"Silahkan, selesaikan meeting dengan segera. Jangan hiraukan keberadaan saya."
"Baik sir"
Para karyawan menjawab dengan serentak, mengangguk kecil ke arah sang pemimpin perusahaan sebelum merapikan posisi duduk untuk kembali fokus pada persentasi yang akan berlangsung di depan. Membelakangi pria Jeon yang berada di kursi paling ujung— bersama seseorang pada pangkuannya, Jeongguk tampak sibuk berbagi pelukan.
Jaehyun turut berada di sana, assistant terpercaya keluarga Jeon telah populer diketahui oleh seluruh warga perusahaan. Namanya yang selalu menjadi opsi kedua kala sang tuan tak ada di sekitar, Jaehyun kerap disebut sebagai tangan kanan terpercaya Jeon Corporation yang sangat baik. Dikenal memiliki kinerja sebaik majikannya, pria tersebut juga salah satu cara agar mereka dapat menghubungi Jeongguk tanpa takut harus berhadapan dengannya secara langsung
Jeongguk mencium punggung tangan suaminya, sejenak dapat menghirup aroma segar selain pengharum ruangan yang biasa menjadi udaranya ketika bekerja. Taehyung di pangkuannya setia tersenyum, tak sekali membalas ciumannya meski berakhir selalu dilepaskan sebab merasa canggung
Keduanya terus tak bisa diam, terus menerus bergerak hingga bunyi kursi yang Jeongguk duduki menimbulkan suara lebih dari satu kali. Pun begitu, rasa segan terlalu besar hinggap pada masing masing orang di sana. Meski ludah berulang kali karyawan telan susah payah— namun mereka tetap teguh untuk tidak menoleh dan menyaksikan kegiatan keduanya.
Mereka masih menyayangi nyawa untuk bisa hidup lebih panjang
Taehyung membiarkan bagaimana tangan besar milik pria—nya melecehkan area pahanya. Dengan bibir yang setia berada di lehernya— akan mengundang kemarahan jika Taehyung meminta sang tuan untuk tidak melakukannya. Baru saja dia dapat menengahi keributan yang akan terjadi beberapa saat lalu, sekarang biarlah pria itu melakukan apapun sesuka hati terhadapnya
"Haus.. ingin minum" ucapnya pelan sekali
Jeongguk lantas menegakkan duduk, meraih satu botol air yang disediakan di meja kemudian membukanya untuk diberikan pada si kucing. Mengusap pinggangnya selagi kekasihnya sibuk menelan cairan tersebut, Jeongguk menggengam tangan kanan Taehyung dan menciumnya sayang
Taehyung meminumnya kehausan, lidahnya terasa sangat kering sebab terlalu lama berciuman. Menelannya tanpa dia sisakan, laki laki manis itu terengah saat tetesan air yang terakhir berhasil dia habiskan
Baru saja dia dapat menarik napas lega, namun tatapan seseorang dari barisan kursi ke tiga menarik perhatiannya. Salah satu karyawan menatap ke arah mereka, namun bukan dia yang menjadi objek penglihatannya— melainkan suaminya. Pria Jeon yang masih mencium tangannya tanpa melepaskan genggaman, bersama mata yang tertuju pada layar persentasi. Jeongguk terlihat tidak menyadari akan seseorang yang tengah menatapnya dari kejauhan
Taehyung menukik alis samar, kenapa dia menatap suaminya seperti itu?
Kemudian Taehyung menarik tangannya dari genggaman suaminya, membuat Jeongguk tersadar hingga mengalihkan atensinya pada kekasihnya
Pria Jeon kembali meraihnya, hendak menciumnya sebelum benda halus tersebut dibawa menjauh dari jangkauannya. Membuat geraman dari bibirnya keluar tak terima, Jeongguk meremat paha suaminya kuat— menggesekkan wajah pada leher jenjang Taehyung. Pria Jeon memasang kilat mata tajam
"Ada apa sayang? jangan menguji kesabaran saya di sini."
Bisikan itu menggetarkan nyali Taehyung yang tidak seberapa, menelan ludah berat ketika rangkulan di pinggangnya menguat— Taehyung mengeratkan pegangan pada bahu suaminya lantas bersuara "Ingin pergi~ tidak mau di sini.." cicitnya kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
J E O N ' S || KV 3
RomanceKisah mereka belum sampai di penghujung cerita, ada sebuah janji yang telah terikrar untuk dipertanggung jawabkan di hadapan tuhan atas nyawa seseorang sebagai jaminan Pernikahan tulus menghadirkan beberapa nyawa sebagai pelengkap hubungan, bukan ha...