Chapter 25

3.5K 336 107
                                    

"Kau mendapatkannya kembali Jeon?" Mingyu bersuara lirih, melihat kunci mobil yang baru saja dilempar oleh sang tuan rumah ke atas meja. Jeongguk duduk pada sofa, bersama Jaehyun yang setia di belakangnya. Keduanya menatap pada kedua tamu yang berada di atas ranjang

Wonwoo tiba pagi ini, setelah mendapat kabar tak mengenakan dari pihak keluarga Jeon dia memutuskan segera datang untuk menjemput suaminya. Mingyu mengatakan seluruh barang berharga miliknya tak dapat dia selamatkan, yang ada dalam pikirannya hanyalah melarikan diri. Jumlah mereka cukup banyak, dan diantara mereka masing masing membawa senjata

Mingyu memberikan perlawanan agar bisa melarikan diri tentunya, satu satunya jalan yang dia ingat hanyalah rumah sang teman yang jauh dari sanak keluarga. Ntah kenapa pria Jeon memilih untuk tinggal jauh dari interaksi orang orang, hanya ada satu bangunan megah yang terbentang di antara lebatnya pepohonan dan itu hanyalah milik Jeongguk— tak ada tetangga atau bahkan bunyi kendaraan berisik dari jalan raya. Rumah ini jauh dari kata keramaian

Hanya ada suara alam setiap kali dia datang, kakinya bahkan terasa hampir patah hanya untuk berlari dari jalan besar menuju rumah sang teman

Mingyu mengalami beberapa pukulan di bagian tubuh seperti perut dan dada. Sempat mengalami batuk yang parah hingga bercak darah tercampur pada liurnya, lebam menghiasi kening serta sudut bibir. Lututnya terluka dan lengannya mengalami sayatan pisau ketika melakukan perlawanan. Beruntunglah dia masih sanggup untuk berlari, keadaan hujan membuat mereka sedikit kesulitan untuk mengejarnya

"Siapa pelakunya?" Wonwoo bersuara, mengusapi lengan suaminya selagi menatap tuan rumah yang kini terduduk tenang di kursinya "Pemabuk jalanan" sahut Jeongguk

"Kalian berhasil menangkapnya?"

Lalu Jeongguk diam, ada senyum remeh tersungging di wajahnya "Haruskah hal itu kau pertanyakan?" dan Wonwoo diam ketika tatapan itu diberikan kepadanya, dia menunduk— mengalihkan pandangan pada sang suami yang juga menatapnya kebingungan

"Aku pikir, kau tidak bersungguh sungguh dengan perkataan mu" Mingyu berbicara, dan Jeongguk hanya tersenyum tipis. Itulah sebabnya dia tidak pernah membuka gerbang selama dirinya tak ada di rumah. Mengunci setiap pintu hingga melakukan patroli rutin setiap harinya, hal itu dia lakukan bukanlah tanpa alasan

"Jeon terima kasih.. aku benar benar takut malam tadi"

"Penakut" Jeongguk mendecih dan Mingyu tak mencari pembelaan sebab apa yang dikatakan temannya adalah sebuah kenyataan "Meskipun itu merupakan kebenaran, tapi aku harap kau tidak mengatakannya secara langsung di depan suamiku Jeon"

Jaehyun sentiasa mendengarkan, mengingat kembali saat saat dimana para pekerja berhasil mengejar mobil yang diduga dirampas oleh sekumpulan orang tak dikenali. Mereka banyak terekam kamera pengawas sering berkeliaran di sekitar rumah, namun tak ada satupun dari mereka yang berani untuk melangkah masuk

Sekalipun di malam hari, mereka mengincar para pengendara yang melintas sebagai orang asing. Bukan sebagai penghuni di jalan ini

"Bagaimana keadaan suamimu?" Mingyu berucap, masih memegangi perut dan menangkap raut wajah tak mengenakan terpajang di wajah pria Jeon yang tegas "Taehyung, aku rasa semalam dia tidak baik baik saja?"

"Jeon.. aku bersumpah tidak melakukan apapun, saat listrik padam aku ketakutan setengah mati dan aku mendengar suara Taehyung memanggilmu dan mencarimu. Aku hanya berusaha untuk meminta pertolongan tetapi dia berlari dan terus berteriak cukup kencang maka dari itu akupun ikut lari sebab keadaan terlalu menakutkan"

Dan pada teriakan itulah pria Jeon membelah guyuran hujan lalu menyalakan sistem keamanan kembali seperti semula. Jaehyun mengejarnya untuk memastikan jika keadaan tuan mereka baik baik saja, jarak dari gerbang sangat jauh maka mereka berlari. Mengejar sang pemimpin yang mengatakan jika hatinya mendengar Taehyung memanggil namanya

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang