Chapter 58

2.7K 333 147
                                    

"Tersisa satu rekaman, tepatnya saat malam dimana Zack membangunkan tuan muda."

"Tunjukan."

Jaehyun mengangguk, kembali memutar video yang sebelumnya sempat terjeda. Pria Jeon belum berbicara selain diamnya untuk menanggapi, cukup terkesan akan bagaimana cara anak itu bertindak. Mengamati setiap gerak gerik hingga ucapan yang terlontar dari mulutnya, Hans melakukan semua itu dengan sengaja

Rekaman selanjutnya diputar, Jaehyun mengambil langkah mundur dan berdiam diri di belakang tubuh sang majikan. Tepatnya saat layar tersebut menunjukkan kehadiran seseorang, Jaehyun memalingkan wajah untuk menghindari penglihatan. Dia sudah cukup menyaksikan dengan mata telanjang, melihat adegan yang lagi lagi membuat batin serta pikirannya ikut berperang

Pikirannya berkelana, tentang si putra sulung dan juga Hans yang kini menjadi tersangka. Jaehyun tidak menduga sebelumnya jika akan seperti ini, menyaksikan adegan tak terpuji Hans yang akan mengundang kemarahan. Namun satu hal yang menjadi pertanyaan, tentang bagaimana bisa Jeongguk memiliki firasat sejauh ini?

Apa yang telah dilewatinya?

Jeongguk masih duduk tenang di kursinya, menatap pada tayangan cctv yang menggambarkan suasana kamar Zack pada malam dimana dirinya membangunkan Taehyung dan mengeluh sakit tak henti. Seolah dia baru saja mengalami kecelakaan hebat, anak itu menangis pada pelukannya menyedihkan

"Capt are you okay?"

Suara Hans menarik perhatian, si putra bungsu kembali mendatangi kamar sang kakak pada waktu yang sama seperti sebelumnya. Kali ini, tidak ada benda yang dibawanya. Anak itu datang dengan segala kekhawatiran yang ditunjukkan pada saudaranya

Pada awalnya semua menatap iba, melihat bagaimana tulusnya perasaan Hans ketika memeluk tubuh Zack yang sedang tertidur sendirian. Bahu anak itu bergetar, Hans menangis selagi bergumam sesuatu yang tak dapat mereka dengar. Namun pada tindakannya semua dapat menilai, jika si putra bungsu benar benar datang atas rasa keperdulian

"I love you so much.. please don't be sick, kenapa kau terus berbaring seperti ini capt? ayo buka matamu dan mainlah bersamaku"

Hans mengusap wajahnya yang basah, lagi lagi harus menangis tersedu di bahu Zack yang masih nyaman pada posisinya— berbaring pada tidurnya yang lelap. Pada saat ini, kondisi Zack baru saja bisa dikatakan baik, bahkan besok anak itu telah bersiap untuk kembali sekolah. Namun rupanya, ada peristiwa tak terduga yang membuat anak itu mengurungkan niatnya.  Si putra bungsu terus melayangkan kalimat untuk kebaikan Zack, sudah tak terhitung dirinya mengatakan jika dia sangat menyayangi sang kakak sebagaimana dirinya menyayangi Ethan sebagai saudaranya

Lama waktu dihabiskan oleh anak itu hanya untuk menangis, selama tiga puluh menit keduanya masih terikat pada pelukan. Jeongguk tak melewatkan barang sebentar, menunggu dengan sabar hingga dimana anak itu selesai pada tangisannya sekarang

Hans tampak mencium pipi kakaknya, mengusap wajah terlelap Zack kemudian terdiam saat memandanginya dari dekat

"Is that hurt?"

Dada sang pekerja bergemuruh ketika detik itu tiba, waktu dimana raut wajah sang putra bungsu berubah menjadi datar tak bereaksi. Tangisan itu tiba tiba saja berhenti, air mata menyusut diiringi mata menggelap dirinya mengusap wajah Zack yang tengah terlelap

Hans pandangi saudaranya dari dekat, usapan itu lambat laun berubah menjadi tamparan tamparan kecil. Sudut bibirnya dia tarik untuk tersenyum miring, Hans amati tangan yang berada di wajah tertidur Zack

"Kau tidak menjawabku, artinya ini tidak sakit benar?"

Hans menarik diri, kali ini dia naik ke atas tubuh kakaknya lalu dia dekatkan wajahnya pada Zack di bawahnya. Seolah lupa kesedihan yang sempat mengganggu nya sejak tadi, kali ini senyuman mengiringi tindakan Hans yang tidak berhati hati

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang