"You are so weak, heartless, poor, a cruel, and you are the one who is the loser. A coward like you never can't be a winner"
"No, stop!"
"What do you mean by stop?" Ethan dengan lantang berbicara, berjalan mengelilingi sang adik yang tampak terancam diam di tempatnya berdiri
Mata sang putra kedua menyala, tangannya telah mengepal sekeras batu yang dapat melukai siapapun kepala yang kelak menjadi tempatnya untuk mendarat. Pandangannya telah menggelap, atmosfer di sekelilingnya beradu dengan milik sang ayah yang membuat kepala Hans terasa pusing ingin melarikan diri. Ini terlalu mencekam, situasinya menakutkan. Dia ingin papa, hanya papa. Dia merindukan papa
"Tannie.. please stop~" Hans hampir terjatuh, mendapatkan pukulan pada tubuhnya yang membuat dirinya semakin merasa dikucilkan sekarang
"Berani sekali kau melayangkan tangan pada saudaramu adik kecil? menurutmu bagaimana jika aku memberitahukan semua ini pada papa?"
Jantung si putra bungsu berdegup kencang kala nama ayahnya telah disebutkan, air mata mengalir turun pada wajahnya. Hans menggelengkan kepala "Nou.. don't you say that"
"Kenapa?" Ethan menghentikan langkahnya, menarik sudut bibirnya untuk tersenyum remeh lantas menendang kaki adiknya hingga Hans terjatuh pada lantai tak berdaya "Kau, penakut. Menjadi pengecut tak menjadikanmu terlihat bangga di mataku. Kau merusak kepercayaan ku Hans, kau selalu diam. Namun kau bermain di belakang, lihat betapa kotornya dirimu sekarang Hans. Lihat! kau tak memiliki apa apa selain nyali seorang pecundang."
"Hans fokus, pertahankan harga dirimu. Jangan sampai dia menginjakmu seperti sebuah barang yang tak bernilai. You are worthy, bela dirimu. Pemimpin tidak diam ketika seseorang merendahkan harga dirimu."
Kalimat sang ayah terngiang di kepala, Hans menundukkan kepala. Tak sedikitpun bergerak dan diam pada terjatuhnya di lantai. Serangan setiap serangan dia dapatkan pada tubuh dan juga kakinya, Ethan terus mengancamnya tak henti, membuatnya semakin terlihat lemah hingga yang dia pikirkan hanyalah sebuah kekalahan
"Kau telah menjadi anak nakal—" Ethan mendorong kepala si putra bungsu, hendak menggunakan kakinya kembali sebelum cekalan pada tangannya dia dapatkan
"Shut. your. mouth Ethan." Hans menggertakan giginya penuh amarah
Dan Ethan tersenyum "Who are you to command me? sayangnya aku tidak akan pernah diam untuk memberikan hukuman untuk—"
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...