Chapter 49

3.1K 330 140
                                    

"ccudah..."

"Sudah nen nya?"

Si putra bungsu mengangguk "ccudah dulu nen nya, nnanti agii yya pwapa?" Hans berbicara, mengusap mandiri bibirnya asal lalu segera bangkit untuk kembali berguling di atas ranjang sembari memainkan truck dan derek yang dibawanya

Taehyung turut bangun, meraih beberapa lembar tisu untuk kemudian mengusapnya pada lingkaran areola yang meneteskan asi. Dia membuangnya— mengganti dengan helai tisu yang baru untuk menjadi pencegahannya jika suatu saat akan merembes pada baju. Taehyung mengenakan pakaiannya kembali, kesalahannya adalah keluar dengan pakaian yang menyulitkan dirinya untuk menyusui si kecil— membuat dirinya harus melepaskan sebagian lalu memasangnya kembali seperti semula

"Papa akan pergi menemui papi sebentar boleh?"

Hans dari ranjang mengangguk, tanpa menoleh ke arah sang papa yang kini menunggu jawaban langsung dari mulutnya "Sayang.."

"hum?" lalu telinga si kecil menegak, segera tersadar hingga akhirnya dia menoleh untuk melempar senyuman manis "bboyeh pwapaa~ ttapi nda lamaa yya, hans mwau ditemanii" yang mendapat senyuman gemas dari sang ayah

Taehyung mengangguk, lantas meninggalkan si putra Jeon di dalam dan dirinya melangkah keluar untuk menemui suaminya. Kini sang pemimpin tampak masih berada di kursinya, masih disibukkan oleh setumpuk pekerjaan— Jeongguk menyadari kehadiran dirinya dan mendorong kursinya mundur agar memberi tempat untuk kekasih berdiam nantinya

"Siapa yang akan menjemput putraku?"

Dikecupnya punggung tangan kekasihnya, pria Jeon mengendus aroma tubuh milik suaminya yang memabukkan. Sejenak, penat pada pundak terasa menghilang tergantikan ringannya pikiran saat ini. Jeongguk mengusap paha terbuka Taehyung— lantas menjawab "Kau ingin kita menjemputnya bersama?"

Dan Taehyung jelas mengangguk "Jika tuanku tidak sibuk, mereka akan senang jika kita menjemputnya bersama"

"Sudah tidur sayang?" lagi, Jeongguk bertanya. Menjelajah leher suaminya dengan tangan meraba seluruh bagian tubuhnya

"Sudah, baru saja bangun"

"Good, now gimme a kiss" Jeongguk meminta, menarik tengkuk kekasihnya untuk bertukar liur sementara. Menghisap bibir manis Taehyung lembut tanpa tergesa, keduanya menikmati rasa masing masing yang tersalurkan dengan sendirinya. Melumat, memagut hingga melilitkan lidah satu sama lain

Rasanya hangat, sang tuan tampak menyukai kegiatan intim yang mereka lakukan saat ini. Jeongguk bahkan tak memberinya jeda sedikit untuk menarik napas— melepas sebentar lalu dalam dua detik menyerangnya kembali habis habisan. Taehyung terlena, berciuman pada jam kerja memang melanggar aturan yang tertera

Hingga ketika suara pintu dibuka dari luar— bunyi ketukannya teredam oleh napas berat suaminya yang rendah. Mengabaikan secara tak sengaja, sampai orang yang kini bertamu masuk harus menahan napas lebih dulu dan mengurungkan niatnya saat itu juga

"Sir— oh ! astaga mohon maaf sir, saya tidak bermaksud mengintrupsi"

Geraman kekesalan terdengar disaat Taehyung melepaskan diri darinya begitu saja, menolak dan menjauhkan wajah saat Jeongguk hendak mengikatnya lagi. Kucing kecil itu kini hanya mampu menyembunyikan wajah memerahnya di balik bahu lebar pria—nya. Memejamkan mata ketika rasa malu menamparnya keras, Taehyung berpegangan pada tubuh suaminya

"Saya sudah memberikan tanggung jawab pada asisten saya, silahkan temui Jaehyun sebelum menghadap pada saya secara langsung."

"Baik sir kami mohon maaf" kedua karyawan wanita menunduk, memberi bungkukan sopan lalu kembali menarik pintu tersebut agar tertutup. Berusaha keras untuk tidak melirik ke arah satu laki laki yang berada di pangkuan atasannya

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang