"Bagaimana bisa kau membuatnya sekaligus tiga? kita bahkan hanya tidak bertemu selama enam tahun"
Min Yoongi masih pada keterkejutannya, menatap tiga putra yang kini dibiarkan lepas berlarian di halaman rumah. Dirinya masih sangat yakin jika anak yang paling besar dulu masih berada di gendongan temannya untuk diselamatkan, kemudian putra yang kedua. Diakah yang berada di dalam perut Taehyung kala itu?
Dia tumbuh dengan sangat baik
Mereka tidak seperti kakak beradik yang berbeda usia, ketiganya lebih pantas disebut sebagai saudara kembar. Wajah si putra yang paling kecil menggambarkan bentuk wajah Zack saat dulu. Dia seolah melihat anak itu yang masih dipangku oleh Jimin
Ketakutan dalam gendongannya dan menangis saat melihat keadaan papa—nya
"Mereka memiliki emosi yang buruk, namun masih bisa diarahkan." Jeongguk melempar mainan karet ke arah perkelahian ketiga putra—nya di depan. Membuat mereka berpecah dan melepaskan pegangan di masing masing saudaranya
"Zack c'mon bro, stop it now he just a baby" Ethan mendorong dada sang kakak agar menjauhi adiknya
Yoongi memperhatikan, bagaimana tersulutnya emosi anak yang paling besar ketika dua saudaranya mencoba merebut mainan pesawat remote miliknya. Menggunakan kakinya untuk dia tendang yang paling kecil hingga terjatuh, putra yang kedua tampak menengahi dengan melerai perkelahian keduanya
"Zack hey? come on, enough. You just hit him twice, now back off! stop being a jerk!" Ethan menghalangi tubuh kecil Hans di belakangnya, kembali mendorong tubuh besar si putra sulung hingga dia mundur beberapa langkah darinya
Pria Jeon mengawasi ketiganya, melihat bagaimana Hans yang terus menunduk bersama putra pertama Jeon yang semakin berkobar pada apinya. Jeongguk menjentikan jari "Alright stop, kembali masuk temui papa mu dan tidak membuat keributan. Dan untukmu Hans, kemari."
Ada masing masing amarah yang terletak di netra elang para putra Jeon, ketiganya memiliki kadar emosi yang berbeda. Sejauh ini, Zack yang paling menyala di antara yang lain, kemudian Ethan yang terlihat jauh lebih tenang dan bisa mengendalikan dirinya. Hans lebih banyak diam, mulutnya terkunci namun tangannya bergerak merusak mainan itu ke tanah
Yoongi seperti melihat pria Jeon berada di tubuh ketiganya
"Putra pertamamu, potensinya sangat kuat. Namun emosinya dapat mencelakai siapapun saat waktunya telah datang." Yoongi memperhatikan, bagaimana Zack berlalu masuk bersama kepalan tangan yang tak kunjung dia lemaskan. Sorot matanya yang menggelap dengan kepala dia tundukan melewati sang ayah bersama beribu perasaan segan
"Ada banyak hal yang kau belum ketahui" Jeongguk mengulurkan tangan pada si putra bungsu, menerima pecahan pesawat mainan kemudian menaruhnya pada meja. Mengusap kedua tangan Hans yang diam tak bersuara, pria Jeon menatapnya lekat "Kau melakukannya lagi."
Dan anak itu hanya diam, menunduk takut saat pegangan di tangannya dia lepaskan Hans dengan cepat meremat ujung bajunya mencari pelampiasan
"Kenapa kau melakukannya sekarang?"
"Karena dia memukul kepala Hans"
Jeongguk menaikkan dagunya "Tatap saya ketika berbicara dan tegakkan tubuhmu"
Hans menurut, menatap gentar ke arah sang ayah dan menutup bibirnya ketika belum dipersilakan untuk bersuara. Tatapan teduh yang diberikan oleh ayahnya seolah tersalur dengan baik pada netra penuh dendam si putra bungsu yang perlahan melemah dalam pegangannya
"Jika seseorang memukul kepalamu kau harus membalasnya menggunakan tangan dan kakimu. Buat dia sepadan sebab telah menyentuhmu lebih dulu, gunakan mereka pada tempatnya" ditunjuknya tangan kecil Hans yang terkepal
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...