Chapter 85

2.5K 266 131
                                    

"- aku hanya akan membeli beberapa buah tangan untuk diberikan pada Seokjin."

"Candyboo tunggu papi sebentar- " Jeongguk menahan lengannya.

"Aku akan pergi dengan cepat! edisi barangnya sangat terbatas, aku sudah berjanji akan membawakannya hari ini! tuanku bisa menyusul nanti kumohon.."

Taehyung menatap suaminya memohon, berusaha keras melepaskan pegangan dengan posisi kakinya sudah keluar dari dalam mobil, pria Jeon masih harus menerima panggilan sebentar namun dirinya jelas tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Hal itu membuat sang tuan membuang napas kasar, Jeongguk melemaskan tangan "Baiklah, saya akan menyusul dengan segera." kemudian mengecup bibirnya singkat sebelum melepaskan.

Pusat perbelanjaan hari ini cukup ramai didatangi oleh pembeli, salah satunya pasangan dari pria Jeon saat ini yang terlihat tergesa menapaki lantai bangunan dan meninggalkan suaminya di belakang.

Jeongguk tak lepas memperhatikan hingga punggung sang kekasih menghilang dari penglihatan, membuyarkan fokusnya pada panggilan telepon - dia mengepalkan tangan kala harus mengalah dan membiarkan Taehyung pergi begitu saja.

"Sir, tuan Mingyu menanyakan kapan kita akan tiba." Jaehyun dari kemudi berbicara, menjauhkan ponsel dan menanti jawaban dari sang majikan.

"Tiga puluh menit."

"Baik."

"We're done." suara si putra bungsu datang dari belakang, diikuti dua anak laki laki yang juga bersiap akan masuk - Jeongguk lebih dulu mencegahnya "Apa dari kalian tak ada yang bisa saya andalkan?"

"Apa?" Hans menatap kebingungan "Kami hanya buang air kecil, itu saja."

"Bersama sama sekaligus? paling tidak kalian bisa menunggu hingga salah satu diantara kalian selesai." Jeongguk berucap tegas.

Si kecil dengan enteng mengedikan bahu "Reaksi tubuh kami bukan kami yang mengatur papi, itu bersifat alamiah."

Zack mengerutkan alis saat perdebatan terjadi begitu mendadak, padahal sebelum mereka turun sang ayah masih bersikap biasa dan tak banyak bicara. Namun lihat pria itu sekarang, tampak ada sesuatu yang sedang menunggu nya- maka kepalanya timbul melihat seisi mobil

Oh baiklah, dimana laki laki manis itu berada?

"Kenapa pap -"

"Papi, dimana papa?" ucap Zack menyela celotehan Hans.

Mendengar suara sang kakak, Ethan yang semula bersandar di badan mobil seketika berdiri tegak kemudian mendorong tubuh Hans agar mundur, mencoba mencari tahu sendiri keberadaan ayahnya dimana "Papi where is papa?"

"Papa mu masuk ke dalam sana seorang diri, ada sedikit urusan yang tidak bisa papi tinggalkan sebentar namun papa mu bersikukuh mengatakan jika ingin pergi lebih dulu. Dan kalian sebaik- "

"Ethan! wait!" Zack berteriak, sesaat anak itu pergi berlari masuk tanpa menunggu penjelasan papinya selesai. Diikuti oleh Hans, si kecil menyusul setelah melihat punggung sang kakak menghilang dari pintu masuk.

Jeongguk menatap kepergian putra- nya dengan sorot mata tajam, dia melirik ke arah si putra sulung "Pergilah, pastikan papa mu baik baik saja tanpa membuat keributan."

"Seharusnya kalian sudah cukup untuk bisa diandalkan."

"Tannie! wait a sec- " Hans berhasil mengejarnya, menepuk bahu Ethan kemudian berjalan di sampingnya.

Mereka mulai menaiki eskalator, si putra kedua tampak gusar sesaat mengetahui jika ketiganya telah lalai dengan membiarkan sang papa pergi tanpa pengawasan. Ntah kenapa hatinya terasa sangat tidak tenang, dia tidak mempercayai siapapun selain pria Jeon yang bisa menjaga Taehyung sebaik perhiasan.

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang