Pintu terbuka, suasana kamar yang terasa hangat segera berlarian menyelimuti tubuh basah seorang pria yang telanjang. Jeongguk berada di depan, tepat pada ambang pintu perawakannya menjulang dengan iris mata menghitam dia mengamati seisi sudut kamar
Wajahnya datar, rahangnya mengeras dengan kepalan tangan setia mengawal tubuhnya dari samping. Dia terdiam cukup lama di sana— ntah apa yang menjadi pikirannya saat ini namun pria Jeon tampak tengah mencari sesuatu yang telah hilang
Di batas ambang kesadaran yang menipis, Jeongguk melangkahkan kakinya untuk masuk. Redupnya cahaya tak membuat dirinya kesulitan untuk menangkap setiap objek dengan mata telanjang. Tak ada siapapun, hanya kosong.
Kepalanya bergerak perlahan, sesuatu telah hilang. Lalu mata sayu itu merayap ke setiap dinding kamar. Menelaah benda di sekitar bersama telinga terpasang baik dia siapkan
Hanya satu yang dia temukan
Kesunyian.
Jeongguk memandangi ranjang, hatinya berkata jika seharusnya ada seseorang berada di sini. Ingatannya telah menghilang, dan kepalanya berputar sangat menyakitkan apa yang telah pergi?
—
"Aku meminta mereka untuk memberi obat tidur pada tuan muda, itu akan bekerja lebih mudah agar tuan muda dapat beristirahat dengan baik"
Jaehyun menatap wajah terlelap Taehyung, majikannya tampak begitu kelelahan dengan segala kejadian yang telah menimpanya hari ini. Pemuda manis di depannya tak kunjung tenang, terus menanyakan keberadaan suaminya dan nekat untuk menyusul sebab khawatir yang sangat berlebihan. Dia memutuskan untuk mencampurkan obat tidur pada minuman Taehyung, bersama sang maid tertua— Jaehyun kini berada di kamar sang empunya untuk memastikan jika dia baik baik saja
"Itu akan membantunya untuk tidur dengan cukup, bagaimana dengan anak anak?" maid tertua menoleh, menatap Jaehyun yang berdiri dengan dirinya terduduk di tepi ranjang sembari memijat bahu Taehyung yang tenggalam dalam mimpi
"Sudah lebih baik, mereka sedang diusahakan untuk beristirahat. Kemungkinan pekerja akan aku biarkan tetap terjaga— aku khawatir salah satu dari mereka akan terbangun di sela tidur nya nanti" Jaehyun membuang napas lelah, dia perlu beristirahat. Namun ntah kenapa pikirannya belum juga tenang selama keluarga dari majikannya masih dalam kondisi mengkhawatirkan
Dia merasa jika belum waktunya dirinya untuk bersantai di atas ranjang tidur yang damai. Masih ada pekerjaan yang harus dia lakukan, tentang suami dari majikannya dan tentang sang pemimpin rumah. Wanita paruh baya di dekatnya sudah menyarankan untuk dirinya pergi beristirahat, hanya sampai fajar tiba Jaehyun bisa bekerja seperti semula
Hanya saja, dia ingin memastikan lebih dulu. Jika para pekerja dapur telah benar benar melaksanakan perintahnya dengan baik
Memberi obat tidur pada tuan muda
Hatinya gundah, meski begitu ada banyak yang setuju akan keputusannya saat ini. Bagaimanapun majikan mereka perlu tidur dengan tenang, tanpa terbayang bayang kejadian tragis saat itu dan tanpa mimpi buruk yang akan membangunkannya dari tidur
"Jae, pergilah kembali ke kamar kau masih belum sepenuhnya pulih"
Jaehyun mengangguk kecil "Aku akan, setelah mengecek keadaan sir Jeon aku akan pergi ke kamar ku sendiri"
Kemudian keduanya bangkit, sama sama menaikkan selimut di tubuh sang majikan lalu sedikit meredupkan lampu kamar. Mereka baru saja hendak melangkah pergi, namun ketika listrik terdengar beberapa bersuara— Jaehyun menghentikan langkah "Apa y—"
Jaehyun menaruh telunjuk di bibir, meminta agar maid tertua diam dan menutup mulutnya rapat rapat. Perasaannya mengatakan jika ada yang salah, seperti sensor tengah bekerja untuk mempersilakan seseorang masuk ke dalam kamar. Keduanya mendengarkan baik baik suara dari arah pintu kamar utama— hingga ketika bunyi
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...