"—mobil tuan kecil telah tiba, gerbang utama akan kami buka dal—
"HEY WATCH OUT!"
"TUAN KECIL HATI HATI!"
"Suara nyaring apa itu?"
"—ketua masuk, curah hujan sangat tinggi. Satu pohon tumbang tergeletak di depan pintu gerbang. Dahannya jatuh mengenai cctv"
Jaehyun meraih jas hitam miliknya dari kasur, melihat penampilan diri dari seberang cermin untuk sekedar mengenakan seragam terbaiknya selama bekerja di dalam rumah. Menyambar alat komunikasi radio yang terus bersuara dengan keributan terjadi di luar sana— pria terpercaya keluarga Jeon kini muncul dari tempat persembunyian
"Ada korban? bagaimana dengan mobil tuan kecil?"
—pohon itu mengenai dasbor mobil dan ya.. kau tau? pohon itu sepertinya membangunkan seekor singa yang sedang tertidur HEY HATI HATI! AWSH— uhuk aku harap ada sedikit bantuan di sini. Para tuan kecil tak bisa menunggu dan mereka saling berhamburan keluar"
"Baiklah akan aku urus, aku hanya perlu sedikit waktu di sini."
Telepon dimatikan, Jaehyun tiba di depan pintu kamar seseorang dengan tingkat kesunyian tak bisa dia ragukan. Menarik napas panjang sebelum memberanikan diri menaruh sidik jari pada alat monitor di depan— hingga bunyi ting terdengar. Jaehyun membuka suara
—
"Pilih yang mana yang tuanku inginkan?"
"I choose—"
Ditariknya dasi tersebut pelan, Pria Jeon mengikuti kemana tarikan itu pergi membawanya pada sebuah dinding dengan seekor kucing yang menjadi belenggunya saat ini. Membiarkan jemari lentik sang kekasih menari lincah pada dasi untuk dilucuti— Jeongguk mengendus garis wajah Taehyung untuk dia remas pinggangnya lembut
"—you"
Terbuai pada sentuhan kecil beserta harum semerbak Taehyung yang menenangkan hati. Pria Jeon seolah dibuat mabuk hingga perlu tumpuan pada dinding besar di hadapannya, mengunci pergerakan si kucing yang kini tersenyum tampan ke arahnya. Jeongguk menggeram untuk melepaskan jas beserta kancing bajunya sekarang
"Sayang tidak sekarang" Taehyung berucap lembut, menahan bagaimana tangan kekar itu hendak menarik sabuk dan berakhir telanjang tanpa busana ke hadapannya
Menggigit bibir gugup sebab merasa ini tidak sesuai dengan rencana, Taehyung tak berpikir panjang untuk menduga jika manik sang elang telah menjadi gelap— maka keberuntungan mungkin tak akan berpihak padanya mulai saat ini
"Tuanku.. tunggu sebentar—"
Jeongguk mengerutkan kening tak suka "Apa itu menunggu?" ucapnya penuh geram, melihat bagaimana bibir dipoles lipbalm mengkilat itu berpaling menjauh dari jangkauan— menyulitkan dirinya menggapai lipatan bibir tersebut untuk dia bawa pada ciuman panjang. Taehyung gelagapan "M—maksud.."
—Sir Jeon"
Hening beberapa saat, keadaan yang semula mencekam kini berhasil dihidupkan hanya dari panggilan dari seseorang di luar. Taehyung membuang napas panjang, beruntunglah Jaehyun datang tepat waktu. Hal ini bisa sedikit mengganggu fokus sang tuan agar dapat dia alihkan dan menunda waktu makannya untuk sekarang
"Iya Jae! tuanku di sini eh—"
"Kau pikir kemana kau akan pergi? Jeon Taehyung?— now speak." Ucapnya kemudian menoleh pada layar yang terbentang, tepat di sisi pintu wajah Jaehyun terpampang menunjukkan posisi menunduk bersikap sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...