Chapter 74

2.1K 277 98
                                    

"Papi..."

"Hm?"

Gerak kepala sang tuan berhenti, mendongak menatap wajah berantakan Taehyung yang kini menahan bahunya pelan. Di atasnya, laki laki manis itu memasang wajah sayu kala dirinya hendak turun untuk menjelajah tubuhnya, menunggu dengan sabar sampai si kucing berani mengutarakan ucapannya— namun melihat bagaimana wajah tegas pria Jeon kini, Taehyung malah semakin dibuat bergairah hingga lupa sejenak soal ungkapan seisi kepala.

Jeongguk menggesekkan hidung bangirnya pada area lutut sang kekasih, mengecupi paha dalamnya selagi tangan bergerak mengurut kejantanan yang telah dilepas lebih dulu dari balik celana. Sang empunya menelan ludah, kalut dalam permainan kotor yang suaminya perbuat, Taehyung mendongak, sesaat gesekkan gigi sang pria menyentuh selangkangan nya menggelitik.

"S— suamiku.... ahhh t— tunggu.."

Di bawahnya pria Jeon bergumam tenang, masih pada bibir yang bekerja pada jemari kaki Taehyung untuk dijilati "Akan saya tunggu.. papi tidak terburu buru sayang" ucapnya halus di telinga Taehyung.

Taehyung menelan ludah berat, menunduk guna melihat bagaimana perawakan sang tuan mulai bangkit dan melepas kemejanya begitu saja. Benda keras telah menegak sempurna menakuti Taehyung yang mulai gugup pada tempatnya, Jeongguk dari tepi ranjang meregangkan otot leher— bunyi pertemuan sendi menggetarkan nyali si kucing saat itu juga.

Dada Taehyung bergemuruh tak karuan, napas tersendat sesaat tekanan pada ranjang membawa tubuh besar pria— nya naik dan menindihnya dari atas, senyum tipis pria Jeon menyempurnakan wajahnya yang berkeringat, gurat samar pada kening  menandakan jika dirinya membutuhkan penawar dari racun di tubuhnya, pandangan sang elang telah mengkilat, Taehyung menarik tengkuk Jeongguk agar merendah.

"Berhenti melakukan itu.." Taehyung berucap, mengusap bilah ranum milik sang tuan yang dibalas gigitan jahil olehnya. Jeongguk semakin merendahkan tubuh "Melakukan apa sayang?"

Manik kucing itu terpana, benar benar dibuat mabuk oleh tatapan kelam milik suami tercinta. Sang tuan di atasnya tak berhenti mendaratkan ciuman, Taehyung lagi lagi menahan wajah suaminya agar diam "Tuanku sangat tampan.. tolong hentikan atau aku bisa gila karnamu suamiku.."

Senyum miring terbit dari wajah tegasnya, pria Jeon melumat bibir sang kekasih lembut, berbagi liur hingga saling menghisap— dia menggigit bibir bawah Taehyung mengundang lenguhan kotor itu keluar. Dikecupnya dagu sang empunya singkat, Jeongguk menegakkan tubuh "Saya tau." ucapnya angkuh, dipenuhi oleh kesombongan yang jelas tak bisa orang lain sangkal.

Taehyung mulai berbaring pasrah, menaikkan kedua kaki untuk ditaruh pada bahu lebar sang tuan, Jeongguk meludahi penisnya, mengurut miliknya menyiapkan— selagi jari mengorek anal Taehyung perlahan.

Tubuh kekasihnya mengejang dengan spontan, dia dipaksa meremas bantal kala sesuatu yang hangat menyerang pucuk dadanya habis habisan. Taehyung mengigit bibir menahan desahan, menggelinjang keenakan— dapat dia rasakan lidah piawai sang tuan menjilati bagian areolanya begitu kehausan.

Jeongguk mengeluarkan bunyi becek dari pertemuan antar lidah dengan puting kanan kekasihnya, membuat kamar mereka diisi oleh desahan Taehyung sangat berisik, melodi paling merdu dari banyaknya melodi yang tercipta, pria Jeon kini menggila.

"Ahhh! papi— mmh!"

Dibungkam nya mulut itu dengan ciuman, Jeongguk mencekal kedua tangan Taehyung dengan pinggul dia dorong masuk lebih dalam ke dalam lubang senggama sang kekasih. Pria Jeon sudah cukup sabar menunggu penantian ini, batas waktu telah habis sebelum dia benar benar kehilangan kendali.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang