awal masuk pasantren, pas itu juga mendengar amarah membara Gus all ke pada santri yang melakukan pelanggaran pasantren sehingga santriwati itu hamil di luar nikah. Dari sana lah Bilqis selalu takut mendengar Gus all marah.

       Gus all, menyadari dari raut wajah Bilqis yang tadinya ceria seketika mendadak murung, ia tau dari awal masuk sampai sekarang ia sangat takut ketika dirinya marah. Gus all sering kena omel ummi ketika melihat raut ketakutan Bilqis.

      "Sayang, kenapa Hmm, masih marah?" Tanya Gus all pemasaran kenapa istrinya mendadak diam.

      "Iqis takut" hanya itu jawaban Bilqis.

     "Sayang, udah ya janji gak akan marah lagi" ucap Gus all yang putus asa melihat istrinya berubah menjadi diam.

     "Muka Gus, kenapa? Kok gak enak di pandang sih" jawab polos Bilqis.

      Gus all melotot ketika mendengar jawaban polos istrinya yang sedikit polos itu.

   Bilqis menyadari bagaimana raut dingin suaminya itu, mulai berubah dari ramah menjadi dingin seketika ia berbicara seperti tadi.

     "G-gus maafin iqis, iqis gak bermaksud membuat Gus sangat marah." Ucap Bilqis menangis menundukan kepalanya.

      Gus all sadar ketika Bilqis berubah seketika saat melihat, ia tau bagai mana kalau ibu hamil muda itu sangat sensitif sekali. Mood bumil itu suka berubah-ubah.

       "Sayang, maafin mas ya gak bermaksud menyakiti perasaan kamu." Jawab Gus all memeluk tubuh mungil Bilqis. Ia mengusap perut rata Bilqis.

    "Gus, gak akan mukanya dingin lagi kan?" Tanya Bilqis khawatir kalau mendapatkan wajah dingin Gus all.

     "Iya, saya janji gak akan dingin lagi kepada istri saya lagi." Ucap Gus all memeluk tubuh sang istri.

    "Bener gak akan masang muka dingin lagi" jawab Bilqis tersenyum.

    "Iya istri mas yang bawel"

    "Dasar manja"

      *******
  Setelah malam pertama Rara bersama Gus yusuf hubungan mereka semakin dekat, semakin membaik satu sama lain.

    Gus Yusuf udah mulai terbangun setelah sholat tahajud, ia tidak sempat tidur lagi sampai menjelang azan subuh berkumandan di masjid.

      "Sayang, bangun yuk kita mandi lagi setelah itu kita sholat subuh." Ajak Gus Yusuf tersenyum.

     Sedangkan Rara masih berbaring, soalnya terasa sakit seluruh badan Rara.

  "Ayo bangun sayang, kita mandi yuk nanti keburu Gus kecil datang " sambung lagi Gus Yusuf.


     "Aaa....aaahhhh....sakit Abang" jawab Rara menutup wajahnya.

     Gus Yusuf tidak banyak bicara ia menggendong tubuh Rara tanpa basa basi lagi masuk ke dalam kamar mandi. Rara yang kaget  di gendong secara mendadak oleh Gus Yusuf.

        "Abang, kenapa main gendong sih" ucap Rara wajah cemberut.

      "Terus,, sayang kamu mau jalan? Kan itu kamu sayang masih sakit!! Emang bisa jalan ke arah kamar mandi." Jawab Gus Yusuf.

    "Tapi, kenapa harus di gendong sih!!! Abang malu udah gede Rara ini" ucap Rara semakin cemberut mendengar jawaban dari suaminya.

      "Kenapa harus malu sih sayang" jawab Gus Yusuf semakin menggoda Rara.

   "Abang udah ih"rengek Rara memukul dada bidang suaminya.

     "Ha....ha...istri Abang marah ya" jawab Gus Yusuf semakin gencar menggoda istrinya.

       "Ih, nyebelin"
    

Dihamili Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang