"Tuan kecil... makan malam anda"
Sunyi dirasa ketika kaki melangkah memasuki kamar si putra pertama, dari arah pintu Jaehyun mengedarkan pandangan guna mencari keberadaan Zack yang tak langsung mereka temukan. Hingga pasang mata menangkap tubuh tak berbalut kain itu tengah duduk menghadap ke arah dinding kaca— sang pekerja segera memberi gestur tangan agar pengasuh masuk secara perlahan lahan.
Berusaha untuk tidak mengusik diamnya sang majikan yang tak menunjukkan respon terhadap kehadirannya, maka pada gerak yang sangat lambat beberapa pengasuh masuk untuk menaruh nampan dan merapikan beberapa pakaian kotor yang berserakan. Bersama dengan Jaehyun di belakang berdiri tegak mengawasi keadaan, sampai dimana mereka selesai— pengasuh memberi anggukan pada Jaehyun lantas keluar meninggalkan ruangan secara bergantian.
Bunyi pintu terkunci menarik perhatian sang anak yang lama tenggelam di dalam pikiran, kepalanya menoleh— tak menemukan siapapun selain keadaan kemar kembali rapi seperti semula. Mata bergulir ke arah meja tempat makanan disiapkan, anak itu memegangi perut merasa kelaparan. Zack kemudian dengan tertatih bangkit, mengabaikan rasa sakit pada tangan serta tubuhnya dan melupakan segala kesedihan yang menimpanya.
"— tunggu hingga tuan kecil Zack menyentuh makan malamnya, jangan berani masuk tanpa memastikannya terlebih dahulu. Jaehyun mengatakan jika kita tidak perlu membantu tuan kecil Zack untuk makan, sebab sudah dipastikan tuan kecil dapat menggunakan kedua tangannya tanpa bantuan." pengasuh berpesan "Membantunya maka kita akan bunuh diri."
—
"Tuan kecil Ethan, makan malam anda."
Pada samar langkah terdengar, dari balik batas pintu sekumpulan orang masuk mencuri atensi Ethan teralihkan dari pandangan luar. Kaki yang dia seret berjalan tertatih menghampiri orang yang bersiap pada nampan obat serta makan malamnya.
Tepat saat tubuh itu dia dudukkan ke atas sofa, pada waktu yang bersamaan pengasuh segera berlutut guna mengecek kondisi memar serta luka di sekujur tubuhnya. Melepas perlahan lilitan kain yang menutupi kaki terkilir dan menggantinya dengan yang baru. Anak itu tak memberontak, menerima suapan selagi tubuh mulai sedikit di lap menggunakan handuk basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...