"Mereka Gus, bilang ning Naura gak pantas buat bersanding dengan Gus " ucap Namira.
"Siapa yang bilang kaya gitu" jawab Gus alzam.
"Mereka gus" ucap Namira
"Ra, udah ayo. Ning Naura mau ikut kami atau mau ikut pulang bersama Gus alzam?" Tanya Bilqis menarik tangan sahabatnya.
"Ih,, iqis gak asyik" ucap Namira memanyunkan bibirnya.
"Ihh... Ayo kita pergi, nanti diterkam harimau jantan" jawab Bilqis, berlari kecil di ikuti Namira.
"Gus, boleh ikut mereka?" tanya Naura pada suaminya.
"Hmm, iya nanti pulangnya jangan sore" ucap Gus alzam menyentuh puncuk kepala Naura yang ditutupi hijab panjangnya.
"Terimakasih, Abang Naura pamit dulu assalamualaikum" ucap salam Naura mencium punggung tangan Gus alzam dengan takjim.
"Walaikumsallam, hati-hati ya sayang" jawab Gus alzam mencium kening sang istri.
Naura hanya memantung diperlakukan seperti ini di depan Umum untuk yang ke dua kalinya.
Naura pun segera pergi menyusul langkah Namira. Mengejar Bilqis yan sudah ada di kantin pasantren. Bilqis tersenyum lebar ketika melihat sahabatnya dan kakak iparnya menunyul dirinya di kantin.
"Iqis jahat... Kenapa meninggalkan kami sih" ucap Namira dan Naura ngos-ngosan mengejar bumil satu ini.
"Xixixi,, soalnya lapar Ra, Ning ayo makan bersama" jawab Bilqis tersenyum.
"Tapi, ingat iqis kamu jangan makan pedas kasian Dede bayi kamu ke pedesaan " ucap Namira pelan sehingga terdengar mereka bertiga.
" Iya, iqis, nanti kalau ketahuan Gus all kamu makan pedas nanti aku kena omel oleh suami kamu" sambung Namira.
Naura hanya tersenyum melihat keduanya berdebat, ia baru tau kalau sahabatan itu indah saling menghargai dan saling melindungi contohnya tadi.
"Ning Naura kenapa hanya diam saja?" Tanya Namira paling bawel di sini.
"Gak kenapa kok, Ra. Aku hanya ikut bahagia melihat persahabatan kalian berdua." Ucap Naura tersenyum canggung di balik cadarnya.
"Ning Naura bisa anggap kami sebagai sahabat juga kok" jawab Namira.
"Iya, terimakasih yah kalian. Saya bahagia mempunyai sahabat kaya iqis, kamu Ra. Terimakasih tadi kamu membela saya" ucap Ning Naura tersenyum.
"Sama-sama Ning. Kita sahabatan bertiga mulai hari ini, jadi kalau butuh teman curahat bisa sama kami" jawab Namira tersenyum ramah.
"Hmmm, iya, iqis jangan banyak makan pedas nanti kamu sakit perut" peringatan Naura.
Naura belum lama bilang seperti itu udah kejadian bilqis menangis ketika perutnya mulai panas. Soalnya ia belum total sembuh kemarin sakitnya.
Mereka panik ketika Bilqis jatuh pingsan karena kondisi, Bilqis belum sepenuhnya sehat ia harus banyak istirahat, kemarin pulang dari rumah sakit harusnya banyak istirahat ini malah ikut serta acara pernikahan Gus alzam dan Ning Naura. Maka sekarang kondisinya semakin lemah.
"Astaghfirullah Bilqis" ucap salah satu santriwati yang ada di kantin.
Bilqis yang jatuh pingsan di pelukan kakak iparnya yaitu Gus alzam yang tadi mulai khawatir melihat adik iparnya mukanya udah pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dihamili Anak Kyai
AcakBilqis seorang gadis remaja yang baru berumur 15 tahun yang dicintai oleh CEO muda sekaligus kakak iparnya.