—bayaran sebab kau telah menjadi pembangkang"
Pada saat itu juga bunyi pelatuk dilepaskan, dari belakang tubuh— Jaehyun turut menodongkan senjata bersama sang majikan yang kini menyambar bongkahan batu kemudian mendaratkannya di kepala pria di depan. Menarik lehernya untuk dia cengkram, manik elang yang sebelumnya tertutup kini mengkilat dengan sudut mata menajam
"Mulutmu—" Jeongguk menangkupnya, menggenggam bibir tersebut dan menariknya hingga robek "Perlu belajar caranya berbicara"
Jerit melengking sakit terdengar menggetarkan setiap nyawa yang berada di tempat kejadian. Dia menjerit sakit, mencekal lengan si pria Jeon yang semakin menguat dan membuatnya kehabisan napas. Jeongguk menatapnya penuh dendam— menatap bagaimana mulut itu kini mengeluarkan darah segar diikuti tangis menyedihkan yang keluar dari sana
"Aku tidak suka" Jeongguk meraba wajah si korban, merasakan baik baik ukiran wajah yang akan dia ingat pernah mengusiknya secara berlebihan. Mengusap daun telinga lawannya kemudian dia tarik hingga kepala pria tersebut terlempar dan memegangi telinganya kesakitan "Ketika kau menggunakan telingamu bukan untuk mendengar" diinjaknya wajah pria tersebut kuat. Jeongguk menindasnya ke tanah hingga dia mengejang tak bisa bicara, napasnya telah habis oleh tanah yang memenuhi seisi mulutnya— mulut yang sudah menjadi rusak akibat perlakuan pria Jeon terhadapnya
Kini yang terasa hanyalah rasa perih yang begitu menyiksa
"Hei kau berani menginjaknya?! kepar— argh"
Jaehyun kembali menembaknya, berjalan dengan satu tangan memegangi kepala. Dia tak gentar untuk terus melumpuhkan tiga pria yang berada di sekitar tuan muda. Memuntahkan belasan peluru yang membuat masing masing dari mereka terjatuh, meninggalkan dua diantaranya kini memegang pecahan botol bir dan menodongkan benda tajam tersebut ke hadapan leher Taehyung
"S—suamiku.."
"Tuan muda, jangan kalian berani—"
"Jatuhkan senjatamu! atau aku akan benar benar memenggal kepalanya dengan ini!"
Telinga si pria Jeon bergerak, kepalanya menoleh— menangkap sisa dua pria yang kini menyandra kekasihnya di depan. Taehyung berada di pegangan pria gemuk, sementara yang bertubuh kecil masih berusaha menjaga pertahanan dengan memberikan dirinya ancaman
"Sir" Jaehyun meminta keputusan, tangannya sudah siap menarik pelatuk untuk yang kesekian kalinya. Namun semakin dirinya mendekat, pria tersebut semakin mengikis jaraknya dengan Taehyung
Menarik perhatian si pria Jeon yang kini berdiri tak jauh di depan. Jeongguk berbalik sepenuhnya untuk menghadap mereka— menyambar kapak yang dipegang oleh si korban lalu memotong telinganya dalam sekali sayatan "Aku sudah memintanya, dan aku sudah mendapatkannya"
Taehyung memejamkan mata, tak sanggup untuk melihat darah mengucur dari korban penindasan di bawah kaki suaminya. Napasnya ikut memendek, seiring detak jantungnya berdegup kala dua pria yang memeganginya serentak bergetar dan membawanya mundur
"Kau mendekat maka aku akan memenggal lehernya !" dia mengancam, mendekatkan pecahan beling itu pada leher kekasihnya yang terbuka
Jeongguk tersenyum miring, dengan tenang menarik tangan Jaehyun— meminta agar dia menurunkan senjata tersebut dari sana. Menangkap nyali lawannya yang tidak ada sebesar kepalan tangan, maka sang pemimpin melangkahkan kakinya ke depan
"Sir tidak!"
"Kau lihat! kau lihat aku akan menyakitinya! jika kau ingin membunuh kami maka kami juga akan melenyapkan dia!" dia bergetar pada teriakannya, mata tersebut memerah dengan gigi gemetar dia terus berusaha berjalan mundur saat langkah pria Jeon terhenti
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...