Chapter 8

3.8K 330 87
                                    

Sebuah percikan air menetes mengenai manik kucing yang sedang terlelap, mengusik tidur malam hingga kedua netra tersebut mengerjap untuk melihat siapa yang datang

"Tuanku! hiks— " Taehyung menangis, segera memeluk leher suaminya yang baru saja hendak bangun dan pergi meninggalkannya

Jeongguk menerima pelukan erat dari sang kekasih, menahan gelora ingin memeluknya lebih dekat untuk menyalurkan kerinduan yang jelas membuat dia menderita. Dia tidak berniat melakukan hal ini saat suami kecilnya bangun, namun air mata tak bisa dibendung lagi sesaat ciuman serta usapan dia berikan di kepala pada saat itulah tangis Jeongguk pecah hingga menetes mengenai laki lakinya

"Candyboo.."

"T—tolong jangan tinggalkan aku lagi... aku mohon, aku s—sangat merindukanmu"

Taehyung menggelengkan kepala, tetap menolak untuk berpisah dan enggan melonggarkan pelukan. Dia tidak mau, tidak ingin tidur seorang diri lagi tanpa ada sosok pria yang biasa melindunginya saat tidur. Dia merasa begitu tersakiti, seolah dia baru saja dapat bertemu lagi setelah jarak jauh memisahkan mereka dari kedamaian yang tak fana lagi

Jeongguk menjatuhkan kepala pada bahu sang kekasih, menangis dalam diam begitu rasa hangat kembali menguar untuk mengisi dinginnya perasaan hati belakangan ini. Taehyung menangis tersedu di balik punggungnya, dia terus meracau, mengatakan tak ingin pisah dan mengeratkan kedua tangan di leher sang pria sekuat yang dia bisa

"Saya minta maaf.."

"T—Tidak! tidak apa yang tuanku katakan?! tidak jangan mengatakan maaf.. tolong jangan" isak Taehyung di bahunya "Sesungguhnya aku keliru akan semua kasih sayang mu tuanku, aku lupa siapa pemilikku, aku lupa siapa yang menjagaku, aku melupakan dirimu adalah sumber bahagia dalam hidupku. T— tolong maafkan aku.." bahu Taehyung bergetar, tersedu sedu hingga napas tak bisa dia tarik panjang. Dia terus menangis, bayangan suaminya menjauh begitu menyayat hati serta akal sehatnya. Dia bisa gila jika tak bersama dengan pria— nya

"D— dalam janji ku aku telah menerima saksi darimu, mengabdi atas hidupku untuk selalu hidup bersamamu. Tapi aku telah membuat suamiku marah, tidakkah tuhan akan kecewa kepadaku. Adakah rahmat darinya lagi untuk aku tetap menjadi pasangan terbaik mu s— suamiku.."

Jeongguk memejamkan mata, menahan getir pahit yang mengetuk pintu hatinya begitu dahsyat. Sakit yang dia rasakan kini menjalar hingga ke seluruh badan, otak serta saraf pada tubuhnya seolah akan mati tak berfungsi lagi. Apa ini? kenapa rasanya sakit sekali? ketakutan besarnya terjadi, benarkah jika Taehyung tidak pernah bahagia bersamanya?

Bagaimana jika semua kasih sayang yang dia berikan malah menjadi malapetaka bagi kekasihnya tercinta

"Hukum lah aku, t— tapi jangan seperti ini. Aku tak sanggup jauh darimu, aku akan mati tuanku, aku membutuhkanmu" dia bersungguh sungguh dalam ucapannya, suaminya benar. Jika dunia menyenangkan lalu mengapa kemarin dia menangis begitu hebatnya? kenapa efeksinya begitu merusak otak serta pikirannya? hatinya tak bisa menjadi tenang, dia dilingkupi kegelisahan serta kecemasan. Taehyung tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, hari harinya diisi dengan kebahagiaan serta kenangan manis dari sang tuan

Lalu apa yang kau ragukan tentang suamimu sekarang?

Dunia sebenarnya tidaklah sebaik ini. Namun tuhan mengirimkan sosok pria yang telah memenuhi segala kebutuhannya selama di dunia, dia diberikan kebahagiaan, keselamatan, kedamaian, serta kesenangan. Dia dijaga dari pikiran jahat orang orang, dijauhkan dari segala racun disekitar

Jeongguk mengerti, manusia perlu pahit untuk membuatnya menjadi manis. Dia perlu mengenalkan asam pada lidah Taehyung yang selalu mengecap rasa manis, namun dia memiliki caranya sendiri. Cara dunia terlalu kejam untuk seukuran laki laki suci seperti Taehyung sang kekasih, biarlah dia sendiri yang melakukan. Akan dia buat suami kecilnya mengenali setiap rasa berbeda tanpa harus menangis, tanpa harus dia buat terkejut hingga tak ingin merasakannya lagi

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang