"Tuan kecil, maaf untuk hari ini hanya ada susu formula untuk mu. Sir Jeon meminta anda untuk tetap diam di dalam kamar dan tidur lebih awal" Ethan menatap uluran botol susu yang diberikan pekerjanya, kepalanya bergerak miring— sedikit kebingungan namun tetap dia mengambilnya dengan kedua tangan "trimaaci Jae Jae"
Jaehyun tersenyum, kemudian berjalan menuju ranjang guna membawa tubuh si putra sulung kedalam gendongan. Zack sudah tertidur, pengasuh mengatakan jika harinya cukup melelahkan sebab latihan bela diri telah mulai dilakukan. Anak itu ketiduran di dalam kamar adiknya, dia menunggu Ethan bermain bersama namun berujung terlelap dengan kondisi buku menimpa atas kepalanya "Tuan kecil, maaf untuk hari ini hanya ada pengasuh yang menemani kegiatan belajar anda" Jaehyun mengusap punggung mungil tersebut, meski pada kenyataan anak itu tak akan mendengar sebab kesadarannya telah jauh tenggelam dalam mimpi yang indah
Jaehyun kemudian bangkit, mendekat pada Ethan lalu berbalik— wajah sang kakak tampak muncul dari punggung Jaehyun, Ethan berjinjit, memberi kecupan di pipi pada zack kemudian menyatukan kening mereka melakukan tos "ccaptain..hope thele is a dleam fairy who comes to and give you the best dreams! good night sleepyhead" lalu menepuk kepalanya sekali
Hal ini telah menjadi kebiasaan ketika mereka akan berpisah untuk tidur, sang ayah mengatakan jika keduanya harus saling mendoakan agar mimpi mereka menjadi indah. Papa adalah peri terbaik yang Ethan miliki, dia adalah sayap bagi keduanya disaat mereka tak sanggup untuk berjalan. Jika sayapmu tak berfungsi? kami memiliki papi, dia adalah panglima kami yang paling kuat
"Selamat malam tuan kecil, tidurlah dengan nyenyak" Jaehyun tersenyum di ambang pintu
Sebelum dia menekan saklar lampu, Ethan dari arah ranjang terus menatapnya penuh kebingungan. Dia menatap botol susu yang dipegangnya, lalu menoleh kembali kearah Jaehyun "Jae.."
"Yes prince?"
"Is pwapa otay?"
Tiba tiba saja dia terdiam, pertanyaan itu begitu sederhana. Dapat Jaehyun rasakan jika tuan kecil mereka begitu merindukan sang ayah yang seharian tak berjumpa dengannya. Ethan sempat akan memaksa ingin tetap bertemu, namun setelah mendengar perintah dari sang papi untuk beristirahat barulah dia patuh dan tak lagi menjadi rewel
"He's okay, i promise"
Lalu Ethan mengangguk, menepuk nepuk bantal sebelum meringkuk untuk berbaring dengan tangan menarik selimut naik menutupi badannya. Dia mulai memeluk botol susu miliknya, tersenyum manis dan menyipitkan sebelah mata guna melirik kearah sang pekerja "ttolong ccampaikan kalau tan tan miss papa so sOo bad, trimaaci" ucapnya sebelum memejamkan mata
—
"Sir"
"Bawakan saya alkohol dengan kadar tinggi, saya perlu tidur untuk malam ini"
Jaehyun berjalan menelusuri lemari berisikan koleksi minuman yang biasa pria Jeon konsumsi. Dia mengambil salah satu, memberikannya pada sang majikan yang segera Jeongguk tuangkan untuk selanjutnya dia minum dalam sekali tegukan
"Tuan muda— "
"Biarkan" Jeongguk berucap tenang, memainkan gelas di atas meja dengan bayangan dirinya memantul dari lapisan kaca di sana. Perlahan lahan bayangan tersebut memudar, remang remang tergantikan oleh wajah kekasihnya yang lama dia rindukan "Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan"
"Dia tidaklah salah, aku terlalu menjaganya dengan baik. Aku jaga dari sakit dan sulitnya, aku lindungi dari marabahaya serta musibahnya, maka tak menjadi kesalahan jika lapisan perasaan Taehyung menjadi begitu tipis. Dia murni terlahir untuk dicintai, dia suci tanpa campur tangan orang lain, maka biarkanlah. Biarlah dia berpikir dengan hati serta pikirannya, aku sudah cukup memaafkan namun perlu waktu untuk membiasakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
Любовные романыKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...