Chapter 4

4.4K 342 32
                                    

"Sir"

"— suami Kim Namjoon, Kim Seokjin. Biarkan dia masuk, buka gerbang lalu kembali tutup. Biarkan mereka menghabiskan waktu di dalam dan kau tetap berjaga sampai saya pulang. Undur penjemputan zack, biar saya yang menjemputnya. Ingat jangan pernah melepaskan mata kalian darinya, saya akan segera kembali"

Panggilan tertutup, Jaehyun dari arah pintu mengeluarkan walkie talkie dari saku " Open the gates" ucapnya kemudian, sesaat setelah perintah diberikan, mereka secara bersamaan bergerak membuka tataaan besi tersebut lalu menutupnya kembali setelah kendaraan milik sang tamu melaju masuk

Jaehyun tampak berjalan menghampiri, memasang senyuman ramah lalu memberi bungkukan kecil ketika dua orang dari dalam sana keluar "Selamat sore tuan". Salah satunya hanya membalas dengan anggukan, berbeda dengan laki laki di sampingnya. Seokjin tampak mengipasi kening dan membanting pintu mobil cukup kencang

"Oh astaga baru kali ini aku menunggu satu jam lamanya hanya untuk masuk"

Wonwoo terkekeh, dia mengambil beberapa paper bag untuk menjadi buah tangan pada si tuan rumah. Mengangguk pelan seraya menjawab "Memang seperti inilah, minimal kau harus membuat janji terlebih dahulu. Dulu saat bersama Mingyu kami tidak selama ini, namun tetap saja kami menunggu sampai si pria Jeon keluar"

"Berapa lama?"

"Tiga puluh menit mungkin?"

Seokjin menggelengkan kepala "Tak ada yang lebih baik, itu sama saja— hey kau! bawakan barang barang kami untuk Taehyung. Aku hampir kehabisan napas" omelnya kemudian masuk diikuti Wonwoo yang tertawa pelan dan Jaehyun menyusul dari belakang

Sesungguhnya ini benar benar gila, bagaimana bisa seorang tamu diperlakukan layaknya bukan tamu? memangnya siapa yang akan mereka temui? petinggi negara? bukan, mereka hanya ingin menemui satu laki laki manis yang terkurung seperti seorang putri di dalam sana

Kim Seokjin, sudah berkali kali menyalakan klakson mobil. Hampir akan nekat menabrak pagar rumah besar ini jika dia tidak memikirkan keselamatan kira kira pagarnya yang akan rusak atau mobilnya yang akan hancur? Beruntunglah ada Wonwoo yang menenangkan, dan memberikan saran untuk menelepon suaminya agar bisa membantu mereka meminta ijin pada si pemimpin rumah

Wonwoo mengatakan, jika akses untuk menghubungi Taehyung itu sangat sulit dilakukan. Atau lebih tepatnya mustahil, sebab tak ada cara lain agar bisa menghubunginya selain melalui pria Jeon. Sementara keduanya tak memiliki banyak nyali untuk melakukan hal tersebut, tak banyak yang mereka ketahui tentang Jeon Jeongguk

Namun desas desus mengatakan jika pria itu begitu protektif terhadap Taehyung

Dan hal itu menyulitkan mereka

Percayalah jika mereka sudah merencanakan untuk datang ke kediaman Jeon sejak dua tahun lalu. Tepat dimana kelahiran putra kedua hadir, tetapi selalu tidak terlaksana sebab sulitnya membuat janji dan mengatur waktu agar persetujuan dari si kepala mereka terima. Dan di sinilah mereka sekarang, bermoal tekad serta nekat yang kuat akhirnya sampailah di rumah sang teman

"Taehyung! mari sambut aku di sini, kau pasti merindukan pria tampan ini!"

"Tuan tidak"

"Apa yang kau?—"

Jaehyun menaruh telunjuk di bibir, memberi gestur agar si tamu tetap tenang dan menjaga sikap. Dia menunjuk pada arah sudut ruangan, yang langsung diikuti oleh dua kepala tersebut dan dengan mata melotot mereka dibuat terkejut. Seokjin menutup mulut rapat rapat, bukankah itu kamera pengawas? kenapa ada banyak sekali? dan benda tersebut bergerak serentak menyorot kearahnya dengan lampu merah menyala menandakan cctv tersebut menyala

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang